sponsor

sponsor

Slider

LINTAS NANGGROE

LINTAS ACEH SELATAN

INFO GURU DAN CPNS

Pasang Iklan Murah Hanya Disini !

INFO PENDIDIKAN

LINTAS ARENA

R A G A M

INFO KAMPUS

Gallery

» » Gubernur Aceh Akui Ada Perdebatan Dengan Presiden Terkait Bendera


KLUETMEDIA | JAKARTA - Gubernur  Aceh Abdullah Zaini kukuh tetap menggunakan bendera bintang bulan yang mirip bendera Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Zaini bersikeras lambang Aceh yang digunakan itu sudah melalui proses demokrasi yang panjang. Karena itu pula dirinya tidak ingin lambang tersebut diganti. Gubernur  mengakui ada perdebatan dengan Presiden soal itu.

Hal itu dikatakan  Zaini Abdullah saat ditemui di Komplek Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Rabu (17/o4/2013). Pertemuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan Gubernur Aceh itu diikuti Wakil Presiden Boediono, dan Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi. Abdullah Zaini didampingi Wali NAD Tengku Malek Mahmud. Pertemuan berlangsung satu jam di Wisma Negara Komplek Istana Presiden.

“Kami berikan klarifikasi. Bapak Presiden menanyakan bagaimana persoalan bendera dan lambang? Jadi itu semua kita telah memberikan jawaban sebenarnya. (Jawaban) persis seperti apa yang telah terjadi komunikasi di antara pemerintah Aceh dan DPRA dengan pihak Kemendagri dan juga Menkopolhukam lalu. Pada prinsipnya masih sama jawabannya,” kata Zaini usai pertemuan itu.

Abdullah menjelaskan, bendera dan lambang Aceh itu tidak hanya diputuskan oleh DPRA dan Partai Aceh. Tapi juga oleh Partai Nasional. Juga ada Partai Demokrat, Partai Golkar, PKS. “Semua secara aklamasi. Ini yang saya kira tidak perlu ditindaklanjuti,” jelas Abdullah. Mustinya ini bisa diselesaikan dalam waktu singkat.

Abdullah mengakui persoalan bendera itu hal yang sensitif. Saat ini sedang dilakukan cooling down untuk sementara waktu. “Saudara-saudara tahu ini hal sensitif. Kita mencoba mencari solusi. Ingat saja peristiwa di Aceh sudah cukup lama konflik di Aceh sampai 20 tahun, tapi bisa kita selesaikan dalam waktu enam bulan. Kalau soal ini kenapa tidak bisa,” tanya Zaini Abdullah.

Gubernur Aceh menerangkan, dalam pertemuan itu juga dibahas tentang pembangunan di Aceh. Bahkan, Presiden SBY berjanji akan segera membangun di Serambi Mekkah. “Apa yang diinginkan oleh pemerintah Aceh kemajuannya dalam bidang ekonomi. Juga pembangunan segera dapat dilaksanakan seperti rumah sakit, lima general hospital di Aceh juga mendapatkan respon bagus dari presiden. Beliau komit menyelesaikan segala RPP migas tentang wewenang,” papar Abdullah.

Pertemuan Presiden SBY dengan Gubernur Aceh Abdullah Zaini merupakan upaya pemerintah untuk meredakan ketegangan akibat Pemerintah Aceh menerapkan Qanun dan menggunakan lambang daerah yang mirip bendera GAM. Semula, Presiden memberikan tenggat 15 hari bagi pemerintah Aceh mengkaji kembali penggunaan lambang Aceh yang mirip dengan lambang GAM. Tenggat itu habis 16 April kemarin. Pembahasannya diperpanjang maksimal tiga bulan mendatang. []
sumber:atjehlink

Tulislah Pendapatmu tentang Artikel diatas.

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama