sponsor

sponsor

Slider

LINTAS NANGGROE

LINTAS ACEH SELATAN

INFO GURU DAN CPNS

Pasang Iklan Murah Hanya Disini !

INFO PENDIDIKAN

LINTAS ARENA

R A G A M

INFO KAMPUS

Gallery

» » » Jelang Meugang, Harga Daging di Aceh Selatan Melonjak

KLUETMEDIA | Tapaktuan - Harga daging menjelang meugang puasa Ramadhan 1435 H mulai melonjak, namun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Selatan melalui Dinas Pertanian dan Peternakan belum berinisiatif melakukan pemotongan hewan secara khusus di rumah potong hewan. Padahal jika kebijakan pemotongan hewan itu dilakukan, diyakini akan mampu menekan lonjakan harga.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Viteriner Dinas Pertanian dan Peternakan Aceh Selatan drh Muhammad Yacob di kantornya, Jumat (6/6) mengakui pihaknya belum melakukan kebijakan tersebut. Sementara dia sudah mengetahui harga daging jelang meugang melonjak, seperti tahun-tahun sebelumnya harga bisa mencapai Rp 120.000 bahkan Rp 150.000/kg.

"Memang pemkab tidak pernah melakukan kebijakan pemotongan hewan menyambut meugang puasa maupun saat menyambut Hari Raya Idul Fitri serta Idul Adha," kata Yacob.

Menurutnya, untuk mengantisipasi lonjakan harga daging pihaknya hanya mengimbau pengusaha daging di seluruh kecamatan tidak menaikkan harga di atas normal, yakni berkisar Rp 120.000 atau Rp 130.000/kg.

"Itu agar harga daging dapat terjangkau semua lapisan masyarakat," katanya.
Sementara kebijakan melakukan pemotongan hewan secara khusus tidak dilakukan, selain karena anggarannya tidak tersedia juga disebabkan sampai saat ini Aceh Selatan belum memiliki rumah potong hewan sendiri.

"Memang sebelumnya ada rumah pemotongan hewan di Gampong Lhok Keutapang, tapi karena lokasinya berada di dalam permukiman warga dinilai tidak layak lagi. Lalu dipindahkan ke kompleks TPI Gampong Lhok Bengkuang, nyatanya di lokasi itu juga dinilai tidak layak, selain sangat dekat dengan pemukiman penduduk juga kandang yang tersedia sangat kecil," jelasnya.

Namun demikian, sambungnya, pada tahun ini sesuai perintah bupati pihaknya sedang melakukan survei lokasi yang dinilai strategis untuk dibangun rumah potong hewan.
"Jika rumah pemotongan hewan telah ada, maka pada tahun berikutnya kami akan berupaya melakukan kebijakan memotong hewan setiap menjelang meugang puasa dan meugang hari raya, untuk menekan lonjakan harga daging di pasaran," katanya.

Sementara saat ini, untuk memenuhi kebutuhan daging menyambut meugang, sejumlah pengusaha daging di Aceh Selatan langsung membeli hewan dan melakukan pemotongan di sejumlah lokasi.

Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, kebutuhan hewan lokal atau dalam daerah tidak cukup untuk disembelih saat meugang. Jadi sejumlah pengusaha daging terpaksa memasok hewan baik sapi maupun kerbau dari luar daerah.

"Kalau kerbau, mayoritas dipasok dari Simeulu, Kutacane serta Sumatera Utara. Sedangkan sapi sering dipasok dari Aceh Jaya, Aceh Besar serta Sumatera Barat," sebutnya.

Titik-titik lokasi penyembelihan hewan hampir rata di setiap kecamatan. Namun yang paling banyak di Kecamatan Tapaktuan, Kuta Fajar, Kluet Utara, Meukek, Sawang serta Labuhan Haji Raya.

"Untuk wilayah Kecamatan Tapaktuan biasanya kebutuhan hewan untuk meugang mencapai 45 sampai 50 ekor. Sedangkan Kuta Fajar mencapai 40 sampai 45 ekor serta Meukek 35 sampai 40 ekor," papar Yacob.

Pada bagian laim, terhadap hewan yang akan disembelih baik yang tersedia dalam daerah maupun yang dipasok dari luar daerah, pihaknya selalu rutin melakukan pemeriksaan kesehatan untuk menghindarkan daging yang akan dikonsumsi masyarakat terjangkit penyakit.[]
sumber:Medanbisnis.com

Tulislah Pendapatmu tentang Artikel diatas.

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama