Ilustrasi |
BANDA ACEH - Hujan deras yang mengguyur sejumlah wilayah di Aceh sejak Minggu hingga Senin siang mengakibatkan sejumlah sungai meluap.
Akibatnya, sejumlah wilayah di negeri serambi Mekkah itu direndam banjir, di antaranya Kabupaten Pidie Jaya, Nagan Raya, dan Aceh Barat Daya.
“Upaya penanganan darurat masih dilakukan hingga saat ini,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran persnya, Senin (6/5/2013).
Menurutnya, di Kabupaten Pidie Jaya banjir menggenangi lima kecamatan mencakup 30 desa yaitu; Kecamatan Meureudu dua desa (Desa Mesjid Tuha dan Desa Mns Lhok), Kecamatan Meurah Dua tujuh desa (Desa Pante Beureune, Desa Dy Husen, Desa Mns Mancang, Desa Blang Cut, Desa Seunong, Desa Teupin Pukat, Desa Beuringen).
Sementara di Kecamatan Ulim terdapat lima desa (Desa Balee Ulim, Desa Bidok, Desa Tijien, Desa Pantang Cot Baloi, Desa Cot Seutui), Kecamatan Bandar Dua tujuh desa (Desa Alue Keutapang, Desa Babah Krueng, Desa Pohroh, Desa Uteun Bayu, Desa Blang Kuta, Desa Seunong, Desa Drien Bungong)
“Kecamatan jangka Buya sembilan desa: Desa Mns Lueng, Desa Kuta Baroh, Kiran Baroh, Kiran Krueng, Muko Meugiet, Muko jurong, Jurong Binje, Jurong Teungoh, Mns Kumbang,” katanya.
Dia mengatakan, banjir disebabkan oleh luapan empat sungai. Empat sungai itu di antaranya; Krueng Jeulanga di Kecamatan Bandar Dua, Krueng Ulim di Kecamatan Ulim, Krueng Meureudu di Kecamatan Meureudu, Krueng Beuracan di Kecamatan Meureudu.
“Tinggi banjir antara 75 cm-165 cm. Banjir menyebabkan sekitar 14.255 jiwa (2.845 KK) terdampak langsung dari banjir,” katanya.
Sedangkan banjir di Nagan Raya dan Aceh Barat Daya juga merendam puluhan desa. BPBD setempat masih melakukan pendataan dan upaya darurat.
(merdeka)
Akibatnya, sejumlah wilayah di negeri serambi Mekkah itu direndam banjir, di antaranya Kabupaten Pidie Jaya, Nagan Raya, dan Aceh Barat Daya.
“Upaya penanganan darurat masih dilakukan hingga saat ini,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran persnya, Senin (6/5/2013).
Menurutnya, di Kabupaten Pidie Jaya banjir menggenangi lima kecamatan mencakup 30 desa yaitu; Kecamatan Meureudu dua desa (Desa Mesjid Tuha dan Desa Mns Lhok), Kecamatan Meurah Dua tujuh desa (Desa Pante Beureune, Desa Dy Husen, Desa Mns Mancang, Desa Blang Cut, Desa Seunong, Desa Teupin Pukat, Desa Beuringen).
Sementara di Kecamatan Ulim terdapat lima desa (Desa Balee Ulim, Desa Bidok, Desa Tijien, Desa Pantang Cot Baloi, Desa Cot Seutui), Kecamatan Bandar Dua tujuh desa (Desa Alue Keutapang, Desa Babah Krueng, Desa Pohroh, Desa Uteun Bayu, Desa Blang Kuta, Desa Seunong, Desa Drien Bungong)
“Kecamatan jangka Buya sembilan desa: Desa Mns Lueng, Desa Kuta Baroh, Kiran Baroh, Kiran Krueng, Muko Meugiet, Muko jurong, Jurong Binje, Jurong Teungoh, Mns Kumbang,” katanya.
Dia mengatakan, banjir disebabkan oleh luapan empat sungai. Empat sungai itu di antaranya; Krueng Jeulanga di Kecamatan Bandar Dua, Krueng Ulim di Kecamatan Ulim, Krueng Meureudu di Kecamatan Meureudu, Krueng Beuracan di Kecamatan Meureudu.
“Tinggi banjir antara 75 cm-165 cm. Banjir menyebabkan sekitar 14.255 jiwa (2.845 KK) terdampak langsung dari banjir,” katanya.
Sedangkan banjir di Nagan Raya dan Aceh Barat Daya juga merendam puluhan desa. BPBD setempat masih melakukan pendataan dan upaya darurat.
(merdeka)