 |
| Penari Landog Sampot |
KLUETMEDIA | BANDA ACEH - Pekan Kebudayaan Aceh VI senantiasa menghadirkan beragam kesenian dari masing-masing kabupaten disetiap malamnya. Seperti halnya dengan sebuah tarian khas dari kecamatan Kluet Timur 'Landog Sampot' yang dipentaskan malam tadi, tarian ini mampu membius ratusan pengunjung yang memadati anjungan Aceh Selatan.
Tarian Landog Sampot ini dibawakan oleh sanggar 'Cahayo Keluwat' dari desa Betung kecamatan Kluet Timur yang dipimpin oleh Nailul Autar. Kesenian khas keluwat ini memang jarang dijumpai diacara - acara resmi maupun acara kenduri di Aceh Selatan sehingga banyak pengunjung merasa penasaran akan gerakan dan makna tarian dari daerah pedalaman Aceh Selatan ini.
Menurut Nailul Autar, Sejatinya tarian Landog Sampot itu sendiri menggunakan sebatang lidi sebagai pelengkap tarian yang diiringi oleh lantunan kisah yang dibawakan oleh beberapa orang penyanyi. Tarian ini mengisahkan tentang perjuangan masyarakat Keluwat (kluet) melawan penjajah yang mencoba merampas kedaulatan mereka. Sedangkan lidi yang dipegang oleh penari tersebut layaknya sebatang pedang dalam perjuangan itu.
Kesenian dari wilayah Kluet ini menggunakan delapan penari dengan mengenakan busana adat dan diiringi oleh kisah-kisah yang dibawakan oleh tiga penyanyi dalam bahasa keluwat yang bergiliran membawakan kisah. Disamping itu, seperangkat alat musik seperti suling, cenang, tambur dan gong juga menjadi bagian dalam tarian Landog Sampot. (de)
