KLUETMEDIA | Tapaktuan - DPRK Aceh Selatan dalam sidang paripurna III di Tapaktuan, Senin (30/12) telah menyetujui Anggaran Pendapatan Belanja Kabupaten (APBK) Tahun Anggaran 2014 Aceh Selatan. Anggaran tersebut naik sekitar 30 persen dibanding tahun lalu sekitar Rp 700 miliar menjadi Rp 974.617. 050.675 dengan catatan defisit sebesar Rp 6.559.317.000.
Persetujuan ini oleh empat fraksi yang ada melalui masing-masing pelapor pada penyampaian pandangan akhir fraksi-fraksi. Yaitu, Fraksi Partai Demokrat dengan pelapor Syahril,S.Ag, Fraksi Karya Bangsa (FKB), Teuku Mudasir, Fraksi Partai Aceh (PA), Jirhan, SP, dan Fraksi Partai Karya Pembangunan Indonesia (PKP-I) oleh Hendryono.
Penutupan sidang paripurna III dipimpin Ketua DPRK, Safiron bersama pimpinan dewan lainnya, Marsiddiq dan Khaidir Amin,SE. Bupati H.Teuku Sama Indra,SH hadir bersama Wakil Bupati Kamarsyah,S.Sos dan unsur Muspida plus serta Sekdakab, Drs.H.Harmaini,M.Si. Acara ini juga dihadiri jajaran kepala SKPD, kepala badan dan kantor serta para Kabag Setdakab.
Dalam penyampaian pendapat akhirnya, masing-masing pelapor dari setiap fraksi menyampaikan penerimaan dan persetujuan atas rancanangan qanun tentang APBK 2014 Aceh Selatan untuk disahkan menjadi Qanun APBK 2014 Aceh Selatan. Selain itu setiap fraksi juga menyampaikan kritik dan saran kepada bupati untuk tujuan perbaikan secara umum di daerah tersebut.
Fraksi-fraksi juga merinci APBK 2014 dengan nilai pendapatan sebesar Rp 968.057.733.675 yang diperoleh melalui pendapatan asil daerah (PAD) Rp 50.280.100.262, dana perimbangan Rp 678.402.001.000 dan pendapat lain-lain/pendapatan daerah yang sah senilai Rp 239.375.632.413.
Sementara jumlah belanja daerah Rp 974.617.050.675 dengan rincian belanja tidak langsung Rp 512.772.647.676, belanja langsung Rp 461.844.402.999. Dengan demikian angka defisit tercatat Rp 6.559.317.000. Selain itu, pada item pembiayaan diuraikan pembiayaan dengan penerimaan Rp11.559. 317.000 dan pengeluaran pembiayaan Rp 5.000.000.000 dengan catatan pembiayaan neto Rp 6.559.317.000.
Dalam pidatonya, Bupati HT Sama Indra pada pokoknya menerima semua kritik dan saran DPRK serta akan melakukan berbagai upaya bagi perubahan kondisi menuju perbaikan di masa yang akan datang.
Persetujuan ini oleh empat fraksi yang ada melalui masing-masing pelapor pada penyampaian pandangan akhir fraksi-fraksi. Yaitu, Fraksi Partai Demokrat dengan pelapor Syahril,S.Ag, Fraksi Karya Bangsa (FKB), Teuku Mudasir, Fraksi Partai Aceh (PA), Jirhan, SP, dan Fraksi Partai Karya Pembangunan Indonesia (PKP-I) oleh Hendryono.
Penutupan sidang paripurna III dipimpin Ketua DPRK, Safiron bersama pimpinan dewan lainnya, Marsiddiq dan Khaidir Amin,SE. Bupati H.Teuku Sama Indra,SH hadir bersama Wakil Bupati Kamarsyah,S.Sos dan unsur Muspida plus serta Sekdakab, Drs.H.Harmaini,M.Si. Acara ini juga dihadiri jajaran kepala SKPD, kepala badan dan kantor serta para Kabag Setdakab.
Dalam penyampaian pendapat akhirnya, masing-masing pelapor dari setiap fraksi menyampaikan penerimaan dan persetujuan atas rancanangan qanun tentang APBK 2014 Aceh Selatan untuk disahkan menjadi Qanun APBK 2014 Aceh Selatan. Selain itu setiap fraksi juga menyampaikan kritik dan saran kepada bupati untuk tujuan perbaikan secara umum di daerah tersebut.
Fraksi-fraksi juga merinci APBK 2014 dengan nilai pendapatan sebesar Rp 968.057.733.675 yang diperoleh melalui pendapatan asil daerah (PAD) Rp 50.280.100.262, dana perimbangan Rp 678.402.001.000 dan pendapat lain-lain/pendapatan daerah yang sah senilai Rp 239.375.632.413.
Sementara jumlah belanja daerah Rp 974.617.050.675 dengan rincian belanja tidak langsung Rp 512.772.647.676, belanja langsung Rp 461.844.402.999. Dengan demikian angka defisit tercatat Rp 6.559.317.000. Selain itu, pada item pembiayaan diuraikan pembiayaan dengan penerimaan Rp11.559. 317.000 dan pengeluaran pembiayaan Rp 5.000.000.000 dengan catatan pembiayaan neto Rp 6.559.317.000.
Dalam pidatonya, Bupati HT Sama Indra pada pokoknya menerima semua kritik dan saran DPRK serta akan melakukan berbagai upaya bagi perubahan kondisi menuju perbaikan di masa yang akan datang.
[editor:de /source:analisa]
