BANDA ACEH - Mencuatnya temuan adanya kandungan zat berbahaya pada sejumlah makanan, minuman dan ikan di Banda Aceh, Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Banda Aceh akan berkoordinasi dengan lembaga terkait untuk melakukan pengawasan.
Kepala BBPOM Banda Aceh, Sjamsuliani, mengatakan, akan berkoordinasi dengan lembaga terkait untuk mengintensifkan pengawasan terhadap sejumlah makanan yang dicurigai mengandung zat berbahaya seperti formalin dan boraks yang baru-baru ini ditemukan di Banda Aceh.
“Terkait ikan, BBPOM telah berkoordinasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan untuk menggerakkan laboratorium keliling,” katanya yang masih berada di Padang, Sumatera Barat, ketika dihubungi melalui telepon seluler dari Banda Aceh, Sabtu (15/6)
Selanjutnya, untuk langkah pengawasan terhadap makanan di daerah kabupaten/kota, BBPOM juga telah mengoordinasikan dengan Dinas Kesehatan di setiap daerah, dan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah.
Sebelumnya, Gubernur Aceh, Zaini Abdullah, meminta BBPOM untuk memperluas pemeriksaan pada ikan yang berformalin dan aneka makanan yang mengandung boraks agar para pedagang tidak hanya berorientasi pada keuntungan saja.
“Bahwa kondisi ini harus ada rencana aksi yang jelas, terprogram dan terencana, sehingga secara berkala BBPOM dan lintas sektor terkait dapat melakukan pengawasan dan evaluasi,” katanya.
Gubernur meminta BBPOM bersama lembaga terkait untuk melihat kepatuhan para produsen dan pedagang yang selama ini memasukkan zat-zat berbahaya yang berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan masyarakat. (bei/analia)
Kepala BBPOM Banda Aceh, Sjamsuliani, mengatakan, akan berkoordinasi dengan lembaga terkait untuk mengintensifkan pengawasan terhadap sejumlah makanan yang dicurigai mengandung zat berbahaya seperti formalin dan boraks yang baru-baru ini ditemukan di Banda Aceh.
“Terkait ikan, BBPOM telah berkoordinasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan untuk menggerakkan laboratorium keliling,” katanya yang masih berada di Padang, Sumatera Barat, ketika dihubungi melalui telepon seluler dari Banda Aceh, Sabtu (15/6)
Selanjutnya, untuk langkah pengawasan terhadap makanan di daerah kabupaten/kota, BBPOM juga telah mengoordinasikan dengan Dinas Kesehatan di setiap daerah, dan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah.
Sebelumnya, Gubernur Aceh, Zaini Abdullah, meminta BBPOM untuk memperluas pemeriksaan pada ikan yang berformalin dan aneka makanan yang mengandung boraks agar para pedagang tidak hanya berorientasi pada keuntungan saja.
“Bahwa kondisi ini harus ada rencana aksi yang jelas, terprogram dan terencana, sehingga secara berkala BBPOM dan lintas sektor terkait dapat melakukan pengawasan dan evaluasi,” katanya.
Gubernur meminta BBPOM bersama lembaga terkait untuk melihat kepatuhan para produsen dan pedagang yang selama ini memasukkan zat-zat berbahaya yang berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan masyarakat. (bei/analia)
