KLUETMEDIA | BUDAYA - Seakan tiada habisnya jika berbicara tentang destinasi wisata di daerah Aceh Selatan. Banyak tempat wisata yang menyajiakan berbagai daya tarik yang patut dikunjungi oleh para wisatawan, tak terkecuali anda apa bila berkesempatan mengunjungi daerah ini.
Tapaktuan yang merupakan ibukota Kabupaten Aceh Selatan dan merupakan kota yang berada di sebuah teluk dan persis berada di kaki barisan Pegunungan Bukit Barisan, tidak hanya menyimpan kekayaan alam baik itu laut maupun hutannya yang masih sangat alami, namun kota ini juga kaya akan cerita rakyat yaitu legenda Putri Naga dan Tuan Tapa beserta situs-situs pendukungnya.
Salah satu objek wisata yang menarik dan kami rekomendasikan untuk anda kunjungi adalah sebuah bekas pijakan tapak kaki Tuan Tapa yang tersembunyi dibalik sebuah bukit, dan bukitnya itu nampak di sisi kanan jika dilihat dari Pelabuhan Tapaktuan. Jika anda berkesempatan atau ingin menyaksikan pemandangan Kota Tapaktuan dari ketinggian, anda bisa menaiki bukit tersebut dan di puncaknya juga tersedia menara yang sengaja dibuat untuk para pengunjung.
 |
| Telapak kanan tuan tapa | sumber |
Tapak kaki kanan ini kira-kira berukuran 5×1,5 meter yang terletak pada sebuah batu dan persis berada di dekat laut yang terkesan dalam dan ganas, hal ini terlihat dari airnya yang biru serta ombak-ombaknya yang sesekali menghempaskan gelombang pada tebing batu yang tinggi. Berhadapan langsung dengan Samudra Hindia tentu memberikan nuansa tenang ketika memandang ke lautan lepas, tapi jangan sampai lupa untuk anda sejenak melihat sebuah batu yang berada di tengah lautan yang konon katanya merupakan tongkat yang menjadi batu dari si Tuan Tapa.
Tepat dibagian utaranya terdapat tebing tinggi dan terjal yang membatasi objek wisata ini dengan kota Tapaktuan yang merupakan kaki dari bukit yang kita lewati saat menuju objek wisata tapak Tuan Tapa ini. Objek wisata ini memang merupakan objek wisata populer dan patut dikunjungi, belum sah rasanya apabila berkunjung ke Kota Tapaktuan jika belum mengujungi tempat ini.
Pada hari-hari biasa tidak jarang wisatawan mengunjungi objek wisata ini, apalagi pada hari libur seperti libur hari raya pengunjung yang datang sangat banyak bahkan mereka datang dari luar daerah seperti dari Abdya, Aceh Barat, Nagan Raya, Singkil, Subulussalam dan sebagainya.
Pada hari-hari biasa tidak jarang wisatawan mengunjungi objek wisata ini, apalagi pada hari libur seperti libur hari raya pengunjung yang datang sangat banyak bahkan mereka datang dari luar daerah seperti dari Abdya, Aceh Barat, Nagan Raya, Singkil, Subulussalam dan sebagainya.
Untuk menuju lokasi objek wisata tapak Tuan Tapa ini memang dibutuhkan tenaga ekstra dan kehati-hatian, pasalnya untuk mencapai tempat yang dimaksud kita harus menelusuri sebuah bukit yang terjal dari sebelah kiri bukit dengan latar laut disisinya. Jalur yang tersedia hanya jalan setapak yang sempit dengan anak tangga yang naik turun sejauh hampi satu kilometer.
Saat hampir mencapai lokasi tapak Tuan Tapa jalan setapak tidak akan tersedia lagi, maka anda harus menelusuri batu-batu cadas yang sempit dengan laut biru disisi kirinya. Sampai disini para pengunjung harus lebih ekstra hati-hati karena bisa saja batu tempat kaki anda berpijak itu licin atau air laut pasang yang menggenagi jalur menuju tempat tersebut, disini juga tersedia garis-garis bercat putih yang merupakan navigasi atau penunjuk arah bagi anda.
Ketika sampai di lokasi bekas tapak Tuan Tapa, semua perjuangan dan kepenatan anda akan terbayar dengan menyaksikan bekas tapak yang begitu besar serta pemandangan indah disekitarnya. Penasaran ingin melihat langgsung seperti apa sih tapak Tuan Tapa itu? Kunjungi segera Kota Tapaktuan.
***
Oleh: Khairil Kasim
Penulis adalah mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP Unsyiah
input: sukom
