Lokasi: Geulumbuk Kluet Selatan |
KLUETMEDIA | Tapaktuan - Banjir yang merendam hampir diseluruh gampong di Aceh Selatan telah mengakibatkan ratusan rumah dan fasilitas umum mengalami kerusakan, menyusul hujan lebat yang melanda wilayah itu sejak Jumat (11/12) sore lalu.
Menurut keterangan yang dihimpun di Tapaktuan, (13/12), jembatan gantung di Desa Trieng Muduro Tunong, Kecamatan Sawang, putus total akibat dihantam banjir. Jembatan ini merupakan sarana penghubung utama bagi masyarakat setempat untuk
menuju ke Desa Sawang Dua dan Desa Panton Luas. Tak hanya itu, terjangan banjir juga meluluhlantakkan fasilitas irigasi Desa Panton Luas yang menyuplai air ke tiga desa masing-masing Desa Trieng Meduro Tunong, Trieng Meduro Baroh dan Sikulat, Kecamatan Sawang.
Selain itu, badan jalan kabupaten di Desa Panton Luas, Kecamatan Sawang juga terkelupas dan sebagiannya amblas ke dasar Sungai serta ratusan rumah penduduk dalam beberapa desa dalam kecamatan itu tergenang banjir setinggi 1 meter.
Sementara beberapa rumah penduduk yang berdiri di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Desa Sawang satu, mengalami kerusakan di bagian dapur belakang serta puluhan lainnya terancam ambruk akibat diterjang banjir sehingga semakin memperparah terjadinya erosi.
Di Labuhan Haji, hujan lebat yang mengguyur kawasan itu sejak Jumat (11/12) sore, telah mengakibatkan badan jalan nasional lintasan Tapaktuan-Banda Aceh tepatnya di Pasar Blang Keujeren, Kecamatan Labuhanhaji Barat tergenang setinggi 1 meter lebih, sehingga mengakibatkan arus lalu lintas lumpuh selama hampir 3 jam.
Selain menggenang badan jalan nasional, banjir juga merendam ratusan rumah penduduk, fasilitas umum serta lahan pertanian dalam Kecamatan Labuhanhaji Barat masing-masing di Desa Pelokan, Tengah Iboh, Ujong Padang, Tutong, Kuta Iboh, Kuta Trieng.
Banjir genangan itu terjadi selain akibat saluran drainase baik yang berada di pinggir jalan nasional maupun di kawasan pemukiman penduduk telah banyak yang rusak dan tersumbat sehingga air hujan tidak mengalir secara lancar ke laut.
Selain itu, dikecamatan Pasie Raja, sebanyak 6 desa di Kecamatan itu juga terkenang banjir setinggi 1 meter. Desa-desa tersebut masing-masing adalah Desa Paya Ateuk, merendam 44 rumah dan sebanyak 261 jiwa menjadi korban banjir, Desa Krueng Kale merendam 146 rumah korban banjir sebanyak 503 jiwa, Desa Silolo merendam 74 rumah korban banjir 396 jiwa.
Desa Ladang Tuha merendam 115 rumah korban banjir 600 jiwa, Desa Pante Raja merendam 83 rumah korban banjir 503 jiwa dan Desa Panton Bilie merendam 23 rumah korban banjir 107 jiwa.
Sementara itu, Sekretaris BPBD Aceh Selatan T Muhasibi mengatakan, musibah banjir pasca wilayah itu diguyur hujan lebat Jumat (11/12) sore, terjadi dihampir seluruh kecamatan, namun wilayah yang paling parah adalah di Kecamatan Labuhanhaji Barat, Sawang, Kluet Utara, Kluet Selatan dan Bakongan.
Di Kecamatan Bakongan, kata Muhasibi, akibat diterjang banjir mengakibatkan kepala jembatan di Desa Baro ambruk ke dasar Sungai. Akibatnya, kendaraan roda empat ukuran besar tidak bisa lewat kecuali mobil ukuran kecil seperti mobil bak terbuka L 300.
Berdasarkan informasi yang diterima pihaknya, lanjut Sekretaris BPBD, dampak musibah banjir telah mengakibatkan lima orang petani di Desa Pisang, Kecamatan Labuhanhaji Tengah yang tengah berada di kebunnya di kawasan pegunungan desa setempat, dilaporkan hanyut dibawa arus sungai, setelah pondok yang berlokasi di kebun mereka tersebut dihantam banjir lalu terseret arus yang deras.
“Sampai saat ini kami belum memperoleh perkembangan informasi menyangkut nasib lima orang petani yang hilang terseret arus sungai tersebut. Apakah mereka berhasil menyelamatkan diri atau telah tewas di amuk ganasnya arus sungai,” tegas Muhasibi.
Sedangkan terkait dengan musibah banjir yang merendam ratusan rumah penduduk di Desa Limau Purut, BPBD Aceh Selatan telah mengerahkan mobil dapur umum ke lokasi serta mendirikan tenda darurat tempat penampungan korban banjir.
“Menyikapi musibah banjir ini, BPBD Aceh Selatan telah menerjunkan sejumlah personil ke masing-masing lokasi banjir, selain melakukan pendataan fasilitas yang rusak dan warga korban juga menyalurkan bantuan masa panik,” sebutnya.
Informasi lain yang diperoleh menyebutkan, dampak banjir juga mengakibatkan badan jalan nasional lintasan Tapaktuan-Medan (Sumut), tepatnya berada di kawasan Keude Rundeng, Kecamatan Kluet Selatan, juga tergenang air setinggi 1 sampai 1,5 meter. Selain badan jalan air juga menggenang ratusan rumah penduduk di kawasan itu.
Hingga berita ini diturunkan, beberapa daerah dan lintas jalan negara yang menghubungkan beberapa kota di Aceh Selatan sudah bisa dilalui kenderaan.
*dihimpun dari berbagai sumber