sponsor

sponsor

Slider

LINTAS NANGGROE

LINTAS ACEH SELATAN

INFO GURU DAN CPNS

Pasang Iklan Murah Hanya Disini !

INFO PENDIDIKAN

LINTAS ARENA

R A G A M

INFO KAMPUS

Gallery

» » Situs Tsunami Di Lampulo Mendapat Perhatian Warga Jepang

BANDA ACEH - Keberadaan kapal di atas rumah yang dibawa  gelombang tsunami delapan tahun lalu di Lampulo, Banda Aceh mendapatkan perhatian dari warga Jepang.

Profesor Takashi Shimakawa dari Toyo University dan Akira Ide San dari Otemon Gakuin University, dua peneliti pembangunan tsunami dari Jepang, merasa keberadaan situs kapal di atas rumah tersebut menginspirasi mereka untuk membangun situs tsunami di Jepang.

Mereka mengatakan, setelah tsunami melanda Jepang pada tahun 2011, pemerintah tidak meninggalkan bekas sebagai jejak sejarah tsunami seperti di Aceh. Pemerintah Jepang, kata Takashi, menggelontorkan banyak dana untuk membangun Jepang dan membersihkan sisa-sisa tsunami sehingga banyak situs-situs tsunami yang hilang.

“Pemerintah mengeluarkan banyak dana untuk membersihkan sisa-sisa tsunami, tidak ada yang tertinggal, dalam waktu cepat Jepang kembali seperti biasa,” katanya, hari ini.

Baik Takashi maupun Ide San mengatakan, setelah tsunami terjadi masyarakat Jepang tidak ingin berlama-lama larut dalam kesedihan sehingga tidak terpikir untuk membangun situs-situs sebagai pengingat untuk masa depan.

“Masyarakat Jepang juga sangat individualistis setelah terjadinya tsunami, tidak saling memikirkan orang lain, rumah langsung diperbaiki dan menghilangkan semua jejak bencana tsunami,” kata Akira San.

Dia juga mengatakan, ada budaya dalam masyarakat Jepang yang tidak ingin mengingat masa lalu dan langsung bangun setelah tsunami terjadi. Kata mereka, fenomena itu merupakan budaya orang Jepang yang ingin bekerja keras.

Para peneliti Jepang ini berpendapat, apa yang dilakukan di Aceh menginspirasi mereka untuk diterapkan di Jepang. Menurut mereka, situs-situs tsunami seperti di Aceh penting dibangun di Jepang untuk mengingatkan masyarakat akan terjadinya tsunami dan menceritakan kepada anak-anak di masa depan.

“Banyak juga situs di Jepang, seperti kapal di atas rumah dan situs lainnya, tapi itu semua sudah dibersihkan, tidak ada yang tertinggal,” kata Ide San.

Mereka mengatakan, pembangunan Aceh setelah tsunami bisa saja menjadi model bagi Jepang untuk diterapkan di negari samurai itu.

“Situs ini selain menjadi pengigat, juga bisa menjadi penarik wisatawan,” ujar Ide San.

Takashi dan Ide San datang ke Aceh untuk melakukan penelitian tentang pembangunan pariwasata bencana. Di Aceh mereka bekerjasama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Aceh dan Badan Mitigasi Bencana Aceh (TDMRC/de).

Tulislah Pendapatmu tentang Artikel diatas.

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama