BANDA ACEH - Kota Banda Aceh dan Aceh Besar sekitarnya, dalam dua hari ini sejak Minggu (9/6) terus diguyur hujan dan angin kencang. Meskipun tidak merata di seluruh kawasan, namun hujan dan angin kencang itu menimbulkan rasa was-was bagi warga.
Keresahan warga cukup beralasan, sebab sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sudah mengingatkan akan tinggi gelombang perairan laut Aceh , yakni mencapai antara tiga hingga empat meter.
Akibat hujan dan angin kencang ini, banyak nelayan yang tidak berani melaut, karena dikhawatirkan akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Bisa berupa terbaliknya boat nelayan atau dibawa angin hingga ke lepas pantai luas.
“Dalam kondisi yang tidak bersahabat ini, kami menghadapi risiko kalau tetap melaut. Karenanya kami memilih istirahat dulu dalam dua atau tiga hari ini menunggu kondisi cerah kembali,” ujar Syahrul, seorang nelayan Lampulo Banda Aceh, Senin (10/6).
Menurut Syahrul, jangankan nelayan kecil, sejumlah kapal besar dan kapal penumpang penyeberangan Banda Aceh-Sabang untuk sementara menghentikan operasinya. Hal ini dikarenakan ombak di laut saat ini sedang ganas dengan ketinggian mencapai 3 meter.
Informasi diperoleh menyebutkan, hingga kemarin ada lima kapal penumpang penyeberangan Ulee Lhue (Banda Aceh)-Balohan (Sabang) berhenti beroperasi akibat gelombang tinggi.
Kapal cepat KM Express Bahari-3, KM Polo Rondo, Citra Jet dan Kapal Roro KMP BRR, bersandar di Pelabuhan Ulee Lhue dan Balohan Sabang menantikan cuaca laut kembali bersahabat. “Kondisi buruk ini, belum bisa kita pastikan berlangsung sampai kapan,” ujar Syahrul.
Pantauan redaksi, hujan dan angin kencang sampai kemarin malam masih melanda sebagian wiliyah Kota Banda Aceh dan Aceh Besar. Namun, belum ada laporan kerusakan atau korban jiwa akibat angin kencang tersebut. (analisa)
