Mahasiswa dari Universiti Sains Islam Malaysia Negeri Sembilan Malaysia |
BANDA ACEH - Belasan Mahasiswa dari Universiti Sains Islam Malaysia Negeri Sembilan Malaysia berkunjung ke Fakultas Dakwah dan Komunikasi IAIN Ar-Raniry Banda Aceh (27/8).
Rombongan yang berjumlah 14 orang bersilaturrahmi ke Fakultas Dakwah dan Komunikasi, dan diterima Rekor IAIN Ar-Raniry di ruang rapar Biro Rektor kampus setempat.
Rektor Prof. Dr. H. Farid Wajdi Ibrahim, MA mengatakan, kunjungan mahasiswa komunikasi dari Malaysia dalam rangka studi banding dengan Fakultas Dakwah dan Komunikasi di IAIN Ar-Raniry.
Dalam silaturrahmi yang berlangsung di ruang sidang rektor, Farid mengharapkan proses belajar antar Negara khususnya Aceh dengan Malaysia akan terus terjalin.
“Tahun ini mahasiswa IAIN Ar-Raniry yang berasal dari Malaysia dan Thailand terus meningkat, jalur masuk ke IAIN Ar-Raniry ada dua jalur, pertama jalur transfer dari kampus tempat studinya dan melalui jalur tes,” kata Farid.
Sementara ketua rombingan Prof. Dr. Musa Bin Abu Hasan mengatakan, kunjungan mereka ke Aceh untuk memahami dan meneliti situasi, budaya dan adat istiadat di Aceh.
“ini merupakan lawatan antar bangsa, kami memilih Aceh karena ingin melihat langsung situs-situs sejarah saat tsunami yang melanda Aceh 2004 silam,” kata Musa.
Dikatakan, rombongan yang dipimpinnya mahasiswa dari Jurusan Komunikasi Fakultas Kepemimpinan dan Manajeman USIM.
“dalam lawatan (kunjungan) ini, selain ke IAIN Ar-Raniry kami juga akan mengujungi tempat-tempat bersejarah di Aceh, Kampus Unsyiah, dan ke rumah penampungan anaka yatim,” ujar Musa bin Abu Hasan. [Nat Riwat]
Rombongan yang berjumlah 14 orang bersilaturrahmi ke Fakultas Dakwah dan Komunikasi, dan diterima Rekor IAIN Ar-Raniry di ruang rapar Biro Rektor kampus setempat.
Rektor Prof. Dr. H. Farid Wajdi Ibrahim, MA mengatakan, kunjungan mahasiswa komunikasi dari Malaysia dalam rangka studi banding dengan Fakultas Dakwah dan Komunikasi di IAIN Ar-Raniry.
Dalam silaturrahmi yang berlangsung di ruang sidang rektor, Farid mengharapkan proses belajar antar Negara khususnya Aceh dengan Malaysia akan terus terjalin.
“Tahun ini mahasiswa IAIN Ar-Raniry yang berasal dari Malaysia dan Thailand terus meningkat, jalur masuk ke IAIN Ar-Raniry ada dua jalur, pertama jalur transfer dari kampus tempat studinya dan melalui jalur tes,” kata Farid.
Sementara ketua rombingan Prof. Dr. Musa Bin Abu Hasan mengatakan, kunjungan mereka ke Aceh untuk memahami dan meneliti situasi, budaya dan adat istiadat di Aceh.
“ini merupakan lawatan antar bangsa, kami memilih Aceh karena ingin melihat langsung situs-situs sejarah saat tsunami yang melanda Aceh 2004 silam,” kata Musa.
Dikatakan, rombongan yang dipimpinnya mahasiswa dari Jurusan Komunikasi Fakultas Kepemimpinan dan Manajeman USIM.
“dalam lawatan (kunjungan) ini, selain ke IAIN Ar-Raniry kami juga akan mengujungi tempat-tempat bersejarah di Aceh, Kampus Unsyiah, dan ke rumah penampungan anaka yatim,” ujar Musa bin Abu Hasan. [Nat Riwat]