BANDA ACEH - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh, Jarwansyah mengatakan tanggap darurat yang ditetapkan Gubernur Aceh, Zaini Abdullah sejak 2-16 Juli telah berakhir. BPBA merilis lembaga-lembaga kemanusian yang masuk ke Aceh Tengah dan Bener Meriah selama tanggap darurat.
Pada pertemuan dengan Muspida Aceh Tengah yang dihadiri Gubernur Aceh, Zaini Abdullah, Selasa (16/7/2013) Kepala BPBA menyebutkan nama-nama lembaga yang sudah memberikan bantuan kepada korban gempa di dua kabupaten tersebut.
Berikut nama-nama lembaga tersebut yang dicatat BPBA:
Selain Pemerintah Aceh dan Pemerintah Pusat adalah juga dibantu Pemerintah Malaysia berupa 1.000 unit selimut, terpal dan tenda keluarga. Kemudian Pemerintah Australia melalui AUSAID membantu 2.200 terpal dengan ukuran 4×6 meter.
PMI memberikan bantuan tenda keluarga sebanyak 75 unit dan terpal 950 lembar serta atap seng 20.000 lembar.
Save The Children memberikan bantuan tenda keluarga sebanyak 750 unit, terpal 550 lembar dan tikar 1.100 lembar. NGO ini sudah mendirikan dua tenda sekolah di Kute Panang, Kecamatan Ketol Aceh Tengah serta Kecamatan Cekal dan Kecamatan Timang Gajah Kabupaten Bener Meriah. Save The Children juga mengirim bidan terlatih di Kecamatan Gajah Putih dan Timang Gajah, Bener Meriah. Save The Children juga menggandeng Muhamadiyah mengadakan program perlindungan anak.
IOM dari dukungan Pemerintahan Amerika Serikat membantu 2.000 perlengkapan shelter darurat, 750 paket higienes ibu dan anak. IOM juga membuka gudang di Aceh Tengah untuk menyimpan barang bantuan.
Pusaka Indonesia membantu 700 terpal, beras, gula, minyak goreng serta 700 unit kain sarung. Kemudian yayasan pusaka membantu sembako untuk 130 KK di Desa Buteh dan menyediakan bantuan psikososial di Desa We Nangka, Desa Dedingin dan Desa Tapak Mango Kute Panang.
Plan International berencana akan mendirikan tenda sekolah darurat di SDN 7 Kecamatan Ketol. Dan melakukan program perlindungan anak.
UNICEF juga membantu 35 tenda sekolah, 35 paket rekreasi anak.
Cipta Pondasi Komunitas (CFK) mengirim tim medis untuk kecamatan ketol dan program perlindungan anak.
Yakkum Emergency Unit (YEU) fokus memberikan bantuan untuk penyandang cacat dan perlindungan anak.
Muslim Aid membantu lima water tank di Kecamatan Kute Panang dan Kecamatan Ketol Aceh Tengah serta Kecamatan Cekal dan Timang Gajah Bener Meriah.
Disarter Resource Pathnership (DRP) membantu penilaian kerusakan rumah sakit di Aceh Tengah.
MDMC bekerjasama dengan rumah sakit umum melatih staf medis.
UN WFP membantu 2 tenda gudang di Aceh Tengah serta memberikan on job training tentang Warehouse Management untuk mendukung penyimpanan bantuan.
Kemudian ada juga bantuan dari mahasiswa pencinta alam, tagana dan PKPU.
Terkait data tersebut, Bupati Aceh Tengah Nasaruddin mengatakan masih banyak lembaga yang membantu dan menyalurkan secara langsung kepada korban yang belum terdata. “Mereka datang dan membantu secara langsung,” kata Nasaruddin dalam pertemuan tersebut. (AT)
Pada pertemuan dengan Muspida Aceh Tengah yang dihadiri Gubernur Aceh, Zaini Abdullah, Selasa (16/7/2013) Kepala BPBA menyebutkan nama-nama lembaga yang sudah memberikan bantuan kepada korban gempa di dua kabupaten tersebut.
Berikut nama-nama lembaga tersebut yang dicatat BPBA:
Selain Pemerintah Aceh dan Pemerintah Pusat adalah juga dibantu Pemerintah Malaysia berupa 1.000 unit selimut, terpal dan tenda keluarga. Kemudian Pemerintah Australia melalui AUSAID membantu 2.200 terpal dengan ukuran 4×6 meter.
PMI memberikan bantuan tenda keluarga sebanyak 75 unit dan terpal 950 lembar serta atap seng 20.000 lembar.
Save The Children memberikan bantuan tenda keluarga sebanyak 750 unit, terpal 550 lembar dan tikar 1.100 lembar. NGO ini sudah mendirikan dua tenda sekolah di Kute Panang, Kecamatan Ketol Aceh Tengah serta Kecamatan Cekal dan Kecamatan Timang Gajah Kabupaten Bener Meriah. Save The Children juga mengirim bidan terlatih di Kecamatan Gajah Putih dan Timang Gajah, Bener Meriah. Save The Children juga menggandeng Muhamadiyah mengadakan program perlindungan anak.
IOM dari dukungan Pemerintahan Amerika Serikat membantu 2.000 perlengkapan shelter darurat, 750 paket higienes ibu dan anak. IOM juga membuka gudang di Aceh Tengah untuk menyimpan barang bantuan.
Pusaka Indonesia membantu 700 terpal, beras, gula, minyak goreng serta 700 unit kain sarung. Kemudian yayasan pusaka membantu sembako untuk 130 KK di Desa Buteh dan menyediakan bantuan psikososial di Desa We Nangka, Desa Dedingin dan Desa Tapak Mango Kute Panang.
Plan International berencana akan mendirikan tenda sekolah darurat di SDN 7 Kecamatan Ketol. Dan melakukan program perlindungan anak.
UNICEF juga membantu 35 tenda sekolah, 35 paket rekreasi anak.
Cipta Pondasi Komunitas (CFK) mengirim tim medis untuk kecamatan ketol dan program perlindungan anak.
Yakkum Emergency Unit (YEU) fokus memberikan bantuan untuk penyandang cacat dan perlindungan anak.
Muslim Aid membantu lima water tank di Kecamatan Kute Panang dan Kecamatan Ketol Aceh Tengah serta Kecamatan Cekal dan Timang Gajah Bener Meriah.
Disarter Resource Pathnership (DRP) membantu penilaian kerusakan rumah sakit di Aceh Tengah.
MDMC bekerjasama dengan rumah sakit umum melatih staf medis.
UN WFP membantu 2 tenda gudang di Aceh Tengah serta memberikan on job training tentang Warehouse Management untuk mendukung penyimpanan bantuan.
Kemudian ada juga bantuan dari mahasiswa pencinta alam, tagana dan PKPU.
Terkait data tersebut, Bupati Aceh Tengah Nasaruddin mengatakan masih banyak lembaga yang membantu dan menyalurkan secara langsung kepada korban yang belum terdata. “Mereka datang dan membantu secara langsung,” kata Nasaruddin dalam pertemuan tersebut. (AT)
