 |
| Beberapa caption Youtube |
KLUETMEDIA | JAKARTA - PSSI telah membentuk tim investigasi untuk menelusuri kematian pemain Persiraja Banda Aceh, Akli Fairuz. Akli tewas usai berbenturan dengan kiper PSAP Sigli, Agus Rohman, dalam lanjutan laga Divisi Utama, Sabtu, 10 Mei 2014.
Menurut Sekjen PSSI, Joko Driyono, saat ini tim investigasi tengah bekerja mencari data dan fakta terkait kejadian tersebut. Namun, Joko menegaskan, tim tersebut bukan hanya fokus kepada satu domain saja, yakni sisi disiplin pertandingan. Lebih jauh, tim investigasi PSSI juga akan menelusuri aspek penanganan medis kasus itu.
“Kasus ini akan menjadi dua domain, yaitu dari sisi komisi disiplin pertandingan dan dari sisi medis,” jelas Joko saat dihubungi, Selasa 20 Mei 2014.
Dari sisi disiplin pertandingan, pria yang akrab disapa Jokdri itu mengatakan bahwa tim investigasi sudah mulai memproses kasus ini. Tim investigasi, kata Jokdri, tengah melakukan review terhadap laporan pertandingan yang terjadi.
“Laporannya seperti apa, kejadiannya seperti apa. Kalau ada pertandingan, ya sanksi akan diberikan oleh komisi disiplin. Mungkin dalam satu atau dua pekan segera diputuskan,” tutur pria yang juga menjabat sebagai CEO PT Liga Indonesia tersebut.
Jokdri menambahkan, tim juga fokus pada penanganan darurat dalam olahraga, khususnya sepakbola. Ada tiga hal yang menjadi perhatian PSSI dalam sisi medis.
Pertama, menyangkut kondisi pemain sebelum laga. Kemudian tindakan yang dilakukan tim medis atau dokter dari Persiraja atau panitia pelaksana pada saat kejadian. Dan yang terakhir adalah penanganan tim atau pun pihak rumah sakit.
“Saat ini, kami sedang menggali informasi yang ada. Seperti yang kami sampaikan sebelumnya, itu bisa memakan waktu satu sampai dua bulan. Karena tidak mudah untuk mendapatkan data-data medis seperti yang saya sebutkan tadi,” jelas Jokdri.
Tim investigasi juga rencananya akan menemui pihak keluarga. Namun, hal itu dilakukan setelah data terkait pertandingan sudah terkumpul.
“Pasti nanti ada arah ke sana, tapi dengan pihak Persiraja tentunya. Saya mendapatkan kabar bahwa tim mungkin akan datang akhir pekan ini dengan beberapa daftar investigasi,” katanya.
Mengenai santunan kepada keluarga korban, Joko enggan berkomentar banyak. Sebab, menurutnya hal ini bukanlah konsumsi publik.
“Tentu, dari sisi organisasi kami ingin melakukannya. Itu mungkin akan menjadi perkerjaan ketiga dari PSSI.”
Tewasnya Akli bukan hanya menjadi perhatian media-media tanah air. Media asing belakangan ini juga ikut memberitakan insiden tersebut. Usai kejadian, Akli sebenarnya sempat dirawat di rumah sakit sebelum meninggal dunia, 16 Mei 2014. []
Menurut Sekjen PSSI, Joko Driyono, saat ini tim investigasi tengah bekerja mencari data dan fakta terkait kejadian tersebut. Namun, Joko menegaskan, tim tersebut bukan hanya fokus kepada satu domain saja, yakni sisi disiplin pertandingan. Lebih jauh, tim investigasi PSSI juga akan menelusuri aspek penanganan medis kasus itu.
“Kasus ini akan menjadi dua domain, yaitu dari sisi komisi disiplin pertandingan dan dari sisi medis,” jelas Joko saat dihubungi, Selasa 20 Mei 2014.
Dari sisi disiplin pertandingan, pria yang akrab disapa Jokdri itu mengatakan bahwa tim investigasi sudah mulai memproses kasus ini. Tim investigasi, kata Jokdri, tengah melakukan review terhadap laporan pertandingan yang terjadi.
“Laporannya seperti apa, kejadiannya seperti apa. Kalau ada pertandingan, ya sanksi akan diberikan oleh komisi disiplin. Mungkin dalam satu atau dua pekan segera diputuskan,” tutur pria yang juga menjabat sebagai CEO PT Liga Indonesia tersebut.
Jokdri menambahkan, tim juga fokus pada penanganan darurat dalam olahraga, khususnya sepakbola. Ada tiga hal yang menjadi perhatian PSSI dalam sisi medis.
Pertama, menyangkut kondisi pemain sebelum laga. Kemudian tindakan yang dilakukan tim medis atau dokter dari Persiraja atau panitia pelaksana pada saat kejadian. Dan yang terakhir adalah penanganan tim atau pun pihak rumah sakit.
“Saat ini, kami sedang menggali informasi yang ada. Seperti yang kami sampaikan sebelumnya, itu bisa memakan waktu satu sampai dua bulan. Karena tidak mudah untuk mendapatkan data-data medis seperti yang saya sebutkan tadi,” jelas Jokdri.
Tim investigasi juga rencananya akan menemui pihak keluarga. Namun, hal itu dilakukan setelah data terkait pertandingan sudah terkumpul.
“Pasti nanti ada arah ke sana, tapi dengan pihak Persiraja tentunya. Saya mendapatkan kabar bahwa tim mungkin akan datang akhir pekan ini dengan beberapa daftar investigasi,” katanya.
Mengenai santunan kepada keluarga korban, Joko enggan berkomentar banyak. Sebab, menurutnya hal ini bukanlah konsumsi publik.
“Tentu, dari sisi organisasi kami ingin melakukannya. Itu mungkin akan menjadi perkerjaan ketiga dari PSSI.”
Tewasnya Akli bukan hanya menjadi perhatian media-media tanah air. Media asing belakangan ini juga ikut memberitakan insiden tersebut. Usai kejadian, Akli sebenarnya sempat dirawat di rumah sakit sebelum meninggal dunia, 16 Mei 2014. []
