BANDA ACEH - Regulasi pelaksanaan Ujian Nasional (UN) siswa SMA/MA dan SMK tahun 2013 pada 15 April mendatang, akan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, sehingga siswa yang ikut nantinya harus benar-benar mempersiapkan diri dengan belajar sebaik-baiknya jika mau lulus.
Hal itu disebabkan soal ujian yang dibagikan dibuat dalam 20 paket soal, sementara tahun lalu hanya 5 paket. Aturan seperti ini dibuat untuk semakin memperkecil kecurangan yang dilakukan siswa, serta menutup peluang guru membantu siswa menjawab saat ujian berlangsung.
"Aturan pelaksanaan UN 2013 ini bisa memperkecil kemungkinan kecurangan seperti siswa yang bekerja sama atau guru membantu siswa. Ini karena aturan UN tahun ini memiliki standar pelaksanaan yang rumit bagi oknum untuk mencari celah kecurangan," kata Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs Anas M Adam M.Pd, kepada wartawan, Kamis (21/2).
Menurutnya, salah satu aturan yang paling rumit untuk dicurangi adalah pada banyaknya paket soal dalam satu ruangan kelas. "UN kali ini ada 20 paket soal berbeda satu sama lainnya yang acak dalam satu ruangan dan ini semakin memperkecil potensi oknum dan siswa untuk curang," ujarnya.
Pengetatan Aturan
Anas menjelaskan, aturan 20 paket soal ini jauh lebih kompleks dibanding pelaksanaan UN 2012 yang hanya lima paket soal dan UN 2011 yang hanya ada dua paket soal dalam satu ruangan. Dia menegaskan, kepada pihak sekolah tinggal melakukan pengetatan aturan para pengawas agar tidak ada kecurangan ketika pelaksanaan UN berlangsung.
Untuk kriteria kelulusan pada UN 2013 untuk SMA/MA dan SMK sama dengan tahun sebelumnya, yakni 60 persen hasil UN dan 40 persen ujian sekolah.
Pada 2013 keterlibatan pihak perguruan tinggi melakukan pengawasan pada pelaksanaan UN lebih luas, mulai dari persiapan, penyiapan pengawas, pengumuman dan pembuatan laporan.
Ketua Panitia UN Provinsi Aceh Drs Laisani M.Si, didampingi Sekretaris Panitia Drs Zulkarnaini mengingatkan agar ujian nasional yang tidak sampai dua bulan lagi itu harus disikapi dengan meningkatkan kualitas belajar.
Untuk membantu peserta didik dalam menghadapi UN tahun ini, Laisani mengimbau para guru melakukan ujian perbaikan nilai (remedial teaching) kepada semua anak didik yang akan mengikuti UN. Para guru juga harus bisa menguasai kisi-kisi soal UN dalam memberikan bimbingan belajar kepada peserta UN.
Zulkarnaini menambahkan, menurut rekap awal, jumlah siswa yang akan mengikuti ujian nasional tahun pelajaran 2012/2013 ada sebanyak 246.576 siswa SMA sederajat, SMP sederajat dan SD sederajat.
Jumlah itu terdiri dari SMA jurusan IPA sebanyak 27.611 siswa, SMA jurusan IPS 17.328, Madrasah Aliyah Program Bahasa 89 siswa, MA IPA 7.575, MA IPS 4.080 dan MA jurusan keagamaan 361, SMALB 60, dan SMK 10.572 siswa.
Untuk SMP tercatat 60.623 siswa, Madrasah Tsanawiyah (MTs) 21.285 siswa, dan SMPLB 133 siswa. Sedangkan untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) sebanyak 77.286 siswa, Madrasah Ibtidaiyah (MI) 17.463, SDLB 145 orang.(mhd)
Hal itu disebabkan soal ujian yang dibagikan dibuat dalam 20 paket soal, sementara tahun lalu hanya 5 paket. Aturan seperti ini dibuat untuk semakin memperkecil kecurangan yang dilakukan siswa, serta menutup peluang guru membantu siswa menjawab saat ujian berlangsung.
"Aturan pelaksanaan UN 2013 ini bisa memperkecil kemungkinan kecurangan seperti siswa yang bekerja sama atau guru membantu siswa. Ini karena aturan UN tahun ini memiliki standar pelaksanaan yang rumit bagi oknum untuk mencari celah kecurangan," kata Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs Anas M Adam M.Pd, kepada wartawan, Kamis (21/2).
Menurutnya, salah satu aturan yang paling rumit untuk dicurangi adalah pada banyaknya paket soal dalam satu ruangan kelas. "UN kali ini ada 20 paket soal berbeda satu sama lainnya yang acak dalam satu ruangan dan ini semakin memperkecil potensi oknum dan siswa untuk curang," ujarnya.
Pengetatan Aturan
Anas menjelaskan, aturan 20 paket soal ini jauh lebih kompleks dibanding pelaksanaan UN 2012 yang hanya lima paket soal dan UN 2011 yang hanya ada dua paket soal dalam satu ruangan. Dia menegaskan, kepada pihak sekolah tinggal melakukan pengetatan aturan para pengawas agar tidak ada kecurangan ketika pelaksanaan UN berlangsung.
Untuk kriteria kelulusan pada UN 2013 untuk SMA/MA dan SMK sama dengan tahun sebelumnya, yakni 60 persen hasil UN dan 40 persen ujian sekolah.
Pada 2013 keterlibatan pihak perguruan tinggi melakukan pengawasan pada pelaksanaan UN lebih luas, mulai dari persiapan, penyiapan pengawas, pengumuman dan pembuatan laporan.
Ketua Panitia UN Provinsi Aceh Drs Laisani M.Si, didampingi Sekretaris Panitia Drs Zulkarnaini mengingatkan agar ujian nasional yang tidak sampai dua bulan lagi itu harus disikapi dengan meningkatkan kualitas belajar.
Untuk membantu peserta didik dalam menghadapi UN tahun ini, Laisani mengimbau para guru melakukan ujian perbaikan nilai (remedial teaching) kepada semua anak didik yang akan mengikuti UN. Para guru juga harus bisa menguasai kisi-kisi soal UN dalam memberikan bimbingan belajar kepada peserta UN.
Zulkarnaini menambahkan, menurut rekap awal, jumlah siswa yang akan mengikuti ujian nasional tahun pelajaran 2012/2013 ada sebanyak 246.576 siswa SMA sederajat, SMP sederajat dan SD sederajat.
Jumlah itu terdiri dari SMA jurusan IPA sebanyak 27.611 siswa, SMA jurusan IPS 17.328, Madrasah Aliyah Program Bahasa 89 siswa, MA IPA 7.575, MA IPS 4.080 dan MA jurusan keagamaan 361, SMALB 60, dan SMK 10.572 siswa.
Untuk SMP tercatat 60.623 siswa, Madrasah Tsanawiyah (MTs) 21.285 siswa, dan SMPLB 133 siswa. Sedangkan untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) sebanyak 77.286 siswa, Madrasah Ibtidaiyah (MI) 17.463, SDLB 145 orang.(mhd)