sponsor

sponsor

Slider

LINTAS NANGGROE

LINTAS ACEH SELATAN

INFO GURU DAN CPNS

Pasang Iklan Murah Hanya Disini !

INFO PENDIDIKAN

LINTAS ARENA

R A G A M

INFO KAMPUS

Gallery

» » Memaknai 8 tahun Tsunami Aceh

Tsunami 26 Desember 2004 lalu merupakan bencana dahsyat dialami masyarakat Aceh terutama penduduk di pesisir pantai di delapan kabupaten/kota dan mengakibatkan sekitar 200.000 warga hilang dan meninggal dunia.

Seperti yang kita ketahui bahwa Bencana ini diawali oleh gempa berkekuatan 8,9 skala Richter (SR). Bahkan, versi Amerika mencatat 9,1 SR. Terjadi pukul 07.58 lebih 38 detik. Berpusat di Lautan Hindia pada episentrum 2,19 lintang utara, 95,6 bujur timur dengan kedalaman laut 20 km. Akibatnya, 15 menit kemudian, gelombang raya tsunami setinggi 15-20 meter menghantam 600 km garis pantai Aceh dan menyapu apa saja dengan daya rusak sejauh 4-5 km ke daratan.

Gempa dan Tsunami tersebut telah menewaskan ratusan ribu korban jiwa meninggal dan puluhan ribu yang hilang tak tentu rimbanya. Peristiwa itu begitu mencengangkan mata dunia Internasional. Dalam hitungan jam ucapan belasungkawa mengalir laksana tiada terhenti. Bukan hanya berhenti sampai disitu saja, sejumlah negara asing pun tergerak untuk mengirim bantuan dan tim relawan kemanusian di Aceh dan daerah terdampak bencana.

Kejadian dahsyat itu menjadi peristiwa yang tidak akan terlupakan bagi masyarakat Aceh. Setiap tahun pada 26 Desember, masyarakat Aceh memperingati bencana tsunami dengan menggelar zikir dan doa bersama, sebagian besar masyarakat yang keluarganya menjadi korban bencana tersebut juga berziarah ke makam massal korban tsunami.

Sementara itu di berapa lokasi lain masyarakat melakukan doa bersama di mesjid-mesjid dan melakukan ziarah ke makam korban tsunami. Selain berdoa bersama di beberapa lokasi warga Aceh juga mengibarkan bendera merah putih setengah tiang sebagai bentuk berkabung. Tsunami Aceh, delapan tahun lalu menyebabkan sekitar 200 ribu orang meninggal dunia dan ratusan ribu lainnya kehilangan tempat tinggal.

Setiap peristiwa selalu menyisakan hikmah. Begitupun dengan aceh yang sekian lama larut dengan konflik antara GAM dengan Jakarta. Tsunami yang telah memberikan duka dalam bagi masyarakat itu ternyata menggiring Aceh pada perdamaian. GAM dan TNI/Polri tanpa diminta bahu membahu membantu korban tsunami. Dan puncaknya di Helsinki, Petinggi GAM akhirnya menandatangani klausul MoU dihadapan pejabat Pemerintahan RI sekaligus menandakan bahwa konflik bersenjata di Aceh puluhan tahun yang lalu berakhir. 

Bukan saja Masyarakat Aceh yang menyambut gembira, namun dunia internasional pun merasa senang dengan adanya perdamaian tersebut karena dengan demikian pembangunan infrastruktur di Aceh pasca Tsunami akan semakin mudah tanpa ada gangguan keamanan sehingga Aceh akan kembali pulih dari puing – puing bencana.

Sekarang, 8 tahun telah berlalu, wajah Aceh telah jauh berubah. Kini Aceh terlihat gagah dan modern. Perekonomian maju dengan pesat dan disertai dengan iklim politik yang demokratis.

Kita harus menyikapi semua ini dengan penuh rasa syukur. Peristiwa Tsunami telah menyadarkan kita bahwa Allah maha kuasa atas segalanya. Mendekatkan diri padaNya adalah sebuah langkah yang bijaksana. (de)

Tulislah Pendapatmu tentang Artikel diatas.

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama