BANDA ACEH - Wakil Gubernur Aceh Muzakir Manaf mengecam berbagai upaya memecah belah Aceh. Pernyataan ini disampaikan Muzakir Manaf yang akrab disapa Mualem menanggapi aksi yang mengusung isu ALA dan ABAS. “Soal Aceh, harusnya melihat sesuatu secara utuh dan memperhatikan kesatuan Aceh. Jangan memecah belah. Jangan juga bermimpi di siang bolog,” katanya.
Mualem mengatakan sudah mengetahui dengan persis latar belakang dan motif orang-orang yang bermain dibalik isu memecah belah Aceh itu. “Mereka sebetulnya memiliki motif pribadi. Banyak oknum-oknum yang justru dari luar Aceh memanfaatkan isu itu untuk motif yang sangat merugikan Aceh,” kata Muzakir Manaf.
Mualem memberi contoh sosok orang memiliki marga yang justru menjadi operator lapangan dalam unjuk rasa. “Dia mencaci maki Aceh, sebab dia bukan berasal dari Aceh. Orang-orang Aceh itu tak memiliki marga di belakang namanya. Kita tahulah siapa yang memiliki marga itu dan dari mana asalnya dan apa motifnya, semua kita sudah tahu. Untuk apa dia melakukan itu di Aceh? Kita juga sudah dapat info motif yang diusungnya,” katanya. “Kenapa dia nggak mengurus kampungnya saja, kok malah hendak merusak kampung orang?”
Selain itu, kata Mualem, mereka yang terlibat juga ada yang memiliki rasa tak puas sebab kalah dalam pemilihan kepala daerah di daerahnya tahun lalu. “Dan oknum itu saat ini sedang terancam dengan perkara dugaan korupsi di KPK yang menyerempet dirinya. Jadi saat ini memanfaatkan isu itu untuk berlindung dari upaya KPK memberantas korupsi,” katanya.
Bahkan, kata Mualem, ada juga oknum yang sudah kehilangan kekuasaan politik yang membuat dirinya seolah-olah berwujud pahlawan dalam soal memecah belah Aceh. “Nah, ketika tak berkuasa lagi dia pun mimpi di siang bolong,” katanya. “Makanya jangan mimpi di siang bolonglah.” [atjehpost]