sponsor

sponsor

Slider

LINTAS NANGGROE

LINTAS ACEH SELATAN

INFO GURU DAN CPNS

Pasang Iklan Murah Hanya Disini !

INFO PENDIDIKAN

LINTAS ARENA

R A G A M

INFO KAMPUS

Gallery

» » » Najianda, Bocah Gelumbuk Penderita Tumor Dimata

Naji (tengah) bersama orang tuanya | foto: sumber
KLUETMEDIA | KLUET SELATAN - Malang benar nasib bocah perempuan bernama Najianda Darka ini, tumor telah bersarang di mata sebelah kanannya sehingga penglihatannya jadi terganggu.

Najianda Darka berusia 4 tahun 10 bulan, dan setahun yang lalu terserang tumor dimata kanan dan membuat keaktifannya sebagai anak-anak jadi terbatas. Keseharian anak keenam dari tujuh bersaudara pasangan Kariaman (53) dan Asnidar (45) warga Dusun Makmur, Desa Gelumbuk kec. Kluet Selatan itu, selalu dalam pangkuan orang tuanya sambil meringis manahan rasa sakit.

“ Diperkirakan setahun lalu, keluar benjolan kecil di bawah pelupuk mata Naji seperti bintil, namun benjolan tersebut terus membesar hingga menutupi matanya. Dalam tiga bulan terakhir pembesaran begitu cepat dan matanya terbawa keluar,” Asnidar, ibu Najianda, mengisahkan dirumahnya.

Menurut Ayah Naji, Kariaman, anaknya itu, pernah dibawa berobat ke Puskesmas Kandang dan dirujuk ke RS Zainul Abidin Banda Aceh. Berbekal kartu Jamkesmas dan uang hasil pinjaman senilai 3 juta rupiah pada (21/7) lalu mereka ke RSZA, lalu oleh dokter yang memeriksanya di Banda Aceh mengatakan harus dioperasi.

“ Kami sudah setuju demi kesembuhan anak kami, tetapi seminggu kemudian pihak rumah sakit malah merujuk kami ke Rumah sakit di Medan. Akibat dana yang ada telah habis maka kami kembali ke kampung,” ujarnya dengan nada sedih.

Sejak itu, mereka hanya berobat dengan ramuan kampung, namun mata Najianda pasangan kembarnya Najuanda dari waktu kewaktu terus membesar dan berat badannya pun semakin menurun.

Kariaman menambahkan untuk biaya pengobatan memang ditanggung melalui kartu jamkesmas, namun ongkos dan biaya kehidupan kami selama pengobatan disana diperlukan juga, sementara pinjaman yang terdahulu hingga kini belum dibayar.

Untuk itu Kariaman yang bekerja sebagai pengangkut/pengumpul pasir dan istrinya sebagai ibu rumah tangga hanya bisa pasrah menghadapi cobaan ini. Meskipun mereka sangat berharap anaknya Najianda dapat kembali pergi sekolah seperti anak-anak seusianya disekitar rumah.

Hasil pantauan menunjukkan mata Najianda harus mendapat penanganan yang serius. Pasalnya tidak hanya mengancam penglihatan saja, bahkan jiwanya juga terancam. Uluran tangan dari para dermawan sangat dibutuhkan. (pemkabas).

Tulislah Pendapatmu tentang Artikel diatas.

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama