BANDA ACEH – Kapolda menyebutkan bahwa Provinsi Aceh saat ini mengalami kekurangan 12.000 personil polisi. Angka ini merupakan setengah dari kebutuhan ideal personil polisi di daerah ini. Idealnya Aceh yang memiliki 5 juta penduduk ini harus memiliki 25 ribu personil polisi.
Kapolda Aceh Irjen Pol Herman Effendi mengungkapkan, saat ini Polda Aceh hanya memiliki 13.250 personil yang tersebar di 23 kabupaten/kota. Dari 13.250 personil aktif ini juga tidak semua bisa bertugas secara normal.
"Kita masih butuh banyak personil polisi tambahan di Aceh," ungkap Kapolda Aceh melalui Karo SDM Polda Kombes Pol Sarono,MH, Sabtu (23/2) di Mapolda Aceh.
Menurut Kombes Sarono, letak geografis Aceh yang memiliki lautan dan pergunungan membutuhkan banyak personil polisi yang benar-benar siap menjalankan tugasnya dengan baik untuk melayani, melindungi dan mengayomi masyarakat.
Saat ini, dari 13.250 personil yang bertugas secara aktif, banyak yang tidak bisa bertugas dengan baik. Hal ini disebabkan banyak faktor, seperti pada tahun lalu ada 1.500 personil Polda yang terlibat narkoba.
Berdasarkan hasil peninjauan Kapolda di 9 Polres di Aceh, banyak anggota polisi yang terganggu kejiwaannya. Gangguan kejiwaan ini disebabkan gangguan atau trauma masa konflik dan banyak juga yang dikarenakan trauma tsunami Aceh delapan tahun silam.
"Banyaknya polisi yang mengalami gangguan kejiwaan, langsung kami temukan saat mendampingi Kapolda melakukan kunjungan kerja ke -9 Polres dan diyakini Polres-Polres lainnya juga ada personil polisi mengalami hal yang sama," jelas Sarono.
Dia mengungkapkan, masa pakai personil polisi di Aceh juga sangat rendah. Masa tugas aktif hanya berjalan 5-10 tahun saja, selepas itu banyak personil polisi yang mulai sakit-sakitan.
Kondisi inilah yang membuat Polda Aceh terus berusaha semaksimal mungkin menanfaatkan semua kekuatan yang ada untuk bisa bekerja maksimal dalam menjalankan tugasnya. Sehingga berbagai kekurangan bisa ditutupi.
Jalur Resmi
Sedangkan upaya penambahan personil yang dilakukan hanya melalui jalur resmi yakni penerimaan anggota Polri melalui jalur penerimaan Brigadir dan Akpol. Seperti tahun ini dalam penerimaan Brigadir Polri diharapkan bisa ada penambahan 100-200 personil baru.
Secara nasional, tambah Sarono, Polri menerima 17.000 personil dengan rincian 4.250 untuk Brigadir Bobil (Brimob) dan 12.250 polisi brigadir atau Dalmas. Di samping juga penerimaan 500 Polwan.
Dalam penerimaan anggota Polri ini, dilakukan secara gratis atau tidak dipungut biaya sepeser pun. Jika ada oknum anggota Polri yang berusaha mengiming-imingkan bisa mengurus untuk masuk polisi dengan jumlah biaya tertentu, itu jelas penipuan.
"Masyarakat kita minta tidak tergiur janji oknum yang mengaku bisa mengurus masuk menjadi anggota Polri," tegas Saroso seraya menambahkan, Kapolda juga telah berjanji akan memberikan hadiah bagi masyarakat yang bisa menangkap oknum yang bertindak sebagai calo penerimaan Brigadir Polri.(irn/ANL)
Kapolda Aceh Irjen Pol Herman Effendi mengungkapkan, saat ini Polda Aceh hanya memiliki 13.250 personil yang tersebar di 23 kabupaten/kota. Dari 13.250 personil aktif ini juga tidak semua bisa bertugas secara normal.
"Kita masih butuh banyak personil polisi tambahan di Aceh," ungkap Kapolda Aceh melalui Karo SDM Polda Kombes Pol Sarono,MH, Sabtu (23/2) di Mapolda Aceh.
Menurut Kombes Sarono, letak geografis Aceh yang memiliki lautan dan pergunungan membutuhkan banyak personil polisi yang benar-benar siap menjalankan tugasnya dengan baik untuk melayani, melindungi dan mengayomi masyarakat.
Saat ini, dari 13.250 personil yang bertugas secara aktif, banyak yang tidak bisa bertugas dengan baik. Hal ini disebabkan banyak faktor, seperti pada tahun lalu ada 1.500 personil Polda yang terlibat narkoba.
Berdasarkan hasil peninjauan Kapolda di 9 Polres di Aceh, banyak anggota polisi yang terganggu kejiwaannya. Gangguan kejiwaan ini disebabkan gangguan atau trauma masa konflik dan banyak juga yang dikarenakan trauma tsunami Aceh delapan tahun silam.
"Banyaknya polisi yang mengalami gangguan kejiwaan, langsung kami temukan saat mendampingi Kapolda melakukan kunjungan kerja ke -9 Polres dan diyakini Polres-Polres lainnya juga ada personil polisi mengalami hal yang sama," jelas Sarono.
Dia mengungkapkan, masa pakai personil polisi di Aceh juga sangat rendah. Masa tugas aktif hanya berjalan 5-10 tahun saja, selepas itu banyak personil polisi yang mulai sakit-sakitan.
Kondisi inilah yang membuat Polda Aceh terus berusaha semaksimal mungkin menanfaatkan semua kekuatan yang ada untuk bisa bekerja maksimal dalam menjalankan tugasnya. Sehingga berbagai kekurangan bisa ditutupi.
Jalur Resmi
Sedangkan upaya penambahan personil yang dilakukan hanya melalui jalur resmi yakni penerimaan anggota Polri melalui jalur penerimaan Brigadir dan Akpol. Seperti tahun ini dalam penerimaan Brigadir Polri diharapkan bisa ada penambahan 100-200 personil baru.
Secara nasional, tambah Sarono, Polri menerima 17.000 personil dengan rincian 4.250 untuk Brigadir Bobil (Brimob) dan 12.250 polisi brigadir atau Dalmas. Di samping juga penerimaan 500 Polwan.
Dalam penerimaan anggota Polri ini, dilakukan secara gratis atau tidak dipungut biaya sepeser pun. Jika ada oknum anggota Polri yang berusaha mengiming-imingkan bisa mengurus untuk masuk polisi dengan jumlah biaya tertentu, itu jelas penipuan.
"Masyarakat kita minta tidak tergiur janji oknum yang mengaku bisa mengurus masuk menjadi anggota Polri," tegas Saroso seraya menambahkan, Kapolda juga telah berjanji akan memberikan hadiah bagi masyarakat yang bisa menangkap oknum yang bertindak sebagai calo penerimaan Brigadir Polri.(irn/ANL)
