sponsor

sponsor

Slider

LINTAS NANGGROE

LINTAS ACEH SELATAN

INFO GURU DAN CPNS

Pasang Iklan Murah Hanya Disini !

INFO PENDIDIKAN

LINTAS ARENA

R A G A M

INFO KAMPUS

Gallery

» » Pemerintah Bayar Ganti Rugi Sepmor Mahasiswa Kerusuhan POPDA XII Tahun Lalu

ki-ka: HT Sama Indra, Zaini Abdullah, Ir.H Nasarudin
KLUETMEDIA | BANDA ACEH - Setelah menunggu hampir setahun, akhirnya pemerintah mengganti rugi 48 unit sepeda motor mahasiswa Aceh Tengah yang dibakar saat terjadi kerusuhan pada event olahraga pelajar POPDA XII di Banda Aceh 27 Juni tahun lalu.

Pembayaran ganti rugi ini difasilitasi Gubernur Aceh, Zaini Abdullah. Pembayaran disaksikan Bupati Aceh Tengah Ir H. Nasaruddin, MM dan Bupati Aceh Selatan, HT. Sama Indra SH di Stadion Harapan Bangsa Banda Aceh, Senin (3/6).

Perdamaian juga ditandai dengan mempeusijuek perwakilan pihak yang berselisih antara mahasiswa asal Aceh Tengah dengan mahasiswa Aceh Selatan serta penandatanganan berita acara perdamaian oleh kedua bupati.

“Peusijuek sebagai wujud rasa syukur terhadap harmonisasi hubungan pihak yang berselisih paham. Tidak ada yang menghendaki konflik terjadi, namun hal tersebut diharapkan semakin mempererat hubungan ukhuwah di antara kita,” ungkap Gubernur Zaini Abdullah.

Gubernur juga meminta kedua belah pihak untuk mengambil hikmah dan berpikir agar lebih merajut kebersamaan di masa depan. Sebab, untuk membangun Aceh harus dilakukan secara bersama.

Pembayaran ganti rugi dilakukan berdasarkan surat Gubernur Aceh Nomor 426.3/36757 tanggal 22 November 2012, taksiran biaya bantuan ganti rugi kendaraan roda dua yang dibakar sebesar Rp418 juta, dengan proporsi 50 persen ditanggung Pemprov Aceh, 25 persen Pemkab Aceh Selatan dan 25 persen Pemkab Aceh Tengah

Besaran jumlah bantuan per orang pun beragam, mulai dari Rp4 juta hingga Rp18 juta, tergantung dari jenis dan tingkat kerusakan masing-masing kendaraan roda dua yang dibakar saat terjadi keributan pada 27 Juni tahun lalu itu.

Tidak Seberapa

Bupati Aceh Tengah, Nasaruddin menilai kerusakan sepeda motor yang dialami tidaklah seberapa dibanding dengan kebersamaan dan hubungan baik yang harus dijalin lebih erat oleh kedua belah pihak, terutama di kalangan mahasiswa.

“Orang tua kita dulu telah memiliki ikatan silaturahmi cukup erat, karena menjadi tugas kita saat ini untuk memperkuat ikatan tersebut,” ujar Nasaruddin.

 Berkenaan dengan proses penyaluran dana, Nasaruddin mengharapkan agar para korban yang mendapat bantuan tidak menghiraukan bila ada pihak yang meminta kontribusi tertentu sebagai imbal jasa pengurusan dana bantuan.

Nasaruddin meyakinkan penyaluran dana sesuai dengan itikad baik untuk membantu kerugian yang diderita para korban dan ia menegaskan tidak ada kutipan liar merupakan komitmen Pemprov Aceh, Pemkab Aceh Tengah dan Aceh Selatan

Sementara Bupati Aceh Selatan, HT Sama Indra mengatakan, hubungan baik di antara kedua daerah sebenarnya telah dijalin oleh para pendahulu, bahkan pada tahun 70-an banyak warga Aceh Selatan membuka kebun kopi di Aceh Tengah. “Banyak orang Aceh Selatan yang telah menjadi warga dan bekerja di wilayah Aceh Tengah, ada petani, guru, bahkan pengusaha,” ujar Sama Indra.

Sama Indra selanjutnya menawarkan kerjasama di bidang pertanian dengan tukar-menukar bibit unggul yang dimiliki. Sebab, kedua daerah memiliki potensi pertanian yang sama-sama bisa dibanggakan untuk Aceh bahkan nasional.

“Kita ketahui kopi Gayo punya kualitas, kalau boleh kami meminta dapat dikirim ke Aceh Selatan, nanti kami kirimkan bibit pala sebagai gantinya,” katanya disambut tepuk tangan hadirin.[]
sumber: AnalisaNews

Tulislah Pendapatmu tentang Artikel diatas.

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama