KLUETMEDIA | Tapaktuan - Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal (Menneg PDT), Helmy Faisal, melakukan kunjungan kerja ke dua kabupaten di Aceh, yakni Aceh Selatan dan Aceh Barat Daya (Abdya), pada Sabtu-Minggu (28-29/12).
Di Aceh Selatan, Menneg PDT menghadiri peringatan Hari Jadi ke-68 Kabupaten Aceh Selatan sekaligus menyalurkan bantuan untuk daerah ini. Sementara, di Abdya, menteri menyerahkan bantuan hampir senilai Rp 2,6 miliar.
Di Taman Pala atau Pantai Reklamasi, Tapaktuan, Helmi Faisal mengatakan, potensi daerah berupa pertanian, perkebunan dan perikanan yang dimiliki Aceh Selatan butuh pengelolaan yang komprehensif guna meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
Dia juga mengemukakan bentuk komitmen pemerintah untuk membangun dan membebaskan daerah tertinggal menjadi daerah maju termasuk Aceh Selatan yang dinilainya memiliki potensi besar untuk modal pembangunan.
Menanggapi laporan Bupati Aceh Selatan, HT Sama Indra, tentang profil daerah, menteri menyatakan, kementeriannya akan berupaya mengedepankan program pembangunan daerah tertinggal melalui penyediaan infrastruktur.
“Saya melihat potensinya sudah tersedia hanya butuh pengelolaan agar bisa meningkatkan kesejahteraan dan memajukan ketertinggalan daerah,” katanya saat diwawancarai pers.
Secara nasional, katanya, program pembangunan daerah tertinggal, terluar dan terisolir sudah menjangkau lebih dari 50 persen dari total 183 daerah tertinggal. Menurut rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) yang ditetapkan pemerintah, sedikitnya 50 persen daerah tertinggal sudah harus dibangun sebelum pemerintahan kabnet Indonesia bersatu II (KIB-II) selesai.
Kunjungan Menneg PDT ini disertai Deputi I Razali, Deputi III Drs CM Yulturwan, Deputi V Bidang daerah Khusus, Dr Yoga Hadi.
Serangkaian kunjungannya, menteri melakukan bedah desa di Gampong Batu Itam Aceh Selatan dengan membuka jalan desa dan sekaligus menyerahkan bantuan senilai Rp 3,9 miliar kepada Bupati Aceh Selatan.
Kunjungan ke Aceh Selatan merupakan kunjungan ke-121 di daerah tertinggal sebelum mengunjungi Abdya, Aceh Barat dan Nagan Raya.[editor:de/ Analisa]
Di Aceh Selatan, Menneg PDT menghadiri peringatan Hari Jadi ke-68 Kabupaten Aceh Selatan sekaligus menyalurkan bantuan untuk daerah ini. Sementara, di Abdya, menteri menyerahkan bantuan hampir senilai Rp 2,6 miliar.
Di Taman Pala atau Pantai Reklamasi, Tapaktuan, Helmi Faisal mengatakan, potensi daerah berupa pertanian, perkebunan dan perikanan yang dimiliki Aceh Selatan butuh pengelolaan yang komprehensif guna meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
Dia juga mengemukakan bentuk komitmen pemerintah untuk membangun dan membebaskan daerah tertinggal menjadi daerah maju termasuk Aceh Selatan yang dinilainya memiliki potensi besar untuk modal pembangunan.
Menanggapi laporan Bupati Aceh Selatan, HT Sama Indra, tentang profil daerah, menteri menyatakan, kementeriannya akan berupaya mengedepankan program pembangunan daerah tertinggal melalui penyediaan infrastruktur.
“Saya melihat potensinya sudah tersedia hanya butuh pengelolaan agar bisa meningkatkan kesejahteraan dan memajukan ketertinggalan daerah,” katanya saat diwawancarai pers.
Secara nasional, katanya, program pembangunan daerah tertinggal, terluar dan terisolir sudah menjangkau lebih dari 50 persen dari total 183 daerah tertinggal. Menurut rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) yang ditetapkan pemerintah, sedikitnya 50 persen daerah tertinggal sudah harus dibangun sebelum pemerintahan kabnet Indonesia bersatu II (KIB-II) selesai.
Kunjungan Menneg PDT ini disertai Deputi I Razali, Deputi III Drs CM Yulturwan, Deputi V Bidang daerah Khusus, Dr Yoga Hadi.
Serangkaian kunjungannya, menteri melakukan bedah desa di Gampong Batu Itam Aceh Selatan dengan membuka jalan desa dan sekaligus menyerahkan bantuan senilai Rp 3,9 miliar kepada Bupati Aceh Selatan.
Kunjungan ke Aceh Selatan merupakan kunjungan ke-121 di daerah tertinggal sebelum mengunjungi Abdya, Aceh Barat dan Nagan Raya.[editor:de/ Analisa]