TAPAKTUAN - Sekitar 80 hektar sawah di Desa Rot Teungoh, Kecamatan Meukek, Kabupaten Aceh Selatan terancam terlantar menyusul kerusakan irigasi sederhana yang selama ini menjadi andalan petani. Tak hanya rusak, tapi sekaligus menebalnya sedimen menambah runyam keadaan.
Menurut keterangan, kerusakan dan penebalan sedimen sudah terjadi sepanjang kurun dua tahun terakhir membuat tersendat sistem sirkulasi air untuk kebutuhan penanaman padi. "Akibatnya, pola tanam dua kali setahun tidak bisa lagi dipertahankan, masyarakat kembali cara kuno dengan sistem tadah hujan," kata Hendri, warga setempat, Jumat (4/1).
Senada dengan Hendri, Keujrun Blang, Tarmizi menambahkan, dengan sistem tadah hujan masyarakat hanya bisa menanam padi sekali setahun mengakibatkan menurunnya produksi padi di Rot Teungoh.
Menurut Keucik Rot Teungoh, sejak kerusakan itu terjadi masyarakat sudah pernah melakukan upaya-upaya perbaikan dengan cara gotong royong, namun tidak membuahkan hasil maksimal.
Alat Berat
"Tak ada cara lain, kecuali dengan bantuan alat berat untuk membersihkan sedimen dan pembuatan beronjong untuk menjinakkan air agar mengalir lagi ke areal sawah," timpal Hendri, yang juga pekerja pers di salah satu media cetak yang beredar di Aceh.
Petani lainnya mengungkapkan kecemasan, jika kerusakan tidak segera diperbaiki dipastikan pola tanam serentak yang didengungkan dinas berkompeten selama ini tidak akan terlaksana dengan baik. Konsekuensinya, tujuan pola tanam serentak yang salah satunya untuk mencegah serangan hama tidak akan tercapai.
Karenya, masyarakat sangat mengharapkan dinas berkompeten segera mengambil langkah berarti untuk mengatasi masalah tersebut bagi menyelamatkan kesinambungan produksi padi di Meukek dan Aceh Selatan umumnya serta menghindari ancaman terlantar bagi sawah yang selama ini mendukung kemakmuran perekonomian para petani.
Kepala Dinas PU Kabupaten Aceh Selatlan, Ir.T.Bahrumsyah melalui Kabid Pengairan, Ir. M. Yunus kepada wartawan sebelumnya mengaku tidak tahu tentang kerusakan irigasi Rot Teungoh karena belum menerima informasi tentang itu. Begitu pun, pihaknya akan mengupayakan mengusul program perbaikan dan pengerukan sedimen pada Tahun Anggaran 2013 ini.(Analisa)
editor: de