![]() |
| SMK Pertanian Labuhan Haji Timur |
KLUETMEDIA | TAPAKTUAN - Aktivitas belajar mengajar di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pertanian Kecamatan Labuhanhaji Timur pulih sejak Senin (18/11) setelah sepekan lumpuh total akibat aksi mogok belajar yang dilakukan 93 siswa siswi sekolah tersebut. Aksi mogok tersebut dilakukan sejak Sabtu (9/11), 3 hari setelah Rabu (6/11) Bupati H.Teuku Sama Indra,SH menggelar acara mutasi di Tapaktuan.
Sebagaimana diketahui, dalam paket mutasi tersebut, kepala SMK tersebut, Azhar,S.Pd, tercantum sebagai satu dari sejumlah guru kepala sekolah yang ikut dimutasikan.
Azhar dipindah tugaskan menjadi guru biasa di SMAN Unggul kecamatan tetangganya, Labuhanhaji. Dia digantikan oleh Drs.Ridwan, yang jabatan sebelumnya adalah Kepala SMAN di salah satu kecamatan di Labuhanhaji Raya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ridwan sebelumnya dimutasikan menjadi guru biasa pada SMK Labuhanhaji Timur pada gelombang mutasi yang digulirkan Bupati HT Sama Indra bulan Oktober 2013 lalu. Namun tak ada pihak yang berani memastikan, mogok belajar merupakan pelampiasan rasa kecewa para siswa siswi akibat Azhar dipindahkan.
Yang pasti, menurut keterangan penduduk setempat, Azhar sebagai warga setempat tercatat sebagai pelopor pendirian sekolah tersebut. Berbagai cara dia lakukan agar sekolah tersebut dapat terselenggara, termasuk dengan cara jemput bola door to door mengingat salah satu hal penting adalah begitu bermanfaatnya sekolah kejuruan bidang pertanian di wilayah tersebut. “Warga, termasuk siswa siswa di sekolah ini sudah begitu akrab dan cinta kepada Azhar,” kata seorang warga.
Menurut Camat Dicky Ikhwan, S.STP yang dikonfirmasi Selasa (19/11), proses belajar mengajar kembali pulih sejak Senin (18/11) ditandai upacara bendera yang dipimpin langsung oleh Camat Dicky sebagai pembina upacara.
Dijelaskan, duduk bersama dengan acara pokok adalah dialog guna mencari akar permasalah sekaligus upaya pemulihan keadaan, itu digelar pada Jumat (15/11) yang dihadiri pihak-pihak yang berjumlah sekitar 55 orang terdiri atas kepala kemukiman beserta 4 kepala desa di kemukiman tersebut, para orang tua siswa siswi serta seluruh unsur Muspika.
Dalam dialog itu, kata Dicky, alhamdulillah segalanya berjalan lancar dan dicapai kesepakatan, aktivitas belajar mengajar akan dilaksanakan Senin dan para siswa siswi diharapkan kembali bersekolah.
Dalam pengarahnnya pada upacara Senin, Camat Dicky Ikhwan sebagai pembina upada pada pokoknya memberikan pemahaman kepada siswa-siswi, bahwa aksi mogok merupakan salah satu bentuk penyampaian aspirasi. Dan aspirasi tersebut sudah dilakukan selama sepekan dan semuanya sudah didengar oleh semua pihak.
Karenanya, sudah seyogianyalah aksi itu diakhiri. Tidak mungkin aksi tidak berakhir, seperti juga pada aksi-aksi unjuk rasa, setelah aspirasinya didengar maka aksi pun bubar. “Tidak mungkin berlangsung selamanya,” kata camat.
Para siswa siswi diimbau untuk mencintai sekolah sekaligus menyadari betapa pentingnya memanfaatkan waktu untuk hadir ke sekolah dalam upaya menimba ilmu yang hasilnya nanti akan dinikmati oleh murid sendiri, bukan orang lain. Karenanya juga, siswa diingatkan tidak mudah terhasut oleh pihak-pihak yang berupaya memengarui keadaan menuju langkah-langkah buruk dan merugikan. (ma/analisa)
Sebagaimana diketahui, dalam paket mutasi tersebut, kepala SMK tersebut, Azhar,S.Pd, tercantum sebagai satu dari sejumlah guru kepala sekolah yang ikut dimutasikan.
Azhar dipindah tugaskan menjadi guru biasa di SMAN Unggul kecamatan tetangganya, Labuhanhaji. Dia digantikan oleh Drs.Ridwan, yang jabatan sebelumnya adalah Kepala SMAN di salah satu kecamatan di Labuhanhaji Raya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ridwan sebelumnya dimutasikan menjadi guru biasa pada SMK Labuhanhaji Timur pada gelombang mutasi yang digulirkan Bupati HT Sama Indra bulan Oktober 2013 lalu. Namun tak ada pihak yang berani memastikan, mogok belajar merupakan pelampiasan rasa kecewa para siswa siswi akibat Azhar dipindahkan.
Yang pasti, menurut keterangan penduduk setempat, Azhar sebagai warga setempat tercatat sebagai pelopor pendirian sekolah tersebut. Berbagai cara dia lakukan agar sekolah tersebut dapat terselenggara, termasuk dengan cara jemput bola door to door mengingat salah satu hal penting adalah begitu bermanfaatnya sekolah kejuruan bidang pertanian di wilayah tersebut. “Warga, termasuk siswa siswa di sekolah ini sudah begitu akrab dan cinta kepada Azhar,” kata seorang warga.
Menurut Camat Dicky Ikhwan, S.STP yang dikonfirmasi Selasa (19/11), proses belajar mengajar kembali pulih sejak Senin (18/11) ditandai upacara bendera yang dipimpin langsung oleh Camat Dicky sebagai pembina upacara.
Dijelaskan, duduk bersama dengan acara pokok adalah dialog guna mencari akar permasalah sekaligus upaya pemulihan keadaan, itu digelar pada Jumat (15/11) yang dihadiri pihak-pihak yang berjumlah sekitar 55 orang terdiri atas kepala kemukiman beserta 4 kepala desa di kemukiman tersebut, para orang tua siswa siswi serta seluruh unsur Muspika.
Dalam dialog itu, kata Dicky, alhamdulillah segalanya berjalan lancar dan dicapai kesepakatan, aktivitas belajar mengajar akan dilaksanakan Senin dan para siswa siswi diharapkan kembali bersekolah.
Dalam pengarahnnya pada upacara Senin, Camat Dicky Ikhwan sebagai pembina upada pada pokoknya memberikan pemahaman kepada siswa-siswi, bahwa aksi mogok merupakan salah satu bentuk penyampaian aspirasi. Dan aspirasi tersebut sudah dilakukan selama sepekan dan semuanya sudah didengar oleh semua pihak.
Karenanya, sudah seyogianyalah aksi itu diakhiri. Tidak mungkin aksi tidak berakhir, seperti juga pada aksi-aksi unjuk rasa, setelah aspirasinya didengar maka aksi pun bubar. “Tidak mungkin berlangsung selamanya,” kata camat.
Para siswa siswi diimbau untuk mencintai sekolah sekaligus menyadari betapa pentingnya memanfaatkan waktu untuk hadir ke sekolah dalam upaya menimba ilmu yang hasilnya nanti akan dinikmati oleh murid sendiri, bukan orang lain. Karenanya juga, siswa diingatkan tidak mudah terhasut oleh pihak-pihak yang berupaya memengarui keadaan menuju langkah-langkah buruk dan merugikan. (ma/analisa)


