TAPAKTUAN - Bencana yang melanda kabupaten Aceh Selatan dua minggu lalu menyebabkan banyak sarana dan prasasara infrastruktur didaerah itu mengalami kerusakan. Kerugian diperkirakan mencapai Rp. 718 miliar.
Demikian diungkapkan Sekdakab Aceh Selatan Drs. H. Harmaini, M.Si selepas mengikuti rapat kordinasi antara anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) dengan kepala SKPD Aceh Selatan di oproom Setdakab, Jumat, (24/5/2013) membahas tentang kondisi Aceh Selatan paska musibah banjir bandang dan gelombang pasang yang dipimpin langsung oleh Bupati HT. Sama Indra, SH.
“ Angka kerugian tersebut berdasarkan laporan dan hitungan dari setiap SKPD terkait dan setara dengan APBK murni Aceh Selatan tahun anggaran 2013,” katanya yang didampingi Kabag Pembangunan Setdakab Afdal,SE.
Ia mencontohkan di Dinas pendidikan, untuk perbaikan sekolah-sekolah, baik yang hancur maupun rehab termasuk meubeler sudah bertotal 16,5 miliyar.
Menurut Sekda, pada pertemuan tersebut, anggota DPR Aceh mengikrarkan akan meng-anggarkan perbaikan kerusakan akibat bencana tersebut pada APBA – Perubahan 2013, dan jika tidak tertampung sebagian dimasukkan pada APBA murni tahun anggaran 2014.
“Yang sudah dipastikan pembangunan kembali 17 unit rumah masyarakat yang diterjang gelombang pasang di desa Ujong Mangky Bakongan,” tambahnya.
Seusai rapat anggota DPR Aceh itu melakukan tinjauan kelokasi-lokasi yang terparah diterpa bancana, antara lain pantai desa Pasie Kuala Ba’u Kluet Utara, Makam Teuku Cut Ali yang nyaris terbawa arus sungai, Glumbuk, kota fajar hingga desa limau purut dan gampong paya.
Dalam tinjauan tersebut, para legislator Aceh ditemani kepala SKPD terkait, diantaranya Dinas PU, Dinas Pendidikan, Kesehatan dan Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) serta Asisten bidang Pembangunan dan Ekonomi Setdakab.
Sebelum rapat berlangsung, Bupati HT. Sama Indra, SH yang didampingi Sekda Harmaini, menjamu makan siang para anggota Dewan terhormat itu di pendopo dalam suasana yang penuh keakraban.(Iq/pemkab asel)