Warga masih berusaha mencari peruntungan di muara sungai gampong pande |
KLUETMEDIA | BANDA ACEH - Ratusan warga dari sejumlah desa di Kota Banda Aceh masih memburu harta karun berupa koin emas di dasar Kuala Krueng Geudong kawasan Gampong Pande, Kecamatan Kutaraja Kota Banda Aceh.
Ratusan warga laki-laki dan perempuan berbasah-basah masuk ke dalam sungai dengan kedalaman sepinggang orang dewasa itu untuk mendapatkan koin emas yang diyakini milik kerajaan Aceh tempo dulu.
Koin emas dalam bentuk uang dirham yang merupakan mata uang kerajaan Islam Aceh tempo dulu itu awalnya ditemukan oleh pencari tiram di sungai antara Gampong Merduati dan Gampong Pande.
Pada hari ketiga kemarin suasana semakin heboh dengan ditemukannya sepasang pedang bercap VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie/persekutuan dagang bentukan Belanda pada tahun 1602). Salah seorang warga menemukan dua bilah pedang berlapis emas pada sarung dan gagangnya. Dua pedang yang ditemukan itu panjangnya sekitar 1 meter. Gagang dan sarungnya berwarna keemasan. Gagang pedang dihiasi kepala singa. Di batang pedang, yang berwarna keperakan, tertera tulisan SAVEO VOC. Meski terendam di perairan payau, batang pedang tidak berkarat.
Bekas Kuburan para raja di gampong pande |
Lokasi penemuan 'harta karun' telah diberi garis polisi |
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banda Aceh Reza Fahlevi, mengatakan, sebenarnya penutupan sudah diupayakan sejak Selasa lalu atau sehari setelah ribuan koin emas ditemukan di Krueng Doy, dekat situs Gampong Pande. Namun, banyaknya warga di Banda Aceh, bahkan dari luar kota, yang datang melihat dan menggali di lokasi membuat penutupan baru efektif pada Rabu siang. []