sponsor

sponsor

Slider

LINTAS NANGGROE

LINTAS ACEH SELATAN

INFO GURU DAN CPNS

Pasang Iklan Murah Hanya Disini !

INFO PENDIDIKAN

LINTAS ARENA

R A G A M

INFO KAMPUS

Gallery

» » Abrasi Pantai Di Aceh Selatan Semakin Mengkhawatirkan

Ilustr gbr | google
TAPAKTUAN - Tofografi atau letak Kabupaten Aceh Selatan yang berada di sepanjang pesisir lautan samudra hindia, telah mengakibatkan semakin parahnya terjadi abrasi atau pengikisan bibir pantai oleh air laut.

Akibatnya, sejumlah pemukiman penduduk serta bangunan vital lainnya yang berdiri di sepanjang bibir pantai tersebut, rusak dan beberapa lainnya saat ini terancam ambruk ke dasar laut. Di mana kondisinya saat ini sudah sangat memprihatinkan.

Salah satu kejadian abrasi yang paling parah yang telah berlangsung sejak beberapa bulan lalu terjadi di Desa Pasie Kuala Ba`u Kecamatan Kluet Utara. Salah seorang tokoh masyarakat Kluet Utara, Zaiton Ludny yang di konfirmasi wartawan, Senin (29/4) menyebutkan, kejadian pasang purnama air laut yang telah terjadi sejak beberapa bulan lalu itu di wilayahnya paling parah terjadi sekitar pukul 05.00 WIB pagi hingga pukul 10.00 WIB.

Ia melaporkan, akibat kejadian tersebut puluhan rumah penduduk yang bermukim di sepanjang bibir pantai desa setempat terendam air laut setinggi 0,5 sampai 1 meter atau setinggi lutut orang dewasa. Termasuk sumur warga, puluhan ekor binatang ternak hanyut ke laut, 1.150 batang kelapa tumbang ke laut, 150 batang pohon cemara, serta 45 hektar tanah warga ambruk ke dasar laut.

Selain rumah penduduk, juga terendam kompleks Pesantren  Nahrussaadah. Di mana kondisi saat ini seluruh bangunan tersebut dalam kondisi terancam akan ambruk ke dasar laut, jika tidak ada penanganan yang serius segera dari pemerintah.

“Akibat musibah itu, saat ini sebanyak 85 jiwa atau 21 Kepala Keluarga (KK) terpaksa diungsikan ke rumah-rumah penduduk lainnya yang lokasinya di anggap aman. Kerugian materil yang dialami korban diperkirakan mencapai Rp 4 miliar,” sebut Zaiton.

Atas musibah abrasi pantai yang telah berlangsung lama tersebut, ujar Zaiton, pihaknya atas nama warga korban sangat mengharapkan kepada pemerintah segera mengambil langkah-langkah penanganan secara konkrit di lapangan sebelum musibah abrasi pantai itu terus meluas dan memakan korban harta benda lebih banyak lagi.

Abrasi di Lhok Ketapang

Kejadian abrasi pantai paling parah lainnya juga melanda Desa Lhok Keutapang Kecamatan Tapaktuan, yang mengancam atau sangat berpotensi besar bakal meruntuhkan puluhan bangunan rumah penduduk dan beberapa fasilitas vital lainnya.

Salah seorang warga Desa Lhok Ketapang, Palti Raja Siregar SE kepada wartawan di lokasi, Senin (29/4) mengungkapkan bahwa, kondisi abrasi pantai yang sudah sangat memprihatinkan tersebut telah berlangsung sejak lama. Namun hingga saat ini belum mendapatkan penanganan serius dari Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan.

Ia mengungkapkan, akibat abrasi tersebut beberapa bangunan yang terancam terguras air laut selain puluhan rumah penduduk juga tanah wakaf kuburan milik Desa setempat termasuk juga bangunan Masjid Al Makmur yang berlokasi di bibir pantai desa setempat.

Menurutnya, lokasi terparah terjadinya abrasi pantai Desa Lhok Keutapang Kecamatan Tapaktuan  berada di Lingkungan 1 dan Lingkungan 3 sepanjang lebih kurang 800 meter bibir pantai.

“Oleh karena itu, masyarakat Desa Lhok Keutapang yang sebahagian besar bermata pencaharian sebagai nelayan ini, sangat mengharapkan kepada pemerintah agar segera membangun tanggul penahan ombak atau breakwater, agar perumahan penduduk dan bangunan lainnya yang berada di tepian pantai dapat terselamatkan,” kata Palti.

Menurutnya, sejak tahun 2009 lalu, masyarakat Desa Lhok Keutapang telah beberapa kali mengajukan permohonan bantuan kepada Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan dan kepada Pemerintah Provinsi Aceh untuk dapat dibangun tanggul penahan dan pemecah ombak, namun hingga saat ini belum ada tindaklanjut yang serius. (andalas)

Tulislah Pendapatmu tentang Artikel diatas.

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama