TAPAKTUAN - Dalam rangka memudahkan akses jalan masyarakat dari jurong hulu ke gunung sinebuak gampong Lhok Bengkuang Tapaktuan, warga membuka jalan tani secara swadaya. Hal tersebut di ungkapkan ketua jurong Harmani dalam acara kenduri hutan yang berlangsung di puncak gunung Sineubok, Minggu (3/2/2013).
“Dana yang terkumpul dari masyarakat setempat sebesar 4,5 juta rupiah dipergunakan menyewa scupel/beko untuk pembukaan jalan tani dari jorong hulu kegunung Sinebuak, dan pemberian santunan terhadap 17 anak yatim di wilayah itu,” kata Harmaini dalam laporannya.
Menurutnya, pembukaan jalan tani ini guna memudahkan akses masyarakat merawat dan membawa hasil kebun yang umumnya tanaman pala. Sehingga masyarakat secara suka rela memberikan bantuan.
Terkait dengan kegiatan kenduri gunung Harmaini menjelaskan ritual budaya merupakan tradisi yang sudah lama tidak di lakukan lagi dan mungkin setelah ini akan ada kelanjutan. Namun, sambungnya kenduri gunung ini memiliki arti dan maksud mulia. Tujuannya mewujudkan rasa syukur kepada Allah SWT dengan harapan Allah SWT tetap memberikan limpahan rezeki terhadap hasil kebun petani di gunung tersebut.
Camat Tapaktuan Erwiandi, S.Sos memberikan apresiasi atas semangat masyarakatnya yang kembali ingin bertani pala. Selain dapat meningkatkan perekonomian, tanaman pala juga sebagai konservasi hutan. Semoga inisiasi yang dilakukan warga Lhok bengkuang ini dapat diikuti oleh desa-desa lainnya.
Camat berharap pemerintah kabupaten melalui lembaga legistatif dapat mengeluarkan Qanun daerah tentang larangan pembunuhan maupun penangkapan terhadap burung. “ Sebab Burung merupakan satwa predator hama pala, jika burung pemakan hama punah, maka tanaman pala kita juga mengalami kerusakan. Sehingga rencana kita mengembalikan kejayaan negeri ini sebagai penghasil pala pada era tahun 80 an sulit terwujud,” terang camat.
Selain itu, pembukaan jalan tani secara swadaya oleh warga ini, kiranya dapat dipertimbangkan oleh para pengambil kebijakan di tingkat pemerintah kabupaten guna menyempurnakan jalan tani tersebut sekaligus memerintahkan Keuchik memasukkan program ini dalam Musrenbang
Kenduri gunung yang dirangkaikan dengan pelantikan pengurus Sinebok itu, dihadiri ratusan warga setempat. Antusiasnya masyarakat menghadiri kegiatan ini dikarenakan kerinduan terhadap ritual adat yang mulai ditinggalkan diera globalisasi ini.
Ketua Senuebok jorong Hulu yang baru dilantik Anwar didampingi sekretarisnya M. Farid menjelaskan didusun itu terdapat kelompok tani Palajang Bukik yang beranggotakan 127 orang. “Kelompok ini merupakan kelompok induk, nantinya akan dipecah menjadi kelompok kecil sesuai dengan wilayah kebunnya masing- masing,” ujarnya seraya berharap kenduri gunung ini dapat berkelanjutan. Sebab, selain dapat mempererat silaturrahim juga wahana pelestarian budaya indatu. (Iq/de)
“Dana yang terkumpul dari masyarakat setempat sebesar 4,5 juta rupiah dipergunakan menyewa scupel/beko untuk pembukaan jalan tani dari jorong hulu kegunung Sinebuak, dan pemberian santunan terhadap 17 anak yatim di wilayah itu,” kata Harmaini dalam laporannya.
Menurutnya, pembukaan jalan tani ini guna memudahkan akses masyarakat merawat dan membawa hasil kebun yang umumnya tanaman pala. Sehingga masyarakat secara suka rela memberikan bantuan.
Terkait dengan kegiatan kenduri gunung Harmaini menjelaskan ritual budaya merupakan tradisi yang sudah lama tidak di lakukan lagi dan mungkin setelah ini akan ada kelanjutan. Namun, sambungnya kenduri gunung ini memiliki arti dan maksud mulia. Tujuannya mewujudkan rasa syukur kepada Allah SWT dengan harapan Allah SWT tetap memberikan limpahan rezeki terhadap hasil kebun petani di gunung tersebut.
Camat Tapaktuan Erwiandi, S.Sos memberikan apresiasi atas semangat masyarakatnya yang kembali ingin bertani pala. Selain dapat meningkatkan perekonomian, tanaman pala juga sebagai konservasi hutan. Semoga inisiasi yang dilakukan warga Lhok bengkuang ini dapat diikuti oleh desa-desa lainnya.
Camat berharap pemerintah kabupaten melalui lembaga legistatif dapat mengeluarkan Qanun daerah tentang larangan pembunuhan maupun penangkapan terhadap burung. “ Sebab Burung merupakan satwa predator hama pala, jika burung pemakan hama punah, maka tanaman pala kita juga mengalami kerusakan. Sehingga rencana kita mengembalikan kejayaan negeri ini sebagai penghasil pala pada era tahun 80 an sulit terwujud,” terang camat.
Selain itu, pembukaan jalan tani secara swadaya oleh warga ini, kiranya dapat dipertimbangkan oleh para pengambil kebijakan di tingkat pemerintah kabupaten guna menyempurnakan jalan tani tersebut sekaligus memerintahkan Keuchik memasukkan program ini dalam Musrenbang
Kenduri gunung yang dirangkaikan dengan pelantikan pengurus Sinebok itu, dihadiri ratusan warga setempat. Antusiasnya masyarakat menghadiri kegiatan ini dikarenakan kerinduan terhadap ritual adat yang mulai ditinggalkan diera globalisasi ini.
Ketua Senuebok jorong Hulu yang baru dilantik Anwar didampingi sekretarisnya M. Farid menjelaskan didusun itu terdapat kelompok tani Palajang Bukik yang beranggotakan 127 orang. “Kelompok ini merupakan kelompok induk, nantinya akan dipecah menjadi kelompok kecil sesuai dengan wilayah kebunnya masing- masing,” ujarnya seraya berharap kenduri gunung ini dapat berkelanjutan. Sebab, selain dapat mempererat silaturrahim juga wahana pelestarian budaya indatu. (Iq/de)