KLUETMEDIA | Tapaktuan - Kepemimpinan Bupati HT Sama Indra dan Kamarsyah dinilai gagal memajukan kabupaten Aceh Selatan. Bupati juga dianggap telah bertindak layaknya raja, yang
semena-mena mengubah hasil keputusan bersama, dan menempatkan pegawai
sesuka hatinya.
Hal ini diungkapkan oleh Aliansi Pemuda Peduli Aceh Selatan (AP2AS), Senin lalu (20/1) saat menggelar demonstrasi
di kantor bupati setempat. Mereka pun menghadiahi telur ayam kampung, dengan
harapan pasangan HT Sama Indra dan Kamarsyah lebih bersemangat dalam
memimpin dan menjalankan roda pemerintahannya ke depan.
Dua butir telur
ayam kampung itu diserahkan oleh Koordinator Aksi AP2AS, Ismail Ismed
kepada Bupati Aceh Selatan usai berorasi di halaman kantor bupati
setempat.
Dalam aksi itu massa sebanyak puluhan orang itu
terlihat ada yang membawa spanduk bertuliskan “Bupati bukan Raja” untuk
mengeritik kesewenang-wenangan bupati, “Tim Sukses bukan BKPP” untuk
mengeritik penempatan pegawai tak sesuai kapasitas, “Seremonial terus”,
dan sejumlah tulisan lainnya.
“Kami menilai kepemimpinan T Sama
Indra dan Kamarsyah gagal melakukan gebrakan dalam memajukan Aceh
Selatan. Kami juga menilai Bupati Aceh Selatan menjadikan Baperjakat
sebagai legalisasi untuk melakukan mutasi PNS di Aceh Selatan,
kenyataannya penempatan pegawai bukan pada tempatnya,” teriak Ismail
Ismed dalam orasinya sambil berjalan menuju kantor bupati setempat.
Rumah Sakit Bantuan Jerman
Beberapa
orasi yang disampaikan, di antaranya kritikan mengenai pemindahan Rumah
Sakit Regional bantuan Jerman yang sebelumnya di Pasie Rasian,
Kecamatan Kluet Utara yang dipindah ke belakang RSUD-YA Tapaktuan.
Kritikan lainnya, menyangkut penempatan PNS yang tidak sesuai disiplin
ilmunya, serta menyangkut belum terlihatnya gebrakan pemerintah dalam
mewujudkan pembangunan Kabupaten Aceh Selatan sesuai visi dan misi
mereka.
“Kami juga meminta bupati untuk mengembalikan pos anggaran
beasiswa untuk mahasiswa-mahasiswi Aceh Selatan, serta meminta Pemkab
Aceh Selatan untuk mengevaluasi dan menertibkan semua perusahaan di Aceh
Selatan, seperti PT Agro Sinergi Nusantara (ASN), ASDAR, BMU, dan PSU,”
papar Ismail Ismed dalam orasinya itu.
Dari pantauan, aksi
AP2AS tersebut sempat menimbulkan ketegangan, karena Bupati HT Sama
Indra juga menemui pengunjukrasa. Selang beberapa menit kemudian, Bupati
HT Sama Indra akhirnya keluar dari kantor untuk menemui demonstran.
Menanggapi
isi orasi AP2AS tersebut, Bupati HT Sama Indra menjelaskan bahwa
pemindahan lokasi rumah sakit sudah dilakukan melalui mekanisme sidang
paripurna.
“Terkait masalah rumah sakit, adik-adik salah
informasi. Ini sudah saya sampaikan dalam rapat paripurna, tapi sayang
rekan-rekan di DPRK tidak menyampaikan informasi itu kepada adik-adik.
Bantuan itu bukan hibah, tapi meminjam kepada Jerman, salah satu
persyaratan untuk mendapat bantuan itu, Pemda harus menunjukkan lahan
seluar 6 hektar. Kami juga sempat menolak dipindahkan lokasinya ke
belakang RSU-YA. Tapi pemindahan Rumah Sakit tersebut adalah keputusan
tim dari Pusat,” jelas HT Sama Indra.
baca : Penjelasan Pemda Terkait Polemik Rumah Sakit Bantuan Jerman