TAPAKTUAN - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh Selatan H. Mukhtaruddin, SE menyatakan, pendataan dan sensus pertanian (ST) 2013 berhasil dilaksanakan dengan lancar, sehingga data yang diperoleh sangat valid karena melibatkan sedikitnya 312 petugas dan koordinator lapangan.
Sejak tanggal 1 hingga 31 Mei 2013 lalu, merupakan tahun pendataan potensi pertanian di seluruh Indonesia dengan maksud untuk menjadi bahan bagi penyusunan program pembangunan bidang pertanian.
Jadi ST itu sebagai bahan untuk mengakurasi data di bidang pertanian dalam kaitan kebijakan pembangunan di sektor bersangkutan untuk tahun mendatang, kata Mukhtaruddin di Tapaktuan kemarin.
Dikatakan, pencacahan yang dilakukan bagian dari sensus pertanian yang meliputi sektor pertanian palawija, hortikultura, perikanan dan peternakan serta perkebunan. Menurutnya, di Aceh Selatan dikerahkan sebanyak 214 petugas cacah lapangan (PCL) dengan sejumlah 78 koordinator. Untuk ebih efektif dan efisiennya pencacahan itu, petugas PCL dimanfaatkan potensi SDM desa bersangkutan sehingga hasilnya lebih akurat dan pelaksanaannya sangat lancar, katanya.
Dikatakan, pencacahan yang dilakukan BPS sangat faktual dan bersifat independen sehingga penyajian datanya sesuai dengan kondisi di lapangan tanpa adanya kepentingan dari BPS itu sendiri. “Kami hanya menyajikan data yang valid, tidak untuk kepentingan BPS sehingga BPS bekerja dengan independen,” katanya.
Ditambahkan, pencacahan ST ini, sebagaimana lazimnya sensus akan digunakan selama 10 tahun dan baru akan dilakukan lagi pada tahun 2023 mendatang. (m/Anl)
