RAGAM - Ponsel pintar atau smartphone boleh canggih, tapi kekurangannya rata-rata sama: boros baterai. Tak peduli apa mereknya, satu ponsel dengan isi baterai penuh ternyata hanya bertahan maksimal satu setengah hari.
Namun, Eesha Khare, remaja berusia 18 tahun, menjawab keluhan semua orang dengan menciptakan alat yang ditunggu-tunggu. Yaitu perangkat isi ulang baterai ekspres, dilansir Business Insider, 23 Mei 2013.
Gadget kecil, hingga muat ditaruh di dalam baterai ponsel, memungkinkan penggunanya mengisi ulang baterai penuh hanya dalam waktu 20-30 detik. Padahal, biasanya untuk mengisi ulang baterai yang sudah habis membutuhkan waktu beberapa jam.
Perangkat penyimpanan energi buatan Khare ini diperkirakan bisa awet hingga 10.000 kali isi ulang. Dibandingkan baterai standar, yang rata-rata hanya bertahan baik hingga 1.000 siklus.
Jumat lalu, Khare mendemonstrasikan "super kapasitor" ciptaannya, di Intel International Science and Engineering Fair. Berkat hasil temuan ini, gadis jenius asal California itu berhasil membawa pulang US$50.000, setara Rp488 juta, ke rumah.
Saat melakukan demo, Khare memamerkan bagaimana alat canggihnya cukup kuat untuk menyalakan lampu LED. Selain untuk ponsel, perangkat ini ke depannya diharapkan juga bisa berkembang menjadi baterai mobil.
"Dengan uang ini (US$50 ribu), saya jadi mampu melunasi uang kuliah saya sekaligus bekerja untuk kemajuan ilmiah," ujar Khare. (vivanews)