BANDA ACEH - Untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan serta penciptaan lapangan kerja, Pemerintah Aceh kembali mengalokasikan anggaran senilai Rp452,480 miliar dana Bantuan Keuangan Pemakmue Gampong (BKPG) pada 2013.
Dana ini dialokasikan bagi 6.464 gampong (desa) di 23 kabupaten/kota di Aceh. Dibandingkan 2011 dan 2012, jumlah ini mengalami peningkatan.
Hal itu disampaikan Gubernur Aceh Zaini Abdullah dalam sambutannya pada rapat koordinasi PNPM Mandiri Perdesaan-BKPG yang digelar di Banda Aceh, Kamis (14/3).
“Alokasi BKPG 2013 meningkat dari Rp 445,119 miliar pada 2012 dan Rp299,3 miliar pada 2011. Ini adalah wujud perhatian Pemerintah Aceh untuk percepatan penanggulangan kemiskinan dan mengejar ketertinggalan pembangunan terutama pada wilayah perdesaan,” ujarnya.
Gubernur menambahkan, program BKPG dialokasikan bagi percepatan penanggulangan kemiskinan, penciptaan lapangan kerja dan lainnya. Sejak digulirkan pada 2009, tahun ini menjadi tahun keempat.
Dalam pelaksanaannya, BKPG diintegrasikan dengan PNPM MPd, sehingga keduanya menjadi kesatuan dan terintegrasi. Dengan total alokasi pada 2013 tersebut, rata-rata tiap gampong memperoleh Rp70 juta per tahun.
Seperti tahun sebelumnya, dana BKPG dapat dialokasikan untuk beragam kegiatan perbaikan dan pembangunan infrastruktur penunjang perekonomian masyarakat, termasuk bagi pengembangan ekonomi berbasis pada kelompok Simpan Pinjam Perempuan (SPP).
Sementara, dana PNPM-MPd 2013 mencapai Rp426,750 miliar, terdiri dari DUB (APBN) senilai Rp345,720 miliar dan DDUB (APBK) Rp41,030 miliar bagi 255 kecamatan di 18 kabupaten.
Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) Aceh, Zulkifli Hs menambahkan, khusus untuk kegiatan yang digulirkan PNPM-MPd tahun lalu, tercatat dialokasikan bagi sejumlah kegiatan fisik dan ekonomi.
Hingga Januari 2013, anggaran 2012 telah direalisasikan bagi kegiatan pendidikan dalam bentuk perbaikan dan pembangunan fasilitas dan sarana prasrana pendidikan dengan total mencapai 9.455 m2. Total kegiatan perbaikan, peningkatan dan pembuatan jalan baru lebih dari 1,1 juta meter, bidang kesehatan 4.719 m2 dan lainnya.
“Masih terdapat kegiatan fisik lainnya yang telah direalisasikan dalam bentuk pembuatan jembatan, prasarana umum, pasar, tambatan perahu, gedung umum, prasarana umum dan aneka bangunan,” terangnya.
Bagi kelompok perempuan Aceh, hingga Januari 2013 terdapat total dana bergulir Rp480,3 miliar yang dimanfaatkan sebanyak 17 ribuan kelompok se-Aceh. (rfl)
Dana ini dialokasikan bagi 6.464 gampong (desa) di 23 kabupaten/kota di Aceh. Dibandingkan 2011 dan 2012, jumlah ini mengalami peningkatan.
Hal itu disampaikan Gubernur Aceh Zaini Abdullah dalam sambutannya pada rapat koordinasi PNPM Mandiri Perdesaan-BKPG yang digelar di Banda Aceh, Kamis (14/3).
“Alokasi BKPG 2013 meningkat dari Rp 445,119 miliar pada 2012 dan Rp299,3 miliar pada 2011. Ini adalah wujud perhatian Pemerintah Aceh untuk percepatan penanggulangan kemiskinan dan mengejar ketertinggalan pembangunan terutama pada wilayah perdesaan,” ujarnya.
Gubernur menambahkan, program BKPG dialokasikan bagi percepatan penanggulangan kemiskinan, penciptaan lapangan kerja dan lainnya. Sejak digulirkan pada 2009, tahun ini menjadi tahun keempat.
Dalam pelaksanaannya, BKPG diintegrasikan dengan PNPM MPd, sehingga keduanya menjadi kesatuan dan terintegrasi. Dengan total alokasi pada 2013 tersebut, rata-rata tiap gampong memperoleh Rp70 juta per tahun.
Seperti tahun sebelumnya, dana BKPG dapat dialokasikan untuk beragam kegiatan perbaikan dan pembangunan infrastruktur penunjang perekonomian masyarakat, termasuk bagi pengembangan ekonomi berbasis pada kelompok Simpan Pinjam Perempuan (SPP).
Sementara, dana PNPM-MPd 2013 mencapai Rp426,750 miliar, terdiri dari DUB (APBN) senilai Rp345,720 miliar dan DDUB (APBK) Rp41,030 miliar bagi 255 kecamatan di 18 kabupaten.
Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) Aceh, Zulkifli Hs menambahkan, khusus untuk kegiatan yang digulirkan PNPM-MPd tahun lalu, tercatat dialokasikan bagi sejumlah kegiatan fisik dan ekonomi.
Hingga Januari 2013, anggaran 2012 telah direalisasikan bagi kegiatan pendidikan dalam bentuk perbaikan dan pembangunan fasilitas dan sarana prasrana pendidikan dengan total mencapai 9.455 m2. Total kegiatan perbaikan, peningkatan dan pembuatan jalan baru lebih dari 1,1 juta meter, bidang kesehatan 4.719 m2 dan lainnya.
“Masih terdapat kegiatan fisik lainnya yang telah direalisasikan dalam bentuk pembuatan jembatan, prasarana umum, pasar, tambatan perahu, gedung umum, prasarana umum dan aneka bangunan,” terangnya.
Bagi kelompok perempuan Aceh, hingga Januari 2013 terdapat total dana bergulir Rp480,3 miliar yang dimanfaatkan sebanyak 17 ribuan kelompok se-Aceh. (rfl)