TAPAKTUAN - Para guru, kepala sekolah dan pengawas di kabupaten Aceh Selatan memperoleh dana sejumlah enam miliyar rupiah melalui dana otsus Aceh tahun anggaran 2013.
Kepala Dinas pendidikan kabupaten Aceh Selatan Karman, SE yang dikonfirmasi, Rabu (22/5/2013) menyebutkan dana tersebut merupakan yang pertama dan terbesar yang diterima oleh Aceh Selatan untuk tenaga pendidikan.
“ Dana sejumlah itu diperuntukkan program penguatan guru, kepala sekolah dan pengawas dalam bentuk pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan sepanjang tahun 2013,” katanya.
Menurut mantan kepala sekolah SMA Kluet Selatan itu, pelaksanaan kegiatan akan dimulai pada bulan Juni 2013 mendatang yang melibatkan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Aceh. Diterangkannya, pihak dinas pendidikan Aceh Selatan sebagai pelaksana, sedang tutor didatangkan dari LPMP.
Ia tidak memungkiri untuk pelaksanaan kegiatan masih ditemukan kendala, pasalnya penarikan dana otsus untuk penguatan SDM didahului kegiatan. Dalam hal ini pihaknya sedang berupaya untuk penarikan awal. “ Sebab, jika menggunakan pinjaman untuk memulai kegiatan, diragukan terbebani dengan biaya lain diluar itu, sedangkan dana segar Dinas tidak memiliki,” pungkasnya. (Iq/pemkab Asel)
Kepala Dinas pendidikan kabupaten Aceh Selatan Karman, SE yang dikonfirmasi, Rabu (22/5/2013) menyebutkan dana tersebut merupakan yang pertama dan terbesar yang diterima oleh Aceh Selatan untuk tenaga pendidikan.
“ Dana sejumlah itu diperuntukkan program penguatan guru, kepala sekolah dan pengawas dalam bentuk pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan sepanjang tahun 2013,” katanya.
Menurut mantan kepala sekolah SMA Kluet Selatan itu, pelaksanaan kegiatan akan dimulai pada bulan Juni 2013 mendatang yang melibatkan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Aceh. Diterangkannya, pihak dinas pendidikan Aceh Selatan sebagai pelaksana, sedang tutor didatangkan dari LPMP.
Ia tidak memungkiri untuk pelaksanaan kegiatan masih ditemukan kendala, pasalnya penarikan dana otsus untuk penguatan SDM didahului kegiatan. Dalam hal ini pihaknya sedang berupaya untuk penarikan awal. “ Sebab, jika menggunakan pinjaman untuk memulai kegiatan, diragukan terbebani dengan biaya lain diluar itu, sedangkan dana segar Dinas tidak memiliki,” pungkasnya. (Iq/pemkab Asel)
