sponsor

sponsor

Slider

LINTAS NANGGROE

LINTAS ACEH SELATAN

INFO GURU DAN CPNS

Pasang Iklan Murah Hanya Disini !

INFO PENDIDIKAN

LINTAS ARENA

R A G A M

INFO KAMPUS

Gallery

» » Duo Panorama Balut Keindahan Kota Naga

KLUETMEDIA | RAGAM - MENJELANG akhir tahun dan menyambut tahun baru, oleh masyarakat waktu ini digunakan untuk liburan sebagai pelepas penat dan lelah. Apalagi liburan akhir tahun kali ini bertepatan dengan liburan sekolah. Masyarakat biasanya pergi ke tempat-tempat wisata untuk menghabiskan waktu libur mereka.

Tempat-tempat yang banyak diminati ialah pantai, sungai, dan kolam renang. Karena selain suasananya yang dekat dengan alam, wisatawan juga bisa berenang ataupun sekedar bermain air.

Tempat-tempat seperti ini juga bisa dijumpai di Kota Naga Tapaktuan, Aceh Selatan. Kota Naga terletak di bagian selatan Propinsi Aceh, yang berbatasan dengan Aceh Tenggara di sebelah utara, Samudera Hindia di sebelah selatan, Aceh Singkil di sebelah timur dan Aceh Barat Daya di sebelah barat.

Legenda tentang sepasang naga yang berasal dari daratan Cina dan kemudian mendiami daerah ini, menjadikan kota ini di sebut sebagai Kota Naga. Setiap nama tempat yang ada di Tapaktuan sering dikaitkan dengan cerita kedua naga tersebut.

Menurut legendanya hampir sebagian nama tempat yang ada di Tapaktuan dibuat oleh kedua naga tersebut. Dalam kisahnya kedua naga itu datang ke daerah tersebut dikarenakan mereka tidak mempunyai keturunan, sehingga mereka diusir dari tempat asalnya. Kemudian mereka meminta izin ke Tuan Tapa, untuk tinggal di daerah ini.

Dalam perjalanan hidupnya, mereka sering mengunjungi tempat-tempat yang ada di sekitar daerah tersebut. Karena mereka tidak mengetahui nama tempat itu, maka mereka menamainya sesuai dengan peristiwa dan kejadian yang mereka alami.

Kisah legenda Tapaktuan, menjadikan objek wisata alam di daerah tersebut menjadi nilai tambah untuk menarik minat para pengunjung. Tempatnya yang masih asri dan panorama alamnya yang begitu indah membuat wisatawan tidak bosan-bosannya datang ke daerah ini. Dan tak heran menjelang liburan akhir tahun seperti ini banyak pengunjung yang datang untuk berlibur ke Kota Naga.

Ada beberapa tempat yang menjadi favorit pengunjung untuk berlibur ke kota ini. Biasanya pengunjung dari luar kota seperti Abdya, Nagan Raya, Aceh Barat, Subulussalam dan lainnya datang untuk menikmati suasana alamnya.

Air dingin merupakan salah satu tempat yang biasa padat dikunjungi oleh pengunjung. Panorama alamnya yang begitu indah dengan air terjun yang jatuh dari ketinggian kurang lebih 10 m dan pantainya yang bersebrangan dengan air terjun, menjadikan tempat ini berbeda dari tempat-tempat wisata lainnya.

Pengunjung bisa menikmati indahnya Pantai Pasir Putih dan berenang di air laut, yang kemudian setelah itu membersihkan badannya yang lengket terkena air laut dengan mandi di bawah pancuran air terjun.

Oleh karena dua perpaduan antara pantai dan air terjun inilah membuat pengunjung bisa menikmati dua perpaduan wisata alam sekaligus. Sehingga tiap tahun tempat ini dipadati oleh berbagai wisatawan. Selain itu sekitar 50 m dari air terjun juga terdapat kolam renang dan beberapa cafe yang bisa dinikmati pengujung setelah puas mandi di air terjun.

Air Dingin juga merupakan salah satu tempat yang dikaitkan dengan kisah legenda Tapaktuan. Menurut legendanya, Air Dingin ialah tempat pemandian putri naga yang diberi nama putri bungsu. Naga sendiri yang membuat air terjun tersebut untuk pemandian putrinya.

Di dalam legenda tersebut diceritakan bahwa putri bungsu ialah seorang anak raja dari Kerajaan Asralanoka, sebuah kerajaan di pesisir India Selatan. Dikarenakan kapalnya tenggelam, putri hanyut ke tengah laut dan ditemukanlah oleh sepasang naga yang kemudian di angkat menjadi anaknya.

Selain Air Dingin, ada beberapa tempat wisata lainnya seperti, Air Terjun Tingkat Tujuh yang berada di Desa Batu Itam. Kemudian terdapat juga Pantai Batu Berlayar di Kecamatan Samadua.

Untuk pemandian kolam renang, ada pemandian kolam Aroya di kaki Bukit Aroya dan kolam renang Panju Pian di kaki Bukit Panju Pian. Uniknya di kedua tempat ini  terdapat juga sungai yang mengalir dekat kolam yang berasal dari bukit tersebut.

Sedangkan untuk melihat indahnya Kota Naga, kita bisa duduk di Jambo Hatta yang berada di atas Gunung Alur Naga. Pemandangan yang sangat menakjubkan terlihat dari tempat ini, dan kita juga bisa melihat kota kecil yang terletak di antara pegunungan dan lautan.

Pemandangan sunset pun bisa dinikmati sepenuhnya dari tempat ini. Terkadang ketika pasang air laut surut kita juga bisa melihat tongkat dan topinya Tuan Tapa.

Menurut legenda, Gunung Alur Naga ialah tempat tinggalnya sepasang naga yang mendiami daerah tersebut. Yang paling menarik di Kota Naga ini ialah kita bisa melihat langsung tapak kaki yang berukuran raksasa yang berada di bawah kaki Gunung Lampu.

Tapak tersebut persis berbentuk tapak kaki manusia dengan ukuran yang lebih besar dibandingkan tapak kaki manusia biasa. Tapak itu ialah tapaknya Tuan Tapa yang di ceritakan dalam dalam legenda tersebut.

Seiring program Visit Aceh 2013 yang sedang giat-giatnya digalakkan oleh Pemerintah Aceh, wisata alam Kota Naga juga berpotensi untuk menarik wisatawan. Karena panorama alam yang dipadu suasana laut dan gunung sangat memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengunjungnya.

Dengan menyajikan kisah-kisah dari setiap tempat yang ada di kota tersebut, pastinya banyak wisatawan yang ingin datang dan melihat lansung tempat-tempat tersebut. Tidak hanya wisatawan lokal, tapi kemungkinan wisatawan asing juga tertarik untuk datang mengunjunginya.

Potensi wisata alam Kota Naga sangat berpeluang dalam mendongkrak Pendapatan Asli Daerah. Tapi minimnya fasilitas dan perhatian pemerintah dalam memanfaatkan sektor wisata, belum mendatangkan hasil yang begitu maksimal dari sektor ini.

Andaikan pemerintah dapat memanfaatkannya secara optimal dan sektor tersebut benar-benar digerakan serta dikelola dengan baik, maka akan mampu membagkitkan perekonomian masyarakat.

Sebab sektor tersebut bukan hanya dinikmati oleh satu elemen saja, namun masyarakat juga berpeluang dalam memanfaatkan kreativitas yang mereka miliki. Mereka bisa membuat berbagai macam soevenir dan kuliner yang berasal dari Kota Naga tersebut untuk dijual kepada pengunjung yang datang. Sehingga pemanfaatan wisata Aceh tidak hanya berfokus di pusat kota, tapi juga merata ke daerah-daerah termasuk kota ujung pesisir ini.(AP/de)

YELLI SUSTARINA, Mahasiswi Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Syiah Kuala dan mantan Koordinator Palang Merah Remaja Cabang Aceh Selatan periode 2008-2009

Tulislah Pendapatmu tentang Artikel diatas.

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama