TAPAKTUAN - Ribuan jiwa korban banjir di Aceh Selatan masih membutuhkan bantuan dari Pemkab Aceh Selatan dan Pemprov Aceh terutama bantuan beras dan kebutuhan pokok lainnya. Bantuan darurat yang disalurkan baru-baru ini tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari di tengah upaya mereka memperbaiki rempat tinggal yang hancur.
Demikian kesimpulan di sejumlah titik banjir di kawasan Kluet Raya yang terdiri atas Kluet Utara, Kluet Tengah, Kluet Timut dan Kluet Selatan, Jum'at(17/5)
Warga Kluet Utara seperti di Gampong Paya, Limau Purut/Kotafajar dan Gampong Ruak/Aluer Mas tampak belum dapat melakukan aktivitas sehari-hari karena masih membenahi rumah mereka yang rusak dihantam banjir.
“Saat ini kami memperbaiki rumah, kami masih membutuhkan bantuan berupa berasdan bahan pokok lainnya,” kata warga Kluet Utara, Anwar (55).
Menurutnya, bantuan masa panik beberapa hari lalu tidak sesuai dengan kebutuhan sehari-hari sehingga diharapkan dapat dibantu kembali terutama beras.
Kondisi sama berlangsung di Kluet Tengah seperti di Gampong Koto Indarung, Lawe Melang dan Malaka dan warga di Kluet Timur yakni Gampong Sapik/Payo Sempung dan Paya Laba serta Lawesawah yang masih memerlukan bantuan di luar bantuan tanggap darurat.
“Ini belum lagi soal perbaikan rumah yang terendam dan disapu banjir setinggi 1-3 meter. Kami masih memerlukan bantuan kebutuhan pokok,” kata Muhzar (46).
Demikian pula di Kluet Selatan, antara lain di Gampong Pasie Meurapat, Kedai Kandang dan Gampong Luar, di mana warganya dalam kondisi memprihatinkan. Di sejumlah gampong (desa), dilaporkan kekurangan bahan pokok sehingga sebagian warga terpaksa melahap nasi bercampur pisang atau nakan mecelo, istilah dalam bahasa Kluet.
Kondisi serupa dialami warga di Kecamatan Bakongan, Kuta Bahagia dan Trumon sehingga perlu segera dibantu oleh pemerintah.
Camat Kluet Timur, Khaimar SPd, yang dikoinfirmasi Analisa, Jumat (17/5), mengakui warganya kesulitan memenuhi kebutuhan pokok terutama beras sehingga masih berharap dapat bantuan yang cukup dari Pemkab Aceh Selatan dan Pemprov Aceh.
“Mereka harus dibantu lagi, tidak cukup dengan bantuan tanggap darurat yang jumlahnya sangat sedikit,” katanya.
Pemkab Aceh Selatan, baru-baru ini, menyalurkan bantuan masa panik dari Pemerintah Aceh berupa beras sebanyak 21 ton, 2.060 ikan kaleng dan lain-lain untuk 13 kecamatan.
Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Aceh Selatan, Drs H Yahya Azmar MM, mengakui bantuan yang disalurkan Pemkab Aceh Selatan adalah bantuan Pemprov Aceh.
“Kami hanya menyalurkan saja. Namun dibandingkan dengan kebutuhan tentu masih kurang,” katanya. (analisa)
Demikian kesimpulan di sejumlah titik banjir di kawasan Kluet Raya yang terdiri atas Kluet Utara, Kluet Tengah, Kluet Timut dan Kluet Selatan, Jum'at(17/5)
Warga Kluet Utara seperti di Gampong Paya, Limau Purut/Kotafajar dan Gampong Ruak/Aluer Mas tampak belum dapat melakukan aktivitas sehari-hari karena masih membenahi rumah mereka yang rusak dihantam banjir.
“Saat ini kami memperbaiki rumah, kami masih membutuhkan bantuan berupa berasdan bahan pokok lainnya,” kata warga Kluet Utara, Anwar (55).
Menurutnya, bantuan masa panik beberapa hari lalu tidak sesuai dengan kebutuhan sehari-hari sehingga diharapkan dapat dibantu kembali terutama beras.
Kondisi sama berlangsung di Kluet Tengah seperti di Gampong Koto Indarung, Lawe Melang dan Malaka dan warga di Kluet Timur yakni Gampong Sapik/Payo Sempung dan Paya Laba serta Lawesawah yang masih memerlukan bantuan di luar bantuan tanggap darurat.
“Ini belum lagi soal perbaikan rumah yang terendam dan disapu banjir setinggi 1-3 meter. Kami masih memerlukan bantuan kebutuhan pokok,” kata Muhzar (46).
Demikian pula di Kluet Selatan, antara lain di Gampong Pasie Meurapat, Kedai Kandang dan Gampong Luar, di mana warganya dalam kondisi memprihatinkan. Di sejumlah gampong (desa), dilaporkan kekurangan bahan pokok sehingga sebagian warga terpaksa melahap nasi bercampur pisang atau nakan mecelo, istilah dalam bahasa Kluet.
Kondisi serupa dialami warga di Kecamatan Bakongan, Kuta Bahagia dan Trumon sehingga perlu segera dibantu oleh pemerintah.
Camat Kluet Timur, Khaimar SPd, yang dikoinfirmasi Analisa, Jumat (17/5), mengakui warganya kesulitan memenuhi kebutuhan pokok terutama beras sehingga masih berharap dapat bantuan yang cukup dari Pemkab Aceh Selatan dan Pemprov Aceh.
“Mereka harus dibantu lagi, tidak cukup dengan bantuan tanggap darurat yang jumlahnya sangat sedikit,” katanya.
Pemkab Aceh Selatan, baru-baru ini, menyalurkan bantuan masa panik dari Pemerintah Aceh berupa beras sebanyak 21 ton, 2.060 ikan kaleng dan lain-lain untuk 13 kecamatan.
Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Aceh Selatan, Drs H Yahya Azmar MM, mengakui bantuan yang disalurkan Pemkab Aceh Selatan adalah bantuan Pemprov Aceh.
“Kami hanya menyalurkan saja. Namun dibandingkan dengan kebutuhan tentu masih kurang,” katanya. (analisa)