 |
| ilustrasi gbr: stop merokok | internet |
TIPS - Asap rokok mengandung 4.000 bahan kimia, yang dapat menimbulkan berbagai penyakit, dari kepala sampai ke kaki.
Bagi mereka yang berpuasa, seberapa banyakpun rokok yang biasa dihisapnya sehari-hari, pastinya akan berhenti merokok sejak sahur sampai berbuka.
Tjandra Yoga Aditama, Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan, mengharapkan para perokok bisa berhenti merokok, baik selama berpuasa maupun setelah itu.
Berikut 3 cara berhenti merokok dan 7 tips berhenti merokok:
a. Cara dan langkah berhenti merokok:
Cara 1: Berhenti seketika.
Hari ini Anda masih merokok, besok Anda berhenti sama sekali. Untuk kebanyakan orang, cara ini yang paling berhasil.
Cara 2: Penundaan
Tundalah saat merokok. Misalnya, pada hari pertama upaya berhenti, rokok pertama dihisap 1 jam setelah buka puasa, jangan langsung saat berbuka.
Keesokan harinya, rokok pertama dihisap 2 jam setelah buka puasa. Keesokan harinya lagi, rokok pertama dihisap 3 jam setelah waktu berbuka, lalu esoknya 4 jam sesudah berbuka, dan keesokan harinya lagi berhenti merokok sama sekali.
Bila perlu bisa juga masing-masing waktu dilakukan selama 2 hari. Lalu 2 hari lagi bertahap mulai merokok lebih terlambat 1 jam, dan seterusnya sampai berhenti sama sekali.
Cara 3: Pengurangan
Jumlah rokok yang dihisap setiap hari dikurangi secara berangsur-angsur, dengan jumlah yang sama sampai 0 batang pada hari yang ditetapkan.
Misalnya hari pertama 10 batang, lalu selang 1 atau 2 hari turun jadi 8 batang, dan seterusnya.
Untuk cara ketiga harus sejak awal ditentukan pola penurunannya, dan tanggal berapa berhenti menjadi nol, dan tanggal itu harus diberitahu kepada keluarga, dan kerabat, agar mereka dapat membantu mengingatkan.
Tanggal yang dipilih bisa 17 Ramadan (Nuzulul Quran), atau tanggal ganji pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan, dan lainnya.
b. 7 Tips berhenti merokok:
Bagi mereka yang berpuasa, seberapa banyakpun rokok yang biasa dihisapnya sehari-hari, pastinya akan berhenti merokok sejak sahur sampai berbuka.
Tjandra Yoga Aditama, Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan, mengharapkan para perokok bisa berhenti merokok, baik selama berpuasa maupun setelah itu.
Berikut 3 cara berhenti merokok dan 7 tips berhenti merokok:
a. Cara dan langkah berhenti merokok:
Cara 1: Berhenti seketika.
Hari ini Anda masih merokok, besok Anda berhenti sama sekali. Untuk kebanyakan orang, cara ini yang paling berhasil.
Cara 2: Penundaan
Tundalah saat merokok. Misalnya, pada hari pertama upaya berhenti, rokok pertama dihisap 1 jam setelah buka puasa, jangan langsung saat berbuka.
Keesokan harinya, rokok pertama dihisap 2 jam setelah buka puasa. Keesokan harinya lagi, rokok pertama dihisap 3 jam setelah waktu berbuka, lalu esoknya 4 jam sesudah berbuka, dan keesokan harinya lagi berhenti merokok sama sekali.
Bila perlu bisa juga masing-masing waktu dilakukan selama 2 hari. Lalu 2 hari lagi bertahap mulai merokok lebih terlambat 1 jam, dan seterusnya sampai berhenti sama sekali.
Cara 3: Pengurangan
Jumlah rokok yang dihisap setiap hari dikurangi secara berangsur-angsur, dengan jumlah yang sama sampai 0 batang pada hari yang ditetapkan.
Misalnya hari pertama 10 batang, lalu selang 1 atau 2 hari turun jadi 8 batang, dan seterusnya.
Untuk cara ketiga harus sejak awal ditentukan pola penurunannya, dan tanggal berapa berhenti menjadi nol, dan tanggal itu harus diberitahu kepada keluarga, dan kerabat, agar mereka dapat membantu mengingatkan.
Tanggal yang dipilih bisa 17 Ramadan (Nuzulul Quran), atau tanggal ganji pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan, dan lainnya.
b. 7 Tips berhenti merokok:
- Motivasi, bulatkan tekad berhenti merokok.
- Berhenti merokok seketika/total, atau melakukan pengurangan jumlah rokok yang dihisap secara bertahap.
- Kenali waktu dan situasi dimana Anda paling sering merokok.
- Tahan keinginan merokok dengan menundanya.
- Berolah secara teratur.
- Minta dukungan dari keluarga dan sahabat.
- Konsultasi dengan dokter atau tenaga kesehatan
(K24)
