JAKARTA - PT PLN (Persero) mencatat konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang digunakan untuk pembangkit listrik mencapai 8,2 juta kiloliter (kl) sepanjang 2012. Jumlah ini 12,3 persen di atas target yang telah ditetapkan sebelumnya sebesar 7,3 juta kl.
Direktur Utama PLN Nur Pamudji menuturkan, pemakaian BBM pada 2012 itu ternyata lebih rendah dari realisasi 2011 lalu yang mencapai hingga 11,4 juta kl.
"Pemakaian BBM PLN pada tahun 2012 itu turun 3,2 juta kl daripada 2011," ujar Direktur Utama PT PLN Nur Pamudji, saat menghadiri Rapat kerja dengan komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Jakarta, Rabu (6/2/2013).
Pamudji juga menambahkan, target tersebut meleset dikarenakan realisasi pada penjualan listrik tahun 2012 melebihi perkiraan PLN yaitu sebesar 10,17 persen.
"Sebelumnya itu pertumbuhan penjualan ditargetkan tujuh persen, namun realisasinya menjadi 10,17 persen," tuturnya.
Sedangkan pemakaian BBM tersebut terjadi pada PT PLN Batam dan PT PLN Tarakan, secara komposisi bauran energi, pada 2012, pemakaian BBM PLN mencapai hingga 15 persen atau menurun dibandingkan pada 2011 atau sama dengan 23 persen.
"Pengurangan BBM dikompensasi pada peningkatan batubara dari 44 persen pada 2011 itu menjadi 50 persen di 2012," tutupnya. (de)sumber: okezone
Direktur Utama PLN Nur Pamudji menuturkan, pemakaian BBM pada 2012 itu ternyata lebih rendah dari realisasi 2011 lalu yang mencapai hingga 11,4 juta kl.
"Pemakaian BBM PLN pada tahun 2012 itu turun 3,2 juta kl daripada 2011," ujar Direktur Utama PT PLN Nur Pamudji, saat menghadiri Rapat kerja dengan komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Jakarta, Rabu (6/2/2013).
Pamudji juga menambahkan, target tersebut meleset dikarenakan realisasi pada penjualan listrik tahun 2012 melebihi perkiraan PLN yaitu sebesar 10,17 persen.
"Sebelumnya itu pertumbuhan penjualan ditargetkan tujuh persen, namun realisasinya menjadi 10,17 persen," tuturnya.
Sedangkan pemakaian BBM tersebut terjadi pada PT PLN Batam dan PT PLN Tarakan, secara komposisi bauran energi, pada 2012, pemakaian BBM PLN mencapai hingga 15 persen atau menurun dibandingkan pada 2011 atau sama dengan 23 persen.
"Pengurangan BBM dikompensasi pada peningkatan batubara dari 44 persen pada 2011 itu menjadi 50 persen di 2012," tutupnya. (de)sumber: okezone