Ilustrasi: Terminal terpadu |
KLUETMEDIA | TAPAKTUAN - Terminal terpadu Tapaktuan, Aceh Selatan belakangan ini kembali menjadi sorotan warga mulai dari soal kebersihan hingga persoalan fungsi yang beralih ke fungsi meusum.
Sejumlah warga di Tapaktuan, Minggu (30/9), sorotan yang tajam tertuju kepada masalah fungsi yang dinilai tidak sesuai dengan peruntukannya serta sepinya kegiatan naik dan turunnya penumpang angkutan umum di sana.
Angkutan umum yang lazim disebut “labi-labi” oleh warga Tapaktuan, menaik-menurunkan penumpang di kompleks Pasar Inpres Tapaktuan, selain adanya terminal liar di kawasan Jalan Sudirman hingga ke Simpang Terapung menuju Jalan T. Ben Mahmud Tapaktuan. Praktis mobil penumpang umum tidak mangkal di pelataran kompleks Terminal Terpadu Tapaktuan, kecuali hanya melintasi pos retribusi.
Bahkan ada dugaan bahwa terminal terpadu Tapaktuan sering dijadikan tempat remaja maupun warga lainnya yang iseng-iseng “bermesum” dan kerap dijadikan sebagai tempat perjudian dan togel di kawasan dan di tangga lantai dua terminal tersebut.
Selain itu, soal kebersihan masih sangat memprihatinkan, kondisi lingkugan dibiarkan jorok dengan areal yang becek ketika hujan turun. Pada saluran pembuang air, sempat tumbuh rumput dan sampah serta limbah-limbah sisa makanan menumpuk. Kesan jorok tersebut, manjadi klop ketika sampah berserakan di setiap sudut areal terminal terpadu Tapaktuan yang dibangun pada awal 90-an itu.
Di sisi lain, perangkat Pemkab Aceh Selatan misalnya UPT Dinas Perhubungan Komunikasi dan Infomrasi Aceh Selatan sepertinya tidak berfungsi dalam “membina” kompleks terminal baik soal kebersihan maupun soal ketertiban maupun memungsikan semua losd menjadi unit usaha ekonomi, mulai dari warung makanan/minuman dan tempat penjualan barang-barang suvenir dan aksesoris.
Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Aceh Selatan Erwiandi, SSTP ketika dikonfirmasi di Tapaktuan, Minggu (29/9), membantah jika terminal terpadu Tapaktuan tidak befungsi.
“Saya kemarin baru mengecek ke sana ( terminal terpadu Tapaktuan-red), banyak mobil penumpang,” katanya singkat sambil mematikan HP sebelum dia menanggapi soal termainal beralih fungsi menjadi tempat meuseum dan judi. (m/anl)
Sejumlah warga di Tapaktuan, Minggu (30/9), sorotan yang tajam tertuju kepada masalah fungsi yang dinilai tidak sesuai dengan peruntukannya serta sepinya kegiatan naik dan turunnya penumpang angkutan umum di sana.
Angkutan umum yang lazim disebut “labi-labi” oleh warga Tapaktuan, menaik-menurunkan penumpang di kompleks Pasar Inpres Tapaktuan, selain adanya terminal liar di kawasan Jalan Sudirman hingga ke Simpang Terapung menuju Jalan T. Ben Mahmud Tapaktuan. Praktis mobil penumpang umum tidak mangkal di pelataran kompleks Terminal Terpadu Tapaktuan, kecuali hanya melintasi pos retribusi.
Bahkan ada dugaan bahwa terminal terpadu Tapaktuan sering dijadikan tempat remaja maupun warga lainnya yang iseng-iseng “bermesum” dan kerap dijadikan sebagai tempat perjudian dan togel di kawasan dan di tangga lantai dua terminal tersebut.
Selain itu, soal kebersihan masih sangat memprihatinkan, kondisi lingkugan dibiarkan jorok dengan areal yang becek ketika hujan turun. Pada saluran pembuang air, sempat tumbuh rumput dan sampah serta limbah-limbah sisa makanan menumpuk. Kesan jorok tersebut, manjadi klop ketika sampah berserakan di setiap sudut areal terminal terpadu Tapaktuan yang dibangun pada awal 90-an itu.
Di sisi lain, perangkat Pemkab Aceh Selatan misalnya UPT Dinas Perhubungan Komunikasi dan Infomrasi Aceh Selatan sepertinya tidak berfungsi dalam “membina” kompleks terminal baik soal kebersihan maupun soal ketertiban maupun memungsikan semua losd menjadi unit usaha ekonomi, mulai dari warung makanan/minuman dan tempat penjualan barang-barang suvenir dan aksesoris.
Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Aceh Selatan Erwiandi, SSTP ketika dikonfirmasi di Tapaktuan, Minggu (29/9), membantah jika terminal terpadu Tapaktuan tidak befungsi.
“Saya kemarin baru mengecek ke sana ( terminal terpadu Tapaktuan-red), banyak mobil penumpang,” katanya singkat sambil mematikan HP sebelum dia menanggapi soal termainal beralih fungsi menjadi tempat meuseum dan judi. (m/anl)