TAPAKTUAN - Kandidat pasangan nomor urut 6 Calon Bupati dan Wakil Bupati Aceh Selatan, Wahyu Wali-H. Irwan, menduga adanya indikasi kecurangan yang terjadi pada Pilkada Aceh Selatan, Sabtu 26 Januari 2013 lalu. Dugaan kecurangan ini terutama terjadi di daerah Labuhan Haji Raya yang meliputi tiga kecamatan, yaitu Labuhan Haji Barat, Labuhan Haji Timur, dan Labuhan Haji Tengah.
Wahyu Waly mengatakan, ada sejumlah kejanggalan yang ditemukan oleh pihaknya dalam proses tahapan pilkada. Temuan tersebut, kata dia, diantaranya penggelembungan dan pengurangan suara pada kandidat lain yang dilakukan oleh Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).
“Bahkan ada indikasi menghancurkan surat suara oleh pihak PPK,” kata dia, Selasa, 29 Januari 2013.
Inidkasi perusakan surat suara tersebut, kata dia, dibuktikan dengan adanya temuan 335 surat suara yang rusak di Labuhan Haji Barat. Selain itu, terdapat 192 surat suara yang rusak di Labuhan Haji Timur dan sebanyak 592 surat suara yang rusak di Labuhan Haji Tengah.
Indikasi kecurangan lain yang ditemukan Wahyu Waly seperti adanya 8 ribu jiwa masyarakat dari tiga kecamatan yang memiliki hak pilih, tetapi tidak diberikan undangan memilih. Bahkan ada mahasiswa yang mengantongi identitas Aceh Selatan juga tidak diberikan hak pilih.
“Banyak masyarakat yang protes karena tidak mendapatkan undangan untuk menggunakan hak pilihnya,” kata dia.
Pihaknya pernah mengajukan surat keberatan atas temuan kecurangan seperti di Labuhan Haji Barat untuk ditandatangani oleh Ketua PPK. Namun, kata dia, ditolak oleh Masrizal selaku Ketua PPK setempat.
Wahyu menilai, penolakan yang dilakukan oleh ketua PPK Kecamatan Labuhan Haji Barat tersebut dianggap melanggar PP Nomor 6 Tahun 2005, pasal 85 ayat 3.(de)
Wahyu Waly mengatakan, ada sejumlah kejanggalan yang ditemukan oleh pihaknya dalam proses tahapan pilkada. Temuan tersebut, kata dia, diantaranya penggelembungan dan pengurangan suara pada kandidat lain yang dilakukan oleh Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).
“Bahkan ada indikasi menghancurkan surat suara oleh pihak PPK,” kata dia, Selasa, 29 Januari 2013.
Inidkasi perusakan surat suara tersebut, kata dia, dibuktikan dengan adanya temuan 335 surat suara yang rusak di Labuhan Haji Barat. Selain itu, terdapat 192 surat suara yang rusak di Labuhan Haji Timur dan sebanyak 592 surat suara yang rusak di Labuhan Haji Tengah.
Indikasi kecurangan lain yang ditemukan Wahyu Waly seperti adanya 8 ribu jiwa masyarakat dari tiga kecamatan yang memiliki hak pilih, tetapi tidak diberikan undangan memilih. Bahkan ada mahasiswa yang mengantongi identitas Aceh Selatan juga tidak diberikan hak pilih.
“Banyak masyarakat yang protes karena tidak mendapatkan undangan untuk menggunakan hak pilihnya,” kata dia.
Pihaknya pernah mengajukan surat keberatan atas temuan kecurangan seperti di Labuhan Haji Barat untuk ditandatangani oleh Ketua PPK. Namun, kata dia, ditolak oleh Masrizal selaku Ketua PPK setempat.
Wahyu menilai, penolakan yang dilakukan oleh ketua PPK Kecamatan Labuhan Haji Barat tersebut dianggap melanggar PP Nomor 6 Tahun 2005, pasal 85 ayat 3.(de)
sumber :Atjehpost
