ilustrasi |
KLUET MEDIA | TAPAKTUAN - Sebagian besar pelanggan PT PLN (Persero) Ranting Tapaktuan, Aceh Selatan, mengeluhkan lonjakan rekening listrik hingga beberapa kali lipat dibandingkan tagihan bulan sebelumnya.
Mereka menduga lonjakan itu akibat seringnya terjadi pemadaman listrik dalam beberapa minggu belakangan sebelum pelanggan melunasi rekening bulan berjalan.
“Saya membayar rekening listrik sangat tinggi dibanding sebelumnya, sehingga ada kenaikan antara Rp5.000- 10.000,” kata Imransyah (57).
Pelanggan PLN Ranting Tapaktuan, Kamis (5/9), mengaku terkejut saat membayar rekening untuk Agsustus 2013 yang melonjak dibanding pembayaran rekening bulan sebelumnya.
Bahkan ada yang menyampaikan keluhannya kepada petugas pembayaran di Kantor Pos Tapaktuan, yang hanya dijawab bahwa tugas mereka hanya menerima pembayaran dari pelanggan yang sudah ditetapkan.
“Kami hanya menerima pembayaran, sedangkan yang menetapkan adalah PLN Ranting Tapaktuan. Jadi, kalau mau mengkomplain, ya ke PLN Ranting Tapaktuan,” kata seorang petugas Kantor Pos Tapaktuan.
Seorang tenaga teknis bidang kelistrikan di Tapaktuan, mengamati penyebab lonjakan rekening itu bisa disebabkan oleh padamnya listrik secara beruntun.
“Belakangan ini sering terjadi pemadaman listrik secara beruntun. Itu bisa mendorong melonjaknya pemakaian arus secara berlebihan,” kata tenaga teknis yang enggan disebutkan namanya itu.
Selain bisa mendorong lonjakan pemakaian arus, kondisi ini juga potensial menimbulkan kerusakan berbagai peralatan elektronik seperti computer, televisi dan receiver parabola.
Kepala Ranting PLN Tapaktuan, Rahma Wahyudi, gagal dimintai keterangannya pada Jumat (6/9).
Namun, menurut seorang petugas, lonjakan rekening listrik itu belum bisa dipastikan akibat sering padamnya listrik.
“Tidak mutlak kenikan pembayaran rekening karena adanya gangguan listrik, Pak. Jadi, pelanggan harus objektif,” kata petugas yang tidak diidentifikasi itu seraya menyatakan kenaikan rekening itu bisa disebabkan oleh pemakaian yang meningkat seperti selama Ramadan lalu. (m/anl)
Mereka menduga lonjakan itu akibat seringnya terjadi pemadaman listrik dalam beberapa minggu belakangan sebelum pelanggan melunasi rekening bulan berjalan.
“Saya membayar rekening listrik sangat tinggi dibanding sebelumnya, sehingga ada kenaikan antara Rp5.000- 10.000,” kata Imransyah (57).
Pelanggan PLN Ranting Tapaktuan, Kamis (5/9), mengaku terkejut saat membayar rekening untuk Agsustus 2013 yang melonjak dibanding pembayaran rekening bulan sebelumnya.
Bahkan ada yang menyampaikan keluhannya kepada petugas pembayaran di Kantor Pos Tapaktuan, yang hanya dijawab bahwa tugas mereka hanya menerima pembayaran dari pelanggan yang sudah ditetapkan.
“Kami hanya menerima pembayaran, sedangkan yang menetapkan adalah PLN Ranting Tapaktuan. Jadi, kalau mau mengkomplain, ya ke PLN Ranting Tapaktuan,” kata seorang petugas Kantor Pos Tapaktuan.
Seorang tenaga teknis bidang kelistrikan di Tapaktuan, mengamati penyebab lonjakan rekening itu bisa disebabkan oleh padamnya listrik secara beruntun.
“Belakangan ini sering terjadi pemadaman listrik secara beruntun. Itu bisa mendorong melonjaknya pemakaian arus secara berlebihan,” kata tenaga teknis yang enggan disebutkan namanya itu.
Selain bisa mendorong lonjakan pemakaian arus, kondisi ini juga potensial menimbulkan kerusakan berbagai peralatan elektronik seperti computer, televisi dan receiver parabola.
Kepala Ranting PLN Tapaktuan, Rahma Wahyudi, gagal dimintai keterangannya pada Jumat (6/9).
Namun, menurut seorang petugas, lonjakan rekening listrik itu belum bisa dipastikan akibat sering padamnya listrik.
“Tidak mutlak kenikan pembayaran rekening karena adanya gangguan listrik, Pak. Jadi, pelanggan harus objektif,” kata petugas yang tidak diidentifikasi itu seraya menyatakan kenaikan rekening itu bisa disebabkan oleh pemakaian yang meningkat seperti selama Ramadan lalu. (m/anl)