KLUETMEDIA | Tapaktuan - Aceh
Selatan mempunyai pesona alam yang eksotis dengan banyaknya pesisir
pantai yang membentang disetiap kecamatan yang ada di kabupaten
penghasil buah pala ini. Disamping itu, pesona wisata pegunungan pun
kerap dijadikan tujuan bagi wisatawan domestik untuk menyegarkan mata.
Keindahan
alam yang ada Aceh Selatan, merupakan karunia Tuhan yang patut
disyukuri. Mengingat keindahan alam yang menakjubkan ini, sepertinya
tidak dimiliki dibelahan dunia lain, termasuk Hawai dan Pulau Dewata
yang dikagumi para turis kaliber dunia.
Karenanya
tidak heran para wisatawan mancanegara (wisman), kini mulai melirik
Aceh Selatan, karena panorama alamnya yang menawan dan sangat alami,
sebagaimana dikemukakan sejumlah turis yang 'kesasar' di Kota Naga beberapa hari lalu.
Namun
mereka menyayangkan informasi tentang potensi alam ini sangat minim
sampai ke dunia luar, karena minimnya promosi serta infrastruktur
pendukungnya, seperti sarana transfortasi termasuk transfortasi lokal ke
objek wisatanya.
Selain memiliki panorama alam, daerah pantai barat Serambi Mekkah ini, juga kesohor dengan negeri legendaries. Karena memiliki legenda terkenal Putri Naga dan Tuan Tapa, serta situs peninggalan sejarah dan budaya juga memiliki flora dan fauna yang hidup di Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL).
Bupati
Aceh Selatan HT Sama Indra, SH mengakui minimnya promosi tentang
potensi pariwisata daerahnya. Padahal ketika zaman kejayaan Kerajaan
Trumon tempo doeloe, bumi T.Tjut Ali itu pernah kesohor ke Eropa,
sebagai produsen lada terbesar di dunia, selain pala dan nilam.
Di
samping terkendala infrastrukur pendukung, pengembangan sektor
pariwisata juga terbentur asumsi dan persepsi masyarakat yang menganggap
tidak sejalan dengan norma agama (Islam).Padahal Pemkab Aceh Selatan
telah menggagas Kota Tapaktuan, kota mini yang mirip duplikat Hongkong itu, sebagai daerah wisata Islami. []