sponsor

sponsor

Slider

LINTAS NANGGROE

LINTAS ACEH SELATAN

INFO GURU DAN CPNS

Pasang Iklan Murah Hanya Disini !

INFO PENDIDIKAN

LINTAS ARENA

R A G A M

INFO KAMPUS

Gallery

Kiper PSAP Sigli Dinyatakan Bersalah Terkait Tewasnya Akli Fairus

By: Redaksi KluetMedia on Jumat, Mei 23, 2014 / comment : 0 ,

KLUETMEDIA | JAKARTA - Komisi Disiplin PSSI menyatakan apa yang dilakukan oleh kiper PSAP Sigli Agus Rochman merupakan suatu tindakan yang salah sehingga menyebabkan pemain Persiraja Banda Aceh Akli Fairus meninggal dunia. Komdis pun bakal segera menjatuhkan hukuman kepada Agus.

Ketua Komdis Hinca Panjaitan memanggil perangkat pertandingan di laga PSAP Sigli vs Persiraja Banda Aceh pada 10 Mei lalu ke Kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Kamis (22/5/2014). Yang datang antara lain wasit utama Fajar Ginting, asisten wasit Zulkifli, asisten wasit Ahmad Rinaldi, dan wasit cadangan Hendro Purba.

Selain itu, Komdis juga turut memanggil langsung Agus. Sidang Komdis berlangsung tertutup sejak pukul 16.00 WIB.

Dari hasil sidang tersebut, Hinca menjelaskan bahwa pihaknya menemukan beberapa hal menyangkut tindakan yang dilakukan oleh Agus. Hinca menilai apa yang dilakukan Agus dalam menyelamatkan bola terlalu berlebihan.

"Kasus ini sangat menyudutkan kami semua. Tapi Komdis telah bekerja sejak Jumat lalu di mana kami mempelajari rekaman pertandingan dan data-data lainnya. Oleh karena itu kami menjalankan sidang hari ini. Dari perangkat pertandingan ini, kami menemukan beberapa hal," ungkap Hinca kepada wartawan.

"Kami ketahui bahwa pertandingan itu adalah detik-detik terakhir. Di mana bola rebound dari penjaga gawang (Agus) mental lalu dikejar oleh almarhum Akli. Sedangkan si penjaga gawang mengejar," imbuhnya.

"Dia terlihat melangkah enam kali, lalu mengangkat kaki berlebihan sehingga mengenai pinggang Akli. Sementara bola sudah di bawah dan masuk ke gawang. Oleh karena itu, tidak selazimnya penjaga gawang melakukan hal itu. Padahal setelah bola rebound sudah tertangkap offside. Tapi penjaga gawang tidak mendengar," jelas Hinca.

Melihat kejadian tersebut, Hinca menegaskan bahwa Agus sudah pasti bakal dijatuhi hukuman. Hukumannya seperti apa? Dia mengatakan bahwa keputusannya akan diumumkan pada pekan depan, setelah pihaknya memanggil Panpel pertandingan PSAP Sigli vs Persiraja Banda Aceh.

"Sore hari ini kami belum mengambil keputusan. Tapi dari Komdis sudah menegaskan akan menjatuhkan hukuman kepada Agus. Tapi, kami masih perlu keterangan panpel agar detail. Subjeknya yang diadili oleh Komdis adalah Agus Rochman karena dia telah bertindak berlebihan," katanya.

Terkait tujuan pemanggilan Panpel, Hinca mengatakan pihaknya ingin mengetahui apakah yang dilakukan panpel sudah sesuai dengan regulasi soal pelayanan pertandingan. Seperti apakah pada pertandingan itu panpel menyediakan ambulans untuk mengantisipasi adanya pemain yang cedera dan perlu dilarikan ke rumah sakit.

"Panpel itu 'kan yang bertanggung jawab yang membuat pertandingan aman dan nyaman. Apakah pelayanan mereka sudah sesuai regulasi. Apakah mereka sudah melakukan tindakan yang tepat. Misalnya, membawa secepatnya ke rumah sakit. Kami belum mendapatkan gambaran soal ini," tutur Hinca.

Sedih dan Trauma

Kiper PSAP Sigli Agus Rochman mengaku tidak sengaja mencederai Akli Fairus, yang kemudian meninggal dunia setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit. Ia mencoba menjelaskan kejadian tersebut.

Agus mengaku sedih atas kejadian tersebut, karena dirinya mengaku tidak sengaja ingin mencederai koleganya sesama pemain bola itu. Dia pun meminta maaf yang sebesar-besarnya terutama kepada pihak keluarga Akli.

"Ketika itu pertandingan injury time, dan tim kami dalam posisi tertinggal. Pada awalnya saya gagal menangkap bola dari tendangan pemain Persiraja. Lalu bola itu memantul dan mengarah ke Akli. Tapi posisi dia sudah offside. Hakim garis telat mengangkat bendera. Bola nanggung dan berada di tengah antara saya dan Akli,'' tutur Agus.

"Saya mencoba maju untuk menutup ruang gerak Akli. Saya masuk, dia masuk. Dan terjadilah benturan itu. Bola tendangan Akli sebenarnya masuk. Tapi wasit tidak mengesahkan karena pada akhirnya memutuskan Akli dalam posisi offside. Saya sama sekali tidak ada unsur kesengajaan untuk mencederai Akli," tambah dia.

Sementara itu Agus yang dimintai komentar terkait hasil sidang tadi menolak memberikan keterangannya. Ditemani oleh sang istri, dia pun langsung bergegas pergi.[]
sumber: detik.com

Peran Sang Brigadir Sebagai Eksekutor

By: Redaksi KluetMedia on Senin, Mei 19, 2014 / comment : 0

KLUETMEDIA | TAPAKTUAN - Penembakan kader Partai Nasional Aceh (PNA) Faisal, SE (40) yang terjadi di kawasan Gunong Seumancong, Aceh Selatan, Minggu malam, 2 Maret 2014, itu akhirnya terungkap. 

Tim gabungan dari Densus 88 Reserse Kriminal (Reskrim) Polda Aceh dan Polres Aceh Selatan, Sabtu (17/5) sekitar pukul 11.00 WIB membekuk Tgk Ahmad Barmawi, pimpinan Yayasan Al-Mujahadah, Gampong Ujong Kareung, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Selatan yang menjadi otak dari rencana pembunuhan tersebut.

Kasus ini menjadi semakin hangat diperbincangkan sebab yang bertindak sebagai eksekutor penembakan adalah  2 oknum polisi berpangkat Brigadir yakni Brigadir Hus dan Brigadir AH (27) yang ikut serta sebagai perencana pembunuhan.

Brigadir Hus sebelumnya bertugas di jajaran Polres Aceh Selatan namun sejak mencuatnya kasus aliran sesat Tgk Barmawi, dia ditarik ke Polda Aceh dan sebagai anggota Yanma Polda Aceh. Brigadir Hus sendiri merupakan salah seorang santri/pengikut Tgk Ahmad Barmawi di Yayasan Al-Mujahadah, Gampong Ujong Kareung, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Selatan.

Berdasarkan pengakuan Hus kepada penyidik dari Mabes Polri, yang menjadi otak pelaku adalah Tgk Ahmad Barmawi. Itu disebabkan karena Faisal sangat anti terhadap ajaran dan aliran Tgk Ahmad Barmawi dan aktif melakukan penolakan. Bahkan rumah yang dijadikan sebagai tempat pengajian dirusak massa yang dipimpin Faisal.

Faisal juga sempat melaporkan Tgk Ahmad Barmawi ke Polres Aceh Selatan. Karena merasa terusik dan terancam dengan tindakan Faisal, akhirnya Tgk Ahmad Barmawi menyusun strategi menghabisi Faisal. Dia memanfaatkan sang pengikut, yaitu Hus sebagai eksekutor. Suasana panas menjelang Pileg 2014 dimanfaatkan oleh Tgk Bar sebagai momentum sehingga masyarakat sempat menghubung-hubungkan kasus itu dengan politik. Namun, setelah polisi bekerja keras, akhirnya fakta lain pun terungkap. []
sumber: Taufik Zas | serambinews

        

2 dari 8 Pelaku Penembak Caleg PNA Merupakan Oknum Polisi

By: Redaksi KluetMedia on Senin, Mei 19, 2014 / comment : 0

KLUETMEDIA | BANDA ACEH - Sebanyak 8 orang yang diduga sebagai pelaku penembak Caleg Partai Nasional Aceh (PNA), Faisal, di Aceh Selatan dibekuk polisi. Dua di antaranya merupakan oknum polisi.

Kapolda Aceh, Irjen Husein Hamidi, mengatakan, para pelaku merupakan anggota jamaah Almujahadah pimpinan Tgk Barmawi, yang dinyatakan sesat oleh Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh. Pelaku sengaja merencanakan menembak korban karena ingin membubarkan jamaah tersebut.

"Jadi yang merencanakan penembakan itu yaitu Tgk Barmawi," kata Husein kepada wartawan di Mapolda Aceh, Jln T. Nyak Arief, Banda Aceh Senin (19/5/2014)

Para pelaku ditangkap di tempat berbeda pada Jumat 16 Mei sekitar pukul 18.30 WIB oleh tim gabungan Densus 88 Antiteror Mabes Polri, Polda Aceh dan Polres Aceh Selatan. Mereka adalah Tgk Barmawi, Brigadir HU (32), anggota Yanma Polda Aceh yang bertugas sebagai eksekutor, MY (38), bertugas sebagai sopir saat terjadi penembakan.

Pelaku lainnya yaitu US (29) pekerjaan santri bertugas memantau korban hingga ke lokasi penembakan, N (35) berperan membawa senjata cadangan, R(38) bertugas menyimpan senjata usai penembakan, IS (22), berperan memantau situasi di rumah korban usai penembakan dan Brigadir AH (27) juga ikut merencanakan penembakan.

"Semua pelaku itu anggota jamaah Almujahadah, dua anggota Polri ini juga ikut pengajian di pesantren tersebut," jelas Husein.

Sementara barang bukti yang diamankan berupa dua pucuk senjata laras panjang jenis AK, sejumlah peluru, magazine, rantang peluru, rompi antipeluru dan sarung tangan hitam. Pelaku bersama barang bukti saat ini diamankan di Polda Aceh untuk pengembangan lebih lanjut.

Menurut Husein, penembakan tersebut bukan bermotif politik melainkan ada kaitannya dengan pesantren pimpinan Tgk Barmawi. "Awalnya dugaan kita motif politik tapi setelah dilakukan pemeriksaan ternyata bukan," ungkap Husein. []
sumber: detik.com

Pelaku Ungkap Alasan Penembakan Caleg PNA

By: Redaksi KluetMedia on Senin, Mei 19, 2014 / comment : 0

KLUET MEDIA | ACEH - Para pelaku penembakan terhadap calon anggota legislatif (caleg) Partai Nasional Aceh (PNA) Faisal, mengaku nekat menghabisi nyawa korban karena sakit hati.

"Motif sakit hati karna pengajian dibubarkan oleh korban," ungkap seorang sumber di kepolisian kepada wartawan, Minggu (18/5/2014).

Hingga saat ini, kepolisian masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap keenam orang pelaku yang sudah berhasil ditangkap.

"Saat ini masih dilakukan pendalaman dan pengembangan kasus tersebut," tambah sumber.

Berdasarkan informasi, polisi sudah menangkap enam orang pelaku, salah satunya adalah anggota Polda Aceh Brigadir H. Kemudian, tersangka MY alias LIM, U, N, R dan TB.

Saat penangkapan, korps baju cokelat berhasil mengamankan barang bukti berupa dua pucuk senjata api AK-47, dua magazen, 93 butir peluru kaliber 7,62 milimeter dan satu unit mobil Toyota Inova.

Sebelumnya, Faisal tewas dengan luka tembak di dalam mobil yang dikendarainya senin 3 Maret 2014 sekira pukul 21.00 WIB.

Dia diberondong 40 tembakan saat mengendarai mobil Honda Freed bernomor polisi BK 1181 0N dari Blangpidie, Aceh Barat Daya, menuju Sawang, Aceh Selatan. Tepatnya, di kawasan Gunong Seumancang, Desa Ladang Tuha, Keucamatan Meukek, Aceh Selatan.[]
sumber: Okezone

Mabes Polri Rilis Jumlah Terbaru Pelaku Penembakan Caleg PNA Aceh Selatan

By: Redaksi KluetMedia on Senin, Mei 19, 2014 / comment : 0

KLUETMEDIA | ACEH - Informasi terbaru dari Detasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri dikabarkan telah menangkap enam orang pelaku penembakan terhadap calon anggota legislatif Partai Nasional Aceh (PNA) Faisal. - baca: Densus88 Ringkus Penembak Faisal, Caleg PNA Aceh Selatan

"Sampai saat ini telah ditangkap enam orang pelaku, " ungkap sumber di kepolisian yang enggan disebutkan namanya kepada wartawan, Minggu (18/5/2014).

Sumber tersebut menginformasikan salah satu dari pelaku penembakan ternyata anggota Polda Aceh. " Pertama Brigadir H (32) anggota Polda Aceh , beralamat di Desa Sawang Dua, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Selatan," terangnya.

Pelaku kedua diketahui berinisial MY alias LIM, (36). "Dia ditangkap di Kecamatan Babahrot, Kabupaten Aceh Barat Daya," sambung sumber.

Tersangka selanjutnya berinisial U, N, dan R. " Ketiganya ditangkap di tempat berbeda. R ditangkap di Tapak Tuan," lanjutnya.

Terakhir, tersangka berinisial TB. "Dia pimpinan yayasan Al Mujahadah, Kecamatan Sawang Aceh Selatan. Yang bersangkutan ditangkap Sabtu, 17 Mei 2014 pukul 11.30 WIB," tuntas sumber.

Sebelumnya, Faisal tewas dengan luka tembak di dalam mobil yang dikendarainya senin 3 Maret 2014 sekira pukul 21.00 WIB.

Dia diberondong 40 tembakan saat mengendarai mobil Honda Freed bernomor polisi BK 1181 0N dari Blangpidie, Aceh Barat Daya, menuju Sawang, Aceh Selatan. Tepatnya, di kawasan Gunong Seumancang, Desa Ladang Tuha, Keucamatan Meukek, Aceh Selatan.[]
sumber: Okezone

Densus88 Ringkus Penembak Faisal, Caleg PNA Aceh Selatan

By: Redaksi KluetMedia on Senin, Mei 19, 2014 / comment : 0

KLUETMEDIA | BANDA ACEH - Polisi meringkus komplotan penembak Faisal, calon legislatif Partai Nasional Aceh (PNA) Kabupaten Aceh Selatan. Tiga tersangka bersama senjata api dan sejumlah amunisi ikut disita sebagai barang bukti. 

Kapolres Aceh Selatan, AKBP Sigit Jatmiko, membenarkan adanya penangkapan tersebut, namun ia enggan memberi keterangan dengan alasan kasus ini sudah ditangani Polda Aceh.

"Penanganan kasusnya diambil alih Polda Aceh, terima kasih," katanya singkat saat dikonfirmasi  melalui telepon, Sabtu (17/5/2014).

Sementara Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Gustav Leo belum berhasil dikonfirmasi.

Seperti diberitakan sebelumnya, Faisal, caleg DPRK Aceh Selatan dari Partai Nasional Aceh tewas mengenaskan usai diberondong tembakan saat mengendarai mobilnya di Gampong Ladang Tuha, Kecamatan Meukek, 2 Maret 2014.

Informasi yang diperoleh dari sumber kepolisian menyebutkan, ketiga tersangka ditangkap tim gabungan dari Densus 88 Antiteror Mabes Polri, Polda Aceh dan Polres Aceh Selatan dalam operasi dipimpin AKP Marsekal, Jumat 16 Mei 2014 kemarin.

Ketiga tersangka ditangkap masing-masing berinisial NY (35), warga Labuhan Tarok, Kecamatan Meukek, Aceh Selatan. RM (34), warga Lhok Bengkuang, Tapaktuan, Aceh Selatan dan UY (29), warga Ujung Karang, Sawang, Aceh Selatan.

Mereka ditangkap di tempat berbeda-beda. Mulanya, sekira pukul 18.20 WIB tim menangkap NY di sebuah bengkel di Simpang Arun Tunggai, Gampong Blang Blahdeh, Kecamatan Meukek. NY diduga berperan ikut dalam mobil dan memegang senjata api saat menjalan aksi penembakan terhadap Faisal.

Tiga jam kemudian, tim kembali meringkus RM di kampungnya dan berhasil menyita sepucuk senjata api jenis AK, sejumlah peluru, magazine, rantang peluru, rompi antipeluru dan sarung tangan hitam.

Sementara UY, ditangkap di Pante Cermin, Kecamatan Babahrot, Kabupaten Aceh Barat Daya. UY diduga terlibat memantau korban dan kondisi lapangan sebelum pelaku menembak korban. Ketiga tersangka sempat ditahan di Mapolres Aceh Selatan, dan pagi tadi diboyong ke Banda Aceh untuk penyidikan di Mapolda Aceh.[]
sumber: Okezone

Kalap, Pelaku Tusuk Leher Nurhayati Dengan Besi Pengupas Kelapa

By: Redaksi KluetMedia on Sabtu, Desember 28, 2013 / comment : 0 ,

KLUETMEDIA | KLUET SELATAN - Tindak pidana kejam terjadi di Kluet Selatan. Seorang penduduk Pasie Lembang, Midun (30), menusuk seorang perempuan, Nurhayati (38) dengan besi pengupas kelapa pada Jum'at (26/12) hingga harus dirawat di RSU Yuliddin Away, Tapaktuan

Dilaporkan, pada saat kejadian, korban tengah memasak gulai untuk makan malam. Tiba-tiba, pelaku menusukkan besi tersebut persis di leher korban. Setelah melakukan aksinya, pria tersebut melarikan diri dan hingga kini menjadi buron Polsek Kluet Selatan.

“Pelakunya buron dan polisi masih mencarinya,” kata Kapolsek seraya menjelaskan kronologis kejadian seperti di atas.

Menurutnya, peristiwa itu dilatarbelakangi pertengkaran antara keduanya sekitar tiga hari sebelumnya sehingga membuat pelaku kalap dan kembali mendatangi rumah korban untuk melakukan aksinya. (de/anl)

Pelaku Pembunuhan Sadis Juga Bawa Kabur Anaknya

By: Redaksi KluetMedia on Jumat, Desember 27, 2013 / comment : 0 ,

KLUETMEDIA | KLUET SELATAN - Pria yang menjadi pelaku pembunuhan sadis di gampong Pasi Merapat kecamatan Kluet Selatan (27/12) itu diduga stres berat dan membawa kabur anaknya dari rumah. Pria paruh baya itu dulunya pernah mengalami gangguan kejiwaan sejak tahun 2007 namun setelah berobat dinyatakan sembuh.

Sebelumnya, pelaku juga sempat membantai seekor kucing dan mencincangnya sewaktu masih berada di Simpang Dua kecamatan Kluet Tengah beberapa waktu lalu.

Menurut keterangan warga, malam dini hari itu pelaku yang bernama Adaini yang sudah menetap di Kluet Tengah selama dua tahun itu tiba di gampong Pasi Merapat dengan membawa serta anaknya. Pelaku dan anaknya datang dan mengetuk rumah abangnya yang bernama M.Idin atau dipanggil Maidin. Setelah lama mengetuk pintu akhirnya kakak iparnya yang biasa dipanggil Khamsidar atau biasa disapa Upik Sabaleh membuka pintu. Singkatnya pelaku dibawa masuk dan dikasih makan.

Sebelumnya, M. Idin, suami Khamsidar yang juga abang kandung pelaku sudah berangkat ke Menggamat kecamatan Kluet Tengah atas permintaan istri pelaku. Keberangkatan M. Idin ke Menggamat ada kaitannya dengan diri pelaku yang membawa pergi anak mereka. Dengan harapan sebagai abang, M.Idin dapat menasehati sipelaku. Namun disaat M. Idin sedang dalam perjalanan ke Menggamat, disaat itu pula pelaku pulang ke gampong Pasi Merapat.

Begitulah, entah apa masalahnya, pelaku menyerang kakak iparnya dengan menggunakan sebilah parang dan mata cubek (alat penumbuk sirih, ujungnya pipih dan tajam-red) sehingga harus mendapat perawatan serius di RS. Yulidin Away Tapaktuan. Sementara itu, nenek Sianah dipenggal kepalanya oleh pelaku. baca : Pembunuhan Sadis di Pasi Merapat Gemparkan Warga, Leher Dipenggal

Peristiwa pembunuhan sadis terjadi digampong Pasi Merapat Kecamatan Kluet Selatan pada pukul 02.00 WIB dini hari. Salah satu korban kepalanya sebatas leher dipenggal dan seorang lagi terpaksa dilarikan ke RS Yulidin Away, Tapaktuan untuk mendapat perawatan intensif sebab tikaman senjata tajam ditubuhnya. (de) 

Pembunuhan Sadis di Pasi Merapat Gemparkan Warga, Leher Dipenggal

By: Redaksi KluetMedia on Jumat, Desember 27, 2013 / comment : 0 ,

KLUETMEDIA | KLUET SELATAN - Peristiwa pembunuhan sadis terjadi digampong Pasi Merapat Kecamatan Kluet Selatan pada pukul 02.00 WIB dini hari. Salah satu korban kepalanya sebatas leher dipenggal dan seorang lagi terpaksa dilarikan ke RS Yulidin Away, Tapaktuan untuk mendapat perawatan intensif sebab tikaman senjata tajam ditubuhnya.

Pembunuhan sadis yang dilakukan oleh Adaini (42 th) terhadap seorang nenek yang diketahui bernama Tianah (78 th) yang juga merupakan mertua dari M. Idin (abang sipelaku-red) serta penikaman brutal pada kakak iparnya yang bernama Khamsidar (50 th) atau biasa dipanggil Upik Sabaleh itu sontak membuat masyarakat kepulauan Kandang menjadi gempar. Pasalnya, pelaku bukan hanya membunuh tapi sekaligus memotong kepala korban dan membawa keluar kepala tersebut dengan cara menjinjingnya.

Kronologis

Sebelumnya, pelaku juga sudah berusaha membunuh Khamsidar kakak iparnya yang biasa dipanggil Upik Sabaleh namun tidak berhasil. Walaupun demikian, korban harus mendapat perawatan intensif akibat luka - luka dan penikaman diwajahnya dari pelaku. Beruntung, korban sempat lari dan berteriak minta tolong.

Disaat warga menolong Khamsidar itu, korban sempat berpesan pada warga supaya menolong ibunya yang sedang tidur. Tatkala konsentrasi warga tertuju pada kondisi korban yang penuh luka untuk dibawa ke Puskesmas Kluet Selatan, disaat itu pula pelaku masuk ke kamar nenek Tianah yang sedang tidur. Dengan sadis pelaku langsung menggorok leher korban hingga tewas. Karena leher belum putus, pelaku menyeret mayat korban dan memenggal kepalanya diluar rumah.

Kemudian pelaku membawa kepala tersebut kearah meunasah. Disana pelaku bertemu dengan salah seorang warga dan bercakap - cakap. Pelaku sempat menanyakan bagaimana dengan benda (batok kepala -red) yang dipegangnya tersebut, apakah harus ditanam atau dibuang ke sungai. Namun karena tidak mengetahui dengan jelas duduk perkara, maka warga tersebut tidak menanggapi. Kemudian pelaku lalu pergi.

Warga yang sudah selesai mengurus korban yang terluka tadi lalu kembali kerumah kejadian untuk menyelamatkan orang tua korban. Apa yang terlihat, nenek malang yang bernama Tianah itu sudah terkapar berlumuran darah tanpa kepala. Warga pun gempar dan histeris. Sementara itu pelaku sudah menghilang.

Ternyata, pelaku tidak pergi jauh. Setelah menanam batok kepala sekitar 400 M dari rumah didalam semak-semak, pada pukul 03.00 WIB dini hari pelaku bertamu ke rumah salah seorang warga untuk menitipkan anaknya yang sudah mengantuk. Dirumah warga tersebut, pelaku memperlihatkan sikap biasa saja sehingga tuan rumah tidak melihat sesuatu yang mencurigakan apalagi pelaku juga sempat mengaji.

Tuan rumah baru merasa 'kebat-kebit' tatkala ada sms dari warga yang menyebutkan bahwa pria yang ada dirumahnya itu baru selesai melakukan pembunuhan dan pemenggalan kepala. Melalui sms itu juga, warga menyuruh agar tuan rumah jangan melepaskan pelaku sebab pihak kepolisian resort Kluet Selatan sedang dalam perjalanan ke tempat kejadian perkara (TKP).

Akhirnya, pelaku pembunuhan sadis itu dapat ditangkap walaupun harus dibantu warga karena pelaku melawan. Pelaku diamankan di Polsek Kluet Selatan dan saat berita ini diturunkan, pelaku sudah dibawa ke Polres Aceh Selatan di Tapaktuan.

Sementara itu, warga gampong Pasi Merapat jadi bingung lantaran batok kepala nenek Tianah tidak kunjung dijumpai. Beramai - ramai warga menyisiri lokasi yang dicurigai sebagai tempat ditanamnya kepala tersebut. Hingga pukul 10.00 WIB pagi tadi, batok kepala diketemukan disemak - semak yang berjarak 400 M dari rumah dalam keadaan rusak berat.

Sekarang jenazah sudah akan dikubur oleh pihak keluarga yang dibantu warga. Menurut keterangan warga, pelaku penjagalan yang biasa dipanggil Adai itu dulunya pernah stres sejak tahun 2007 namun sudah lama membaik setelah berobat. Malam itu memang terlihat berada di gampong Pasi Merapat. Pelaku diketahui sudah menetap di Menggamat kecamatan Kluet Tengah selama dua tahun, namun malam itu pulang ke Pasi Merapat dengan membawa serta anaknya yang masih kecil.(de)  

Bayi Berkepala Dua Gemparkan Warga

By: Redaksi KluetMedia on Sabtu, Desember 14, 2013 / comment : 0

bayi berkepala dua
KLUETMEDIA | Bengkulu - Warga Kota Bengkulu digemparkan dengan kelahiran bayi berkepala dua. Bayi perempuan tersebut bernama Chelsiy Permata Sari, putri dari pasangan Riko Yan Saputra dan Welda Sulita, warga Jalan Bumi Ayu 5 No 9, RT 005 RW 001 Kelurahan Kandang, Kecamatan Selebar, Kota Bengkulu.

Bayi tersebut dilahirkan pada Rabu (11/12/ 2013) sekitar pukul 12.16 WIB dalam kondisi sehat. Bayi Chelsiy memiliki dua kepala yang terletak di bagian atas badan dan di antara selangkang. Kedua kepala itu memiliki indera lengkap, seperti mata, hidung, telinga, dan mulut, serta berfungsi dengan baik. Semua indera di kepala itu berfungsi normal, mata berkedip, dan mulut bergerak.

Bayi itu juga lahir dengan persalinan normal dan dibantu bidan setempat. Saat dilahirkan, bayi Chelsiy diperkirakan memiliki panjang tubuh 45 sentimeter dengan berat badan 4 kilogram. "Saya melahirkan Chelsiy dalam persalinan normal," kata Welda, ibu bayi, Jumat (13/12/20113).

Saat hamil, Welda mengaku sama sekali tidak merasakan keanehan atau kejanggalan.

Welda mengatakan, beberapa kali dirinya membawa bayi Chelsiy ke rumah sakit di Kota Bengkulu. Namun, dokter di sana merujuknya ke rumah sakit di Palembang, Sumatera Selatan, atau ke RS Jakarta.

"Saya sudah mencoba membawa anak saya ini ke rumah sakit. Tapi, jawaban orang rumah sakit selalu sama, agar anak kami ini dapat dibawa ke Palembang atau Jakarta," ujar Welda.

Namun, Welda tidak bisa melaksanakan saran dokter karena tidak mempunyai biaya. Kini, ia hanya bisa pasrah atas kondisi anaknya. Dia mengharapkan uluran tangan dari dermawan untuk mengobati anaknya.

"Suami saya hanya buruh. Jadi kalaupun mau dioperasi, tentunya saya tidak ada biaya untuk itu. Apalagi, biaya operasi ini memakan dana hingga puluhan juta," ungkap Welda.[]
sumber:kompas

Satu Unit Rumah Di Tapaktuan Ludes Dilalap Api

By: Redaksi KluetMedia on Selasa, Desember 03, 2013 / comment : 0

KLUETMEDIA | TAPAKTUAN - Satu unit rumah penduduk Gampong Pasar Tapaktuan musnah terbakar Senin (2/12) malam sekitar pukul 20.38 WIB. Tidak ada korban dalam peristiwa ini, namun kerugian ditaksir puluhan juta rupiah karena banyak harta benda yang musnah dilalap si jago merah dan tidak bisa diselamatkan.

Kapolsek Tapaktuan, Kompol Mustafa AR, di Tapaktuan, Selasa (3/12), menerangkan, rumah warga yang terbakar itu milik H Syarifudin Nyak Ahmad, pengusaha di daerah ini. Rumah itu disewakan kepada seorang warga bernama Nurdin, purnawirawan TNI sejak beberapa tahun terakhir. Bersama Nurdin, juga terdapat salah satu kepala keluarga (KK) lagi, yakni Rusdianto (36), anggota DPRK Aceh Selatan yang juga menantu korban.

Peristiwa kebakaran itu sempat mengejutkan warga Tapaktuan sehingga ribuan penduduk menyaksikan api berkobar dan lalu lintas sempat macet karena lokasi kebakaran persis di lintasan Tapaktuan-Medan.



Menurut keterangan warga, merambatnya api sehingga meludeskan semua bangunan itu karena mobil unit pemadam kebakaran lamban menanganinya. Bahkan, saat diberitahu warga, petugas tidak dalam kesiapsiagaan, di mana kunci mobil tidak diketahui keberadaannya serta persediaan air tidak ada dalam tangki mobil pemadam.

Dandim Aceh Selatan, Letkol Puguh Suwito, dilaporkan sempat memarahi Kasatpol PP dan WH, Aceh Selatan, Drs. Rahmatnuddin, sehubungan kelalaian institusi itu menangani musibah kebakaran. []sumber:analisa

Setelah Koin Emas, Warga Temukan Dua Pedang Kuno di Gampong Pande

By: Redaksi KluetMedia on Rabu, November 13, 2013 / comment : 0

Dua bilah pedang kuno ditemukan warga
KLUETMEDIA | BANDA ACEH - Setelah digegerkan dengan penemuan ratusan koin emas kuno, warga Gampong Pande, Kecamatan Kutaraja, Banda Aceh, kembali dibuat heboh. Dua pedang kuno ditemukan di sekitar lokasi itu.

Pedang yang panjang masing-masingnya mencapai satu meter itu diperkirakan peninggalan Kerajaaan Aceh. Pangkal gagangnya berbentuk kepala singa dan berukir seperti tulisan Arab. Bilahnya bermotif bunga. Gagang dan ringnya diyakini berlapis emas, sedangkan sarungnya terbuat dari perunggu.

Berdasarkan informasi dari sejumlah warga, pedang itu mulanya ditemukan seorang warga Aceh Timur yang belum diketahui identitasnya siang tadi.

"Ia mengaku bermimpi bertemu harimau kemudian dia diperintahkan untuk ke lokasi itu," kata Saiful (35), seorang warga Gampong Pande kepada wartawan, Rabu (13/11).

Tadi malam warga itu mendatangi lokasi yang letaknya sekira 20 meter dari lokasi temuan koin di muara Kreung (Sungai) Doy. Lokasi ini terbilang sepi karena kebanyakan warga fokus mencari emas pada titik temuan pertama.

Ia kemudian memasukkan dua pedang itu ke dalam karung, kemudian meninggalkan lokasi. Beberapa warga kampung mencurigai gerak-gerik pria itu.

"Warga memeriksa karung yang dia bawa dan menginterogasinya. Saat itulah dia mengaku bermimpi, kemudian diperintahkan ke lokasi," ujar Saiful.

Dua pedang itu selanjutnya disita warga dan diamankan di Kantor Keusyik (Kepala Desa) Gampong Pande. Informasi temuan itu menyebar dari mulut ke mulut. Dalam waktu singkat, kantor itu sudah diserbu warga yang penasaran. Sementara pria yang menemukan pedang itu pergi. "Tidak tahu lagi kemana," tuturnya.

Di tengah kerumunan orang di Kantor Keusyik, seorang perempuan bernama Bunda (30) tiba-tiba kesurupan. Ia meronta-ronta dan menangis.

"Jangan ambil lagi barang-barang itu, tolongi kami. Kembalikan pedang itu di Makam Teungku Dikandang. Kembalikan segera barang kami!" kata perempuan itu sambil menangis.

Makam Teungku Dikandang yang dimaksud merupakan sebuah makam kuno yang letaknya di Gampong Pande. Makam itu sudah dipugar sebagai cagar budaya. (okz)

Sadis, Seorang Ayah Tebas Leher Anaknya di Pasieraja

By: Redaksi KluetMedia on Sabtu, Juli 20, 2013 / comment : 0 ,

Ilustrasi
TAPAKTUAN - Seorang ayah tega menganiaya putra kandungnya. Tak tanggung-tanggung, leher korban ditebas hingga nyaris putus. Pemicu kejadian ini cukup sepele, akibat si anak minta rokok di saat bulan Ramadhan. Pasca peristiwa naas kemarin, Habibi (26) dalam kondisi diambang maut.

Gara-gara insiden pembacokan tersebut, suasana nyaman di Gampong Lhok Sialang Rayeuk, Kecamatan Pasie Raja, Kabupaten Aceh Selatan mendadak gempar. Selanjutnya Muhammad (48) langsung digelandang polisi guna mempertanggung jawabkan perbuatannya.

Menurut keterangan dihimpun redaksi, aksi berdarah itu terjadi kemarin pagi (19/7) sekira pukul 10.00 WIB. Awalnya, ayah dan anak tersebut berada kawasan kebun jagung milik mereka. Motifnya karena Habibi yang disebut-sebut pernah mengalami stress berat, serta pernah dirawat di rumah sakit jiwa, meminta rokok kepada sang ayah di siang hari.

Karena dalam suasana bulan puasa, Muhammad menolak lalu menganjurkan agar putra kandungnya minum obat saja, agar cepat sembuh dari penyakit. Sayang nasehat Muhammad tidak digubris, malah menjadi-jadi. Permintaan rokok terus dilakukan dan Habibi menguber tersangka. Karena petuahnya tak dianggap, membuat Muhammad naik pitam.

Parang yang dibawa dari rumah untuk menyabet rumput, tiba-tiba lalu diayunkan ke arah kepala hingga mengenai leher korban. Akibat serangan mendadak tersebut, bagian tengkuk belakang korban pun muncrat darah segar.  Dalam keadaan sempoyongan sembari menutupi luka parah dengan telapak tangan, korban lari menuju perkampungan untuk mendapat pertolongan warga.

Mendapati Habibi dalam keadaan kritis, dengan luka leher hampir putus, masyarakat melarikan korban ke Puskesmas Pasie Raja. Karena keterbatasan fasilitas dan kondisi korban sekarat, akhirnya pihak Puskesmas merujuk ke rumah sakit umum dr. Yuliddin Away Tapaktuan.

Kapolsek Pasie Raja, Iptu. Mustafa yang dikonfirmasi media ini, membenarkan peristiwa berdarah itu. Pihaknya berhasil mengamankan tersangka  beserta barang bukti sebilah parang.

Pascakejadian, kami telah mengamankan tersangka, Muhammad yang tidak lain adalah ayah kandung korban Habibi. Saat ini tersangka diamankan di Mapolres Aceh Selatan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya yang membacok anak kandung sendiri. Sementara, korban menjalani rawatan intensif di RSUD-dr.H. Yuliddin Away Tapaktuan.

“Hasil pemeriksaan sementara, tersangka mengakui kesal dengan tingkah korban yang meminta rokok secara paksa, bahkan berusaha mengejar tersangka. Tidak terima perlakuan itu, spontan Muhammad menebus leher korban dengan parang yang berada ditangannya,” terang Mustafa mengutip mengakuan tersangka kepada polisi. [red]

Kecelakaan Maut Tewaskan Mahasiswa Asal Kluet Selatan, Satu Kritis

By: Redaksi KluetMedia on Jumat, Juli 19, 2013 / comment : 0 ,

Ilustr: Laka lantas | internet
KLUET SELATAN - Kecelakaan dijalan raya dibulan ramadhan kembali memakan korban jiwa. Seorang mahasiswa semester 8 jurusan Teknik Industri Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh dilaporkan tewas dan rekannya, mahasiswa AMIKI Banda Aceh kritis setelah sepeda motor yang mereka kenderai menabrak mobil pick up  L-300 digampong Legan - Calang. (18/7)

Informasi yang berhasil diperoleh dari Aris Permadi, mahasiswa malang  itu bernama Farid Alfarisi (23 th) terdata sebagai warga gampong Kapeh kecamatan Kluet Selatan Kabupaten Aceh Selatan dan rekannya yang kritis bernama Mifanul Suaidi (22 th) warga gampong Sialang di kecamatan yang sama.

kronologis

Mereka sedang melakukan perjalanan darat menggunakan sepeda motor jenis Yamaha Jupiter MX hendak menuju kampung halaman mereka di kecamatan Kluet Selatan. Namun, tatkala melewati sebuah tikungan  yang terletak di gampong Legan – Calang, entah karena laju kenderaan yang tinggi atau hal lainnya, ban sepeda motor mereka cukup jauh keluar melewati garis pembatas jalan yang pada saat itu juga sedang dilalui oleh mobil jenis Pick Up L300 yang bermutan menuju ke arah berlawanan. 

Sopir L-300 terkejut dan mencoba membanting stir ke kiri, tapi oleh karena laju sepeda motor terlalu cepat sehingga tabrakan tak terelakkan lagi. Menurut keterangan, akibat tabrakan itu, kaca mobil pick up pecah, bodi depan rinsek dan sopirnya harus mendapat perawatan di RS. Calang akibat perutnya dihantam stang sepeda motor.

Sementara itu, Farid Alfarisi yang sempat menghantam bodi mobil dengan keras disebut-sebut sudah meninggal dunia dilokasi kejadian sebelum dibawa ke RS. Calang bersama Mifanul Suaidi. 

Selanjutnya, Mifanul Suaidi pada hari itu juga segera di rujuk ke RSU Zainal Abidin Banda Aceh akibat luka – luka serius yang dideritanya. Sedangkan jenazah Farid Alfarisi telah dijemput oleh keluarga dan saat ini sudah dikebumikan dikampung halamannya di Gampong Kapeh Kecamatan Kluet Selatan.(de)

Satu Unit Rumah Di Pasieraja Roboh Dihantam Angin Puting Beliung

By: Redaksi KluetMedia on Senin, Juni 10, 2013 / comment : 0 ,


PASIE RAJA - Satu unit rumah warga berkontruksi kayu di Gampong Baro, Kecamatan Pasie Raja, Kabupaten Aceh Selatan, Senin  (10/6/2013) sekira pukul 15. 30 WIB dilaporkan roboh akibat dihantam angin puting beliung. Tak hanya itu, sebuah papan reklame atau billboard ukuran besar di Jalan T Ben Mahmud, Tapaktuan juga ikut roboh diterjang angin puting beliung. Kendati tidak ada korban jiwa, namun kejadian tersebut sempat mengundang kecewasan warga.

Dari Gampong Baro, Kecamatan Pasie Raja diperoleh informasi, satu unit rumah warga berkontruksi kayu milik janda Mariana (50) roboh akibat diterpa angin puting beliung. Tak hanya itu, anaknya bernama Rosmi juga dikabarkan patah kaki akibat tertimpa dinding bangunan yang roboh.
"Anaknya sudah dilarikan kerumah sakit karena mengalami luka dan cidera dibagian kakinya," kata Rusli, Tuha Peut Gampong Baro pasca kejadian itu.

Ditambahkannya, saat ini korban angin puting beliung dimaksud terpaksa diungsikan ketempat suadaranya karena rumah yang selama ini ditempatinya hancur total akibat terjangan angin puting beliung dimaksud. "Kami bersama warga saat ini sedang membersihkan puing - puing bangunan rumah warga yang diterjang angin puting beliung dimaksud," kata pria yang juga Ketua PMI Kecamatan Pasie Raja ini.(*)

Taufik Zass/serambinews

Puluhan Meter Tanggul Roboh Dihantam Ombak

By: Redaksi KluetMedia on Selasa, Mei 28, 2013 / comment : 0 ,

Ilustrasi gambar
TAPAKTUAN - Sebagian pemukiman warga Gampong Hilir dan Lhok Keutapang Tapaktuan kembali dihantam gelombang pasang hingga menerpa rumah warga di pinggir pantai Samudera Hindia itu.

Tidak kurang sekitar sepuluh unit rumah penduduk Lhok Keutapang, Tapaktuan, disapu air laut hingga ke badan rumah dan 100 meter tanggul pengaman tebing di sepanjang pantai itu roboh. Menurut penduduk Lhok Keutapang, Syahril, hantaman gelombang sudah berlangsung lama namun yang parah terjadi saat musim Barat sepekan belakangan ini.

“Beberapa hari ini gelombang sangat besar hingga menghantam rumah kami dan tanggul pun roboh,” katanya

Dilaporkan, puluhan meter tanggul yang terbuat dari beton sebagai penahan deburan ombak selama ini, persisnya di bagian selatan pemukiman penduduk itu tidak kuat lagi struktur bangunannya sehingga rawan roboh.

Pada bagian lain, penduduk di sekitar lokasi mulai mengemas barang-barang mereka agar tidak terkena air laut saat ombak besar menyapu rumah mereka.

Sebagian badan tanggul menunggu ambruk karena kondisinya telah berlubang setelah gelombang menyapu ke darat dan dikhawatirkan akan merusak lingkungan di sepanjang pantai Tapaktuan itu.

Pemukiman warga yang memanjang tidak jauh dari lintasan jalan negara Tapaktuan-Banda Aceh itu semakin parah kondisinya saat terjadi terjangan ombak besar pada musim angin barat ini.

“Perlu segera diperbaikai oleh pihak terkait agar pemukiman nyaman,” demikian harapan warga setempat.
(m/analisa)

Terjatuh Dari Lantai III, Dosen Unsyiah Tewas

By: Redaksi KluetMedia on Jumat, Mei 24, 2013 / comment : 0

BANDA ACEH - Edi Rudi (42), seorang dosen di Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh, ditemukan tewas bersimbah darah di gedung Laboratorium Terpadu Unsyiah, hari ini.

Kondisi saat ditemukan, jasad tergeletak di atas lantai dengan luka hebat di bagian kepala. Diduga korban jatuh dari lantai tiga gedung laboratorium.

Munasir (23), seorang mahasiswa yang menginap dan berjaga di gedung laboratorium tersebut, menemukan jasad tersebut di belakang gedung dalam keadaan sudah meninggal dunia.

"Berdasarkan identifikasi dan kroscek dari tim identifikasi olah TKP awal, tidak adanya pihak lain dalam hal tersebut. Kami perkirakan korban loncat atau terjatuh dari lantai tingkat tiga," kata Kapolsek Syiah Kuala AKP Yusuf Hariadi seusai olah TKP. Olah TKP disaksikan oleh Pembantu Rektor Unsyiah, dekan, dan dosen FMIPA.

Sahidin (52), pegawai kontrak yang bertugas di gedung laboratorium, mengaku pernah mendapat keterangan dari pihak keluarga bahwa korban memang menderita hipertensi dan insomnia (sulit tidur).

"Menurut keterangan istri almarhum, Pak Edi keluar dari rumah sekitar pukul 05.30 WIB karena merasa dipanggil seseorang, tapi sampai pagi hari Bapak tidak balik pulang ke rumah sehingga keluarga mencari karena ada firasat buruk," kata Sahidin.

Menurut Sahidin, pada malam tadi, pintu gedung tidak dikunci sehingga almarhum bisa masuk dan naik ke lantai tiga. Pengajar di Jurusan Kelautan, Fakultas MIPA Biologi ini diakui sebagai dosen humoris dan dekat dengan mahasiswa. Jenazah almarhum dibawa ke kampung halaman di Padang, Sumatera Barat untuk dimakamkan.(waspada)

BPBD Aceh Selatan Kembali Berduka

By: Redaksi KluetMedia on Kamis, Mei 16, 2013 / comment : 0

Ilham Wildani H bersama Keluarga
TAPAKTUAN - Musibah yang menimpa tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Selatan yang terjungkal dari perahu karet yang ditumpangi di kawasan perairan Terbangan, Kecamatan Pasie Raja, Aceh Selatan, Sabtu (11/5) ternyata masih membawa korban jiwa.

Salah satu penumpang yang sempat kritis dalam musibah terbaliknya perahu karet tim BPBD tersebut bernama Ilham Wildani Hayus, ST. Dia menghembuskan nafas terakhir Kamis, (16/5) pukul 02.25 WIB setelah dirawat secara intensif di Rumah Sakit Umum Daerah Yulidin Away Tapaktuan.

Informasi yang KluetMedia dapatkan dari pihak keluarga menyebutkan bahwa Ilham Wildani Hayus yang merupakan pejabat eselon IV-A dengan jabatan  kasi di BPBD itu dinyatakan sempat tenggelam selama 2 jam setelah perahu karet mereka terbalik. Alhasil rekan mereka berhasil mendapatkannya kemudian segera dibawa ke Puskesmas Pasieraja untuk mendapatkan perawatan.  

Setelah mendapatkan perawatan yang intensif, kondisinya berangsur - angsur membaik hingga pihak pihak rumah sakit mengizinkannya untuk dibawa pulang oleh keluarga. Namun pada hari Rabu kemaren, kondisinya kembali melemah dan kritis lalu pihak keluarga kembali membawanya ke Rumah Sakit. 

Dokter yang menangani Ilham menyebutkan bahwa paru - parunya kemasukan air sehingga harus disedot. Karena di RSUD Yulidin Away kekurangan alat medis, sehingga dirujuk ke salah satu rumah sakit di Medan. Akan tetapi, sebelum rencana tersebut dilanjutkan, ternyata Ilham telah menghembuskan nafas terakhirnya.

" Disaat persiapan untuk berangkat ke medan itulah, bang dedek sudah meninggal ". Ungkap Irwandi yang merupakan adik ipar almarhum.

Saat berita ini diturunkan, masyarakat gampong Suaq Bakong Sedang melaksanakan fardhu kifayah dirumah duka. Almarhum meninggal seorang istri bernama Rina Rita dan seorang anak perempuan berumur 4 tahun.

Ilham wildani Hayus (34 th) merupakan Alumni terbaik SMA Negeri Kandang Kecamatan Kluet Selatan. Sempat menyelesaikan pendidikan Teknik Mesin di Universitas Diponegoro Jawa Tengah lalu kemudian aktif dijajaran pemerintahan hingga kemudian ditunjuk untuk menempati satu pos didalam kepengurusan Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten Aceh Selatan.(de)

Tim SAR Temukan Jasad Anggota BPBD Aceh Selatan yang Hilang

By: Redaksi KluetMedia on Senin, Mei 13, 2013 / comment : 0 ,

Ilustr gambar: Tim SAR
TAPAKTUAN - Jasad anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Selatan yang hilang dipantai Pasieraja Kecamatan Pasie Raja pada Sabtu (11/4) yang lalu akhirnya diketemukan.

Korban yang bernama Armi Syaputra (26 thn ) merupakan warga gampong Air Berudang Tapaktuan. Sempat dinyatakan hilang ketika sedang melakukan aksi sosial bersama 5 rekannya ke wilayah Pasieraja, Kluet Utara dan Kluet Selatan. 

Perahu karet yang mereka tumpangi terbalik oleh derasnya banjir sehingga mereka tercebur kedalam air. Lima temannya berhasil menyelematkan diri sedangkan korban hilang.

Tim SAR Aceh Selatan sejak kejadian tersebut terus melakukan penyisiran disepanjang pantai Pasieraja dan pesisir pantai dalam wilayah Aceh Selatan akhirnya menemukan jasad korban terapung disekitar perairan Gampong Lhok Rukam Tapaktuan pada pukul 10.30 tadi pagi. 

Menurut informasi yang KluetMedia peroleh dari warga yang berada dilokasi menyebutkan bahwa saat ditemukan jenazah masih berpakaian lengkap dengan posisi telungkup. Kedua bola mata sudah tidak ada lagi dan kondisi badannya pun sudah rapuh akibat terlalu lama tersendam di air.

Warga itupun menyebutkan, bahwa setelah ditemukan langsung dibawa ke RSUD Yulidin Away untuk dioutopsi.  

Informasi yang kami peroleh, jasad korban sudah dibawa kerumah duka, rencananya hari ini juga akan dikebumikan oleh pihak keluarga. 

"selamat jalan pejuang kemanusiaan...". (de)

Terseret Banjir, Bocah 5 Tahun Tewas

By: Redaksi KluetMedia on Senin, Mei 13, 2013 / comment : 0 ,

Ilustr: bocah tenggelam
KLUET UTARA - Musibah banjir dan luapan sungai yang melanda hampir seluruh wilayah dalam Kabupaten Aceh Selatan kembali menelan korban jiwa, kali ini seorang bocah berusia 5 tahun bernama Muhammad Akhyar, tewas terseret arus banjir.

Muhammad Akhyar merupakan anak dari Samsuar (45), warga Dusun Rimeh, Gampong Krueng Batu, Kecamatan Kluet Utara, Aceh Selatan.

Peristiwa naas itu bermula tatkala korban sedang asyik bermain genangan air yang setinggi 1,5 meter disamping rumahnya.

“Muhammad Akhyar hilang terseret arus sedang bermain air, pada Minggu (12/5) sekitar pukul 15.00 WIB,” ungkap  Samsuar, Senin (13/5).

Beberapa warga yang melihat kejadian tersebut langsung berusaha menyelamatkan Muhammad Akhyar yang terseret arus banjir hingga sekitar 400 meter. 

“Muhammad terseret arus banjir kearah irigasi dengan kedalaman 2.5 meter,” cerita orang tua korban.

Dengan bantuan warga sekitar, katanya sekira pukul 17.00  WIB, Muhammad akhirnya berhasil temukan, dan sempat dilarikan Puskemas Kota Fajar.

“Muhammad ditemukan dalam kondisi kritis, dari hidung dan mulutnya mengeluarkan air, hingga nyawanya tidak tertolong,” tuturnya.

Jenazah korban langsung dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan. Muhammad di kebumikan di Dusun Rimeh Krung Batu sesuasi Ba’da Maqrib.(de/diliputnews.com)