sponsor

sponsor

Slider

LINTAS NANGGROE

LINTAS ACEH SELATAN

INFO GURU DAN CPNS

Pasang Iklan Murah Hanya Disini !

INFO PENDIDIKAN

LINTAS ARENA

R A G A M

INFO KAMPUS

Gallery

» » » Kurangnya Kesadaran Masyarakat, Kota Tapaktuan Semakin Jorok

TAPAKTUAN - Tapaktuan semakin jorok akibat kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan. Ini ditandai dengan kebiasaan membuang sampah sekenanya, seperti membuang ke sungai atau di lahan-lahan kosong.

Menurut pantauan, yang terjadi di Desa Pasar merupakan salah satu contoh dari banyak “kasus” kebiasaan buruk itu. Di areal reklamasi pantai Jalan Merdeka Desa Pasar masyarakat menumpuk sampah di balik talud beton sehingga lama kelamaan menggunung sehingga mengganggu pemandangan di samping terkesan jorok dan menebarkan bau busuk.

Sementara itu, di areal reklamasi pantai juga terdapat dua unit boks sampah yang dibangun melalui Program Nasional Pembangunan Masyarakat (PN-PM) Mandiri Perkotaan, sejak dibangun dua tahun yang lalu hingga kini selalu kosong tanpa sampah. Namun sampah tampak menumpuk di dekat-dekat boks sehingga terlihat ironis.

Kuala Sarulah yang membentang di tengah kota kian hari semakin menonjol dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah. Pendangkalan yang terjadi tidak hanya oleh lapisan sedimentasi, tapi juga oleh sampah.

Dibuang Malam Hari

Pembuangan sampah terutama dilakukan pada malam hari dengan melempar dari atas jembatan kota. “Setiap menjelang tengah malam ada saja yang pakai beca atau sepeda motor membuang sampah dilempar dari atas jembatan,” tutur Rahmad, warga Kedai Aru Desa Tepi Air.

Sementara itu, di sejumlah ruas jalan protokol terlihat relatif bersih karena Dinas Kebersihan dan Pertamanan secara rutin mengerahkan armada mobil sampah untuk memungut sampah yang ditumpuk di dalam tong-tong sampah di pertokoan maupun rumah penduduk untuk dibuang ke tempat pembuangan akhir.

Berbagai kalangan berpendapat, dengan memungut sampah secara rutin ternyata tidak membuahkan hasil maksimal, apalagi hanya pada wilayah-wilayah tertentu. “Yang tak  kalah penting adalah melakukan pembinaan terhadap masyarakat akan pentingnya kebersihan,” kata Ketua Yayasan Gampong Hutan Lestari, Sarbunis.

Ditambahkan, pembinaan kesadaran hendaknya diiringi dengan membangun berbagai fasilitas, seperti boks sampah tempat pembuangan sementara. Dan masyarakat juga perlu didorong untuk memanfaatkan boks-boks sampah itu, jangan seperti yang terjadi pada boks sampah PNPM yang akhirnya mubazir.

“Kita berharap kepada pimpinan ke depan dapat memprioritaskan ini, apalagi bupati terpilih sudah berjanji akan membenahi Tapaktuan menjadi kota bermartabat,” kata Sarbunis. (ma/ANL)

Tulislah Pendapatmu tentang Artikel diatas.

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama